Menjadi aktor bukan profesi mudah, terutama soal pendalaman karakter dan peran. Sang aktor bahkan harus siap melayani karakternya layaknya seorang budak.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·3 menit baca
Dalam dunia seni peran dikenal istilah aktor menjadi budak karakter. Hal itu berarti demi suksesnya sebuah karakter yang diperankan, seorang aktor harus rela dan berani mendedikasikan diri total untuk kesuksesan proyek film yang tengah dijalaninya itu.
Dalam konteks itu, artis film Dian Sastrowardoyo bercerita dirinya tak segan mendisiplinkan diri demi masuk ke dalam karakter Dasiyah di film serial terbarunya, Gadis Kretek. Serial itu diangkat dari novel berjudul sama karya penulis Ratih Kumala.
Sosok Dasiyah digambarkan sebagai seorang anak juragan rokok kretek terkenal di sebuah kota di Jawa Tengah era 1950-1960-an. Walau berbakat dan memiliki kecintaan serta pengetahuan meracik saus untuk rokok kretek, Dasiyah tersandung nilai di masyarakat yang kala itu masih sangat patriarki.
”Untuk memerankan Dasiyah, saya berhenti menemui teman-teman selama enam bulan, berhenti bersosialisasi, berolahraga lari dan tenis yang saya suka banget. Saya ingin melatih badan supaya terlihat seperti perempuan di zaman itu, yang enggak banyak bergerak,” ujar Dian, Rabu (1/11/2023), dalam jumpa pers menjelang penayangan perdana Gadis Kretek.
Tak hanya jadi asosial untuk sementara waktu, Dian juga menyetop kesukaannya mendengarkan lagu dan musik modern. Dia menggantinya dengan hanya mendengarkan lagu-lagu klasik dan gending Jawa. Dengan semua itu, dia mengaku jadi bisa fokus pada karakter Dasiyah.
Dari metode seperti itu, Dian mengaku tak terlalu banyak mengalami kesulitan untuk bisa masuk dan memerankan karakter tokoh yang diberikan kepadanya dalam sebuah film. Bahkan saat berada di rumah pun Dian terus mempersiapkan dirinya dengan banyak kegiatan untuk semakin mendekatkan dirinya dengan karakter Dasiyah.
Saya ingin melatih badan supaya terlihat seperti perempuan di zaman itu, yang enggak banyak bergerak.
”Di rumah aku juga banyak bikin PR (pekerjaan rumah) berlatih sendiri. Aku misalnya secara disiplin selama beberapa jam setiap hari di rumah tidak menyalakan televisi, internet, dan enggak pegang handphone. Aku cuma menulis dengan tangan karena hal itulah yang dilakukan karakter Dasiyah. Dia enggak banyak ketemu orang apalagi mengobrol. Dia lebih banyak menulis tangan,” ujar Dian.
Diakui Dian, semua upaya dan disiplin yang dia lakukan dan berlangsung selama berbulan-bulan tadi bukanlah hal mudah. Tak jarang Dian sendiri merasa seolah depresi lantaran terpaksa harus menjauhkan diri dari teman-temannya.
”Sementara aku kan orang yang suka hangout dan jalan-jalan. Tapi di sini aku belajar yang namanya aktor itu harus benar-benar pasrah. Sudah tugasnya aktor menyerahkan diri pada karakter layaknya budak. Jika karakter membutuhkan aktor menjalani satu peran, si aktor harus pasrah dan legowo,” kata Dian.
Lebih lanjut, serial Gadis Kretek disutradarai pasangan suami istri, Ifa Isfansyah dan Kamila Andini, serta diproduseri Shanty Harmayn. Serial ini menjadi serial original Indonesia berlatar sejarah pertama, yang akan diputar di platform pemutaran film daring berbayar (OTT) Netflix per 2 November 2023. Dua dari total lima episode Gadis Kretek telah ditayangkan perdana secara global di Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan.