Sunarso, Untung dan Selamat

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Direktur Bank BRI Sunarso

Ada sebuah pesan yang selalu diingat oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso dari orangtuanya, menjelang dia berangkat merantau ke Jakarta. ”Ibu berpesan agar saya berkawan dengan untung dan selamat,” katanya saat bersilaturahmi dengan pimpinan redaksi media di Brilian Club, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Pesan itu diwujudkannya saat bekerja di perbankan. Ia memang harus mencari teman yang ”bernama” untung dan selamat. Sebab, agar usahanya terus berlanjut, sebuah bank atau usaha lain harus bisa mendatangkan keuntungan dan selamat. ”Namun, mana yang lebih penting, berteman dengan untung atau selamat?” tanya Sunarso kepada peserta acara itu, termasuk pimpinan BRI dan anak perusahaannya.

Sebagai penggemar sepak bola, Sunarso menjelaskan pentingnya untung dan selamat seperti sebelum permainan sepak bola pada babak ”knock out”. Harus menang agar bisa lolos ke babak berikutnya. Tak ada seri atau adu penalti. Untung adalah profitabilitas, sedangkan selamat bisa diartikan sebagai likuiditas dan kualitas atau keberlanjutan. Memang akan lebih baik jika kesebelasan bisa menang 3-0.

”Tak mudah mewujudkan kemenangan 3-0 itu. Karena itu, agar bisa melanjutkan ke babak berikutnya, tetap haruslah menang. Skornya bisa 1-0, 2-0, atau 2-1,” papar Sunarso yang pernah menjadi Direktur Utama Pegadaian.

Peraih sejumlah penghargaan sebagai CEO terbaik itu menjelaskan, untung bisa saja dilepaskan dahulu. Tidak perlu untung banyak, yang penting selamat: likuiditas dan kualitasnya terjaga. Dalam kenyataan bermain sepak bola, Sunarso nyaris tak pernah menang hanya dengan satu gol. Ia pernah mencetak tujuh gol.