Penny Williams, Dubes Australia yang Pernah Jadi Pelajar di Jakarta
Penny Williams gembira saat tahun 2021 ditugaskan ke Indonesia sebagai duta besar. Ia bisa bernostalgia dengan suasana Jakarta dan bertemu kembali dengan guru dan teman sekolahnya.
Oleh
Tri Agung Kristanto
·2 menit baca
KOMPAS/TRI AGUNG KRISTANTO
Penny Williams, Duta Besar Australia untuk Indonesia.
Berkarier sebagai diplomat, tidak membuat Penny Williams, yang pernah setahun tinggal di Jakarta, bermimpi kembali ke Indonesia untuk menjalankan tugas negara. Tahun 1981-1982, Penny mengikuti program pertukaran pelajar, dan ”bertugas” menjadi siswa tamu di SMA PSKD 1 Jakarta.
Meskipun hanya setahun, banyak kenangan yang diperolehnya selama di Jakarta. ”Jakarta waktu itu belum seperti inilah. Masih sepi. Sarinah sudah ada. Blok M juga sudah ada,” ujar alumni Asian Studies, yang berfokus pada Indonesia, dari Australian National University (ANU) itu di Jakarta, minggu lalu, sambil menunjukkan buku ”Agenda Sekolah Lanjutan PSKD: Tahun Ajaran 1981-1982” kepada sejumlah pimpinan redaksi media nasional. Pada sampul buku itu adalah tulisan namanya ”Penny” berwarna pink.
Penny yang pernah menjadi Duta Besar Australia di Malaysia pun mengaku bergembira saat tahun 2021 ditugaskan ke Indonesia, sebagai duta besar juga. Tak hanya ia bisa bernostalgia dengan suasana Ibu Kota Indonesia ini, tetapi juga bisa bertemu kembali dengan guru dan teman lamanya di sekolah pertukaran pelajarnya. ”Saya sempat bertemu dengan sejumlah teman dan guru,” kisahnya, sambil menunjukkan beberapa foto kenangan yang sudah berusia lebih dari 31 tahun.
Dengan pengalamannya menjadi siswa di Jakarta, Penny memiliki perhatian yang besar pada pengembangan kerja sama bidang pendidikan antara Australia dan Indonesia. Perempuan pertama yang menjadi dubes Australia di Indonesia itu mem- buka kembali pemberian visa pelajar dan sempat melepas sejumlah pelajar asal Indonesia yang akan belajar di Australia. Ia juga mengunjungi sejumlah daerah di Nusantara untuk kian mengenalkan Negeri Kanguru.
Selain bidang pendidikan, Penny mengakui juga memperhatikan bidang perempuan dan anak. Ia pernah menjadi dubes Australia untuk Global, yang pertama, bidang perempuan dan anak perempuan. Kefasihannya berbahasa Indonesia membuat perempuan peraih Medali Layanan Publik itu mudah berkomunikasi dengan penduduk Indonesia.
Penny ingin hubungan Indonesia dan Australia terus terjaga dengan baik. Apa pun hasil Pemilu 2024 nanti, hubungan baik kedua negara bertetangga ini akan terus terjaga.