Ada nasi bungkus lengkap dengan kertas pembungkus, karet, dan daun pisang untuk alasnya di Sydney, Australia, berkat William Wongso. Kering tempe pun tersedia.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
William Wongso memboyong cita rasa Tanah Air menuju Sydney, Australia. Pakar gastronomi itu mempersembahkan kuliner dengan kelokalan yang sangat khas lewat nasi bungkus. Sambil menyelam minum air, ia memperkenalkan Indonesia, termasuk pariwisatanya.
”Awalnya, aku mengamati nasi bungkus yang disajikan restoran di Melbourne (Australia) cukup diminati,” ujarnya saat dihubungi di Sydney, Jumat (9/6/2023). Sambutan itu ditangkap William dengan turut meracik santapan ala warteg (warung tegal), lengkap dengan kertas pembungkus dan karetnya.
Cabang tersebut, Garam Merica Sydney, menyuguhkan rendang, iga penyet, cumi hitam pekalongan, udang sambal petai, gulai kale, sayur lodeh, dadar jagung, perkedel tahu, hingga kering tempe. Kerinduan diaspora Indonesia pun kian terobati dengan suguhan yang dialasi daun pisang.
”Aku mau memperkenalkan nasi bungkus. Sama saja kalau dibilang warteg, isinya, kan, macam-macam. Lauk-pauknya pilihan,” katanya. Ia berharap nasi bungkus menjadi keunikan Indonesia lazimnya publik mengenal sushi asal Jepang, piza dari Italia, atau tom yam sangat ikonik dari Thailand.
”Masakannya otentik karena semua bumbu didatangkan dari Indonesia. Kalau interior, bergaya kontemporer dengan sentuhan Nusantara,” kata William. Restoran dengan kapasitas sekitar 100 pengunjung tersebut juga memajang displai sket budaya kuliner.
”Jadi, sekalian promosi. Masyarakat Australia sangat terbuka dengan makanan dari luar negaranya. Menu juga akan ditambah,” ujarnya. Restoran yang diresmikan Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono itu tutup hanya pada hari Sabtu.