Setelah menjalani karier sebagai seorang solois, musisi Ananda Badudu siap berkiprah kembali dalam band baru. Meskipun sudah siap rekaman, rupanya band ini belum punya nama.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·2 menit baca
ARSIP KELVIN FADILLAH WAHYU
Musisi Ananda Badudu tampil di pertunjukan musik Tukar Suara Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5/2023). Ia membawakan beberapa lagu, seperti "Hiruplah Hidup", "Pada Nasib, Pada Arus", dan "Air Matamu, Ibu".
Setelah menjalani karier sebagai seorang solois, musisi Ananda Badudu siap berkiprah kembali dalam band baru. Mantan vokalis Banda Neira ini menuturkan, pekan depan band baru ini siap rekaman singel pertama mereka. Meski sudah siap rekaman, rupanya band ini belum punya nama.
”Iya, belum ada nama, belum disepakati. (Band baru) Masih cari nama. Pokoknya, target terdekat kami adalah rekaman. Sekalian cari nama,” ujar Nanda, nama panggilan Ananda, seusai manggung di pertunjukan musik Tentang Suara di Teater Salihara, Sabtu (13/5/2023) malam.
Nanda menuturkan, band ini terdiri atas enam musisi. Hal ini berbeda dengan duo Banda Neira yang dibentuk Ananda bersama Rara Sekar (Hara). Duo musisi ini sempat mengeluarkan album Berjalan Lebih Jauh dan Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti.
Setelah Banda Neira bubar, Nanda fokus menjalani karier solo. Ia sempat merilis lagu berjudul ”Hiruplah Hidup”. Rilis lagu ini menjadi momen kembalinya Nanda dalam belantara musik Indonesia. Nanda juga sempat mengeluarkan album mini AngkatdanRayakan pada 2021.
Selain itu, mantan jurnalis Tempo ini sempat menulis lagu ”Bangun Bajingan” sebagai lagu latar film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) bersama Rubina dan Dave Luementa.
ARSIP BANDA NEIRA
Ananda Badudu
Setelah beberapa tahun menjani karier solo, Nanda siap memulai kembali band baru. Menurut Nanda, band baru akan membuat lagu-lagu ceria dan anthemic. Hal ini berbeda dengan proyek solonya yang lebih mengangat nada-nada dan lirik personal bahkan kadang-kadang terkesan depresif. ”Lagu-lagunya akan lebih happy, bukan kontemplasi.”
Mengapa begitu? ”Kalau membentuk band itu bukan hanya pemikiran satu orang. Jadi, belum tentu sesama musisi mau membuat karya personal. Jadi, lagu-lagu yang depresif aku kumpulin untuk proyek sendiri aja,” tutur Nanda.
Band baru ini sudah menjalani workshop dan pengembangan lagu sejak enam bulan lalu. Sambil mencari nama dan mengembangkan lagu-lagu yang ada, Ananda dan kawan-kawan siap rekaman. Ia berharap yang terbaik untuk band ini.
