Band Shaggydog menanggalkan kemeja perlente ala band ska dan menggantinya dengan baju koko seperti grup marawis. Itu terlihat di video musik lagu baru berjudul ”Mudik” yang bernuansa Lebaran.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·2 menit baca
Band ska asal Yogyakarta, Shaggydog, memanfaatkan momen liburan Lebaran untuk merilis lagu baru berjudul ”Mudik”. Lagu itu ditujukan untuk penggemar band yang kebanyakan bekerja di luar kampung halaman mereka. Dalam video klipnya, personel Shaggydog memakai baju koko dan sarung, bukan kemeja perlente layaknya band ska.
”Semoga lagu ini menambah semangat di perjalanan pulang menuju kampung dan membikin syahdu ketika berkumpul dengan sanak saudara,” kata Heruwa, vokalis Shaggydog yang juga menulis lirik lagu ini. Lagu ini mengudara sejak 16 April lalu dan video klipnya menyusul empat hari kemudian.
Ini adalah karya bernuansa mudik dan Lebaran yang pertama bagi band yang telah berusia sekitar 26 tahun ini. Dalam lagunya, mereka menyinggung soal tradisi bermaaf-maafan, seperti ”Di meja ada opor ketupat/nyuwun ngapunten menawi wonten lepat,” yang kurang lebih berarti ”mohon dimaafkan bila ada kesalahan”.
Video klipnya disutradarai oleh Bagus Tikus yang pernah membuat video lagu ”Di Sayidan”. Dalam video ini terlihat personel Shaggydog tampak seperti keluarga yang sedang bersilaturahmi di hari raya. Mereka memakai baju koko, selayaknya grup marawis, bukan band ska.
”Saya ingin menampilkan realita yang banyak orang alami selama Lebaran, seperti sungkeman, menu makanan, kumpul-kumpul keluarga, memberi amplop untuk keponakan, sampai pertanyaan tentang jodoh,” kata Bagus. Konsep itu tersaji dengan bumbu komedi. Cocoklah sebagai pengiring keriangan hari raya.
Lagu ”Mudik” menyusul karya mereka sebelumnya berjudul ”Koboi Kota” yang merespons fenomena kejahatan jalanan yang marak di Yogyakarta. Akhir pekan ini, tepatnya Minggu (30/4/2023), Shaggydog akan membuka konser salah satu pionir musik ska asal Inggris, Bad Manners.