Angkie Yudistia, Media Sosial

Kondisi disabilitas di Indonesia dan cerita penuh inspirasi disampaikan Angkie Yudistia dalam buku keempatnya. Paling penting, buku ini mendorong warga memahami disabilitas dengan beragam warnanya.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)

Angkie Yudistia

Di sela-sela kesibukan sebagai Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia menerbitkan buku baru. Buku berjudul Menuju Indonesia Inklusi menjadi buku keempat yang ditulisnya setelah Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas (2011), Setinggi Langit (2013), dan Become Rich As A Sociopreneur (2019).

Angkie menceritakan, proses penulisan dikerjakan di sela-sela kegiatannya. Tak ada waktu khusus untuk menulis, kadang siang, terkadang sore. Salah satu yang paling membantu adalah cerita yang kerap dibagikannya di media sosial. ”Curhat di media sosial bermanfaat,” ujar Angkie saat ditemui di ruang wartawan yang berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Beragam catatan di media sosial ini dikompilasi menjadi beragam tulisan mengenai disabilitas yang padat data. Tulisan dibuat lebih ringan supaya enak dibaca. Angkie juga membagikan berbagai pengalaman, perasaan, ataupun pendapatnya mengenai disabilitas dan hak-hak dasar yang semestinya diterima warga disabilitas.

KOMPAS/NINA SUSILO

Angkie Yudistia membubuhkan tanda tangan pada bukunya yang diberikan kepada para wartawan peliput di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Buku setebal 115 halaman ini juga berisi pengalaman Angkie yang sejak berusia 10 tahun kehilangan kemampuan mendengar, upayanya belajar lebih keras, sampai menjadi sosok yang mandiri. Ada juga cerita Angkie mendirikan wirausaha sosial, Thisable Foundation, pada 2011 dan diangkat sebagai Staf Khusus Presiden sejak 2019. Tak hanya itu, cerita disabilitas lain yang menerjang batas dan menembus prestasi juga mewarnai buku tersebut.

Dari buku keempatnya, perempuan kelahiran 5 Juni 1987 ini jelas mendorong literasi disabilitas bagi semua warga.