Inayah Wahid Menghargai Seni

Inayah Wahid hadir dalam acara pembukaan pameran tunggal Nasirun di OHD Museum Magelang. Dia sebal dengan banyak komentar tentang sebutan terkait status dirinya.

KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Inayah Wahid

Nama Inayah Wahid berulang kali disebut dalam acara pembukaan pameran tunggal Nasirun ”Perayaan Persahabatan” di OHD Museum, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (1/7/2023). Pemilik OHD Museum, Oei Hong Djien, malah kebingungan harus memanggil Inayah dengan sapaan mbak, dik, atau ibu.

Saat dipersilakan untuk memberikan sambutan, Inayah langsung menyampaikan respons atas kebingungan tersebut.”Siapa tadi yang menyebut saya ibu? Awas, ya, kalau berani menyebut ibu, berarti kalian harus bertanggung jawab menyediakan bapaknya,” kelakarnya spontan, yang disambut tawa hadirin.

Di antara tamu undangan, hadir pula sejumlah tokoh, yaitu KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, pelukis Djoko Pekik, dan seniman Butet Kartaredjasa.

Inayah mengatakan, dirinya menghargai karya seni. ”Budaya dan seni sebagai suatu hal penting yang bisa membantu bangsa Indonesia menghadapi beragam situasi krisis, termasuk dapat pula membantu masyarakat melakukan preservasi, perlindungan terhadap lingkungan sekitar,” kata Inayah.

Dia mencontohkan, legenda pohon beringin yang ada arwah penunggunya,kemudian membuat warga takut dan tidak berani menebangnya. Cerita mistis yang diturunkan kepada anak cucu itulah yangtumbuh menjadi budaya, perilaku lokal untuk menjaga kelestarian pohon-pohon beringin.

Di akhir acara pembukaan, Inayah mendapat kejutan berupa hadiah lukisan wajahnya. ”Lumayan. Lukisan ini bisa saya pakai sebagai iklan untuk mencari jodoh,” ujarnya berseloroh.