Melawak bukan hal gampang untuk dilakukan. Saking tidak mudahnya, penulis Barat ada yang menulis: mati itu mudah, komedi itu susah.
Bagi Toto Muryadi (78), pelawak yang dikenal dengan nama panggung Tarzan itu, jadi apa pun memang tidak mudah. Semua harus diusahakan, termasuk jadi pelawak. Baginya, tak ada lawakan tanpa konsep.
Melawak itu harus paham situasi.
”Kalau di Srimulat, masing-masing punya peran sendiri dan garis besar lawakan sudah ada. Setelah itu baru dikembangkan masing-masing di panggung,” katanya saat ditemui di rumahnya di Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).
Untuk bisa melakukan improvisasi di atas panggung itu, butuh pengalaman, jam terbang, dan mendalami karakter lawakan sejak sebelum pentas. Pelawak yang masuk Srimulat tahun 1979 itu pun harus mendalami karakternya sebagai tentara. Tarzan identik sering memerankan karakter tentara dalam setiap lawakannya.
”Saya tidak bisa asal melawak dengan peran tentara ini. Saya harus belajar Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia agar lebih paham mengenai seluk-beluk TNI,” kata pria kelahiran 24 April 1945 itu.
Tekadnya untuk menyelami lebih dalam dunia tentara—meskipun ia bukan tentara, adalah karena pengalamannya pernah merasa gagal melawak di hadapan tentara. ”Melawak itu harus paham situasi. Makanya sejak itu saya belajar UU TNI,” kata pria yang hingga saat ini masih terus menerima undangan untuk melawak. Bukan hanya tentara, Tarzan pun belajar aturan berbagai institusi lain, antara lain kepolisian.
Saya harus belajar Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia agar lebih paham mengenai seluk-beluk TNI.
Dengan modal memahami aturan dan seluk-beluk dunia tentara, Tarzan kian sering diundang melawak di hadapan tentara, baik di dalam maupun luar negeri. Ia pernah 'bergabung' bersama pasukan TNI Garuda di Lebanon pada 2009. Tarzan juga melawak sampai ke Timor Timur pada tahun 1981 dan 1987.
Pria, yang sebelum melawak sudah menjadi seniman ludruk pada era tahun 1961-1967 di Malang, tersebut mengatakan tantangan dunia lawak ke depan semakin berat. ”Sekarang tantangan melawak lebih besar, karena ada Youtube. Semua bahan lawak ada di sana. Youtube itu menghantui perjalanan pelawak. Kalau kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, ya, sudah,” kata Tarzan.
Menurut Tarzan, dunia lawak terus berkembang. Para pelawaknya berkembang, pun model lawakannya. ”Pelawak stand up komedi itu anak kuliahan, sarjana. Beda dengan saya yang orang kampung. Tapi apa pun itu, ilmu saya untuk menghadapi semua hal adalah ‘ilmu siap’,” katanya. Siap menghadapi apa pun dan kondisi apa pun.