Kepala Otorita IKN Bambang Susantono (60) kepanasan di dalam pesawat kerena penyejuk udara mati imbas dari kerusakan mesin pesawat saat terbang Jakarta-Balikpapan.
Oleh
SUHARTONO
·2 menit baca
Ketepatan waktu dan keselamatan penerbangan sangat penting bagi penumpang pesawat udara. Tak terkecuali bagi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono (60), yang harus bolak-balik terbang Jakarta-Balikpapan atau sebaliknya, mengurus dan mengelola IKN.
Saat menjamu makan malam pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan Redaksi Harian Kompas, di rumah dinasnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, doktor perencanaan tata kota dan wilayah serta teknik transportasi di University of California at Berkeley, Amerika Serikat, itu bercerita tentang pesawat udara yang membawanya dari Jakarta ke Balikpapan.
”Maafkan, saya terlambat menemui bapak-ibu semua. Karena, selain menunggu waktu terbang, pesawat yang kami naiki rusak salah satu mesinnya sehingga sejak saya duduk sampai mau terbang pun air conditioning (AC)-nya mati. Jadi, panasnya bukan main di pesawat,” ungkap Bambang menyebut salah satu maskapai penerbangan.
Maafkan, saya terlambat menemui bapak-ibu semua. Karena, selain menunggu waktu terbang, pesawat yang kami naiki rusak salah satu mesinnya sehingga sejak saya duduk sampai mau terbang pun air conditioning (AC)-nya mati. Jadi, panasnya bukan main di pesawat.
”Kalau naik mobil atau kereta kita bisa buka jendela, tetapi kalau naik pesawat buka apa? Untunglah, pesawatnya diganti dan kami naik pesawat lain sehingga sampai di Balikpapan pun jadi telat,” kata Bambang yang ditemani istrinya, Lusie Indrawati.
Tenaga Ahli Bidang Komunikasi/Juru Bicara OIKN, Troy Pantau, yang satu pesawat dengan Bambang, membenarkan. ”Perasaan kami campur aduk. Karena diawali dengan AC yang mati hingga mesin pesawat rusak. Jadi, kami seperti dalam sauna waktu itu. Apalagi, pesawat yang kami pakai sering di-delay dari dan ke Jakarta,” tutur Troy.
Jika mengingat penting dan bakal tingginya frekuensi penerbangan dari Jakarta ke Balikpapan menyusul percepatan pembangunan Nusantara, tentu sudah seharusnya maskapai penerbangan apa pun menjaga ketepatan waktu dan keselamatan penerbangan.