Retno mengenakan baju dari kain tenun Nusa Tenggara Timur berwarna magenta. Ia memadukannya dengan celana panjang warna hitam.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
Kain tenun Nusa Tenggara Timur tampil di panggung politik terbesar dunia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenakannya sebagai busana saat menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas Besar PBB, New York, Sabtu (23/9/2023).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenakan baju dari kain tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) berwarna magenta. Pada bagian bawah, perempuan lulusan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM angkatan 1981 itu memadukannya dengan celana panjang warna hitam.
”Hari ini, saya mengenakan kain tradisional dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sementara delegasi saya mengenakan busana tradisional lainnya. Ini mencerminkan keragaman dari ribuan etnis di Indonesia. Kita berbeda, tetapi kita satu,” kata Retno.
”Diplomasi kain tenun NTT” itu disampaikan Retno sebagai pembuka pidato berdurasi lebih kurang 12 menit. Ini menjadi pesan dari Indonesia ketika dunia sedang dalam persimpangan zaman.
Dunia, menurut Retno, sedang mengalami defisit kepercayaan dan ketimpangan. Solidaritas global dan tanggung jawab bersama adalah satu-satunya jawaban. Ini merupakan semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang konsisten diusung Indonesia dalam berbagai forum internasional mutakhir.
”Melalui Dasasila Bandung, kami menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan Piagam PBB, kedaulatan dan integritas wilayah, kesetaraan semua ras dan bangsa, penyelesaian dengan jalan damai atas berbagai sengketa, dan pengembangan kepentingan dan kerja sama yang saling menguntungkan,” papar Retno.
Sidang Majelis Umum PBB merupakan platform tahunan bagi setiap negara untuk menyampaikan kebijakan politik luar negerinya selama setahun ke depan. Satu per satu pemimpin negara atau menteri tampil.
Tahun ini, forum di Markas Besar PBB di New York itu berlangsung pada 19-23 September dan 26 September 2023. Indonesia mendapat giliran pada Sabtu (23/9/2023).