Prilly Latuconsina menceritakan, mendiang kakeknya bangga atas dirinya yang berhasil membuat nama keluarga terkenal.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Senyuman Prilly Latuconsina (26) perlahan memudar ketika berbicara tentang mendiang kakeknya, HM Sidik Latuconsina, yang meninggal tahun lalu. Air mata haru tak lama jatuh membasahi pipi sang aktris. Dia ingat betul bagaimana sang kakek berkontribusi dalam hidupnya.
”Opa adalah sosok yang berpengaruh. Bahkan, dia membantu aku mengerjakan pekerjaan rumah, padahal biasanya anak sama orangtua ya, tapi dia bantu sampai aku kuliah saking dekatnya,” kata Prilly dalam konferensi pers film Ketika Berhenti di Sini, pekan lalu, di Jakarta.
Kepergian sang kakek yang berasal dari Maluku memberikan lubang di hidup Prilly. Acara Lebaran menjadi sepi. Namun, hal yang membuat sedih adalah Prilly telah menjadi sosok yang kakeknya inginkan setelah sang kakek meninggal dunia, seperti ketika Prilly tak lagi takut dengan laut sehingga bisa memancing dan menyelam.
”Hari ini pun ketika aku menggapai cita-cita aku jadi produser, aku enggak bisa kasih lihat Opa bahwa aku menjadi perempuan yang Opa mau. Perempuan yang bisa menggapai mimpinya,” ujar pemain dalam serial Cinta Dua Masa ini sembari berkaca-kaca.
Prilly menjelaskan, kakek juga adalah sosok yang kerap mengirim pesan Whatsapp bahwa dia telah membuat keluarga bangga. ”Opa orang yang sangat Ambon-pride, jadi dia sangat bangga aku bisa membawa marga Latuconsina jadi terkenal, padahal kami berasal dari pulau kecil. Jadi, opa bisa melihat entah dari mana kalau aku bisa mengharumkan nama keluarga,” tuturnya.