Marlupi Sijangga Tidak Menduga Nama Indonesia Terus Disebut

MAWAR KUSUMA WULAN/KOMPAS

Pebalet sekaligus pendiri Marlupi Dance Academy (MDA), Marlupi Sijangga (85), memilih merayakan Natal bersama keluarganya di Jakarta dibandingkan di kediamannya di Surabaya. Apalagi, selain kumpul keluarga, Marlupi bisa menyaksikan penampilan anak didiknya di MDA dalam gelaran pertunjukan Natal di Taman Ismail Marzuki, Sabtu (24/12/2022).

Dengan nada penuh kegembiraan dan kebanggaan, pebalet sekaligus pendiri Marlupi Dance Academy atau MDA, Marlupi Sijangga (86), mengabarkan bahwa murid-murid MDA menyabet banyak juara dan beasiswa balet di Youth America Grand Prix 2023. Ajang balet internasional ini diikuti 35 negara pada akhir Maret lalu. Di ajang bergengsi itu, nama Marlupi Dance Academy dari Indonesia disebut berulang kali.

”Kita tidak nyana, kok kali ini yang disebut panitia selalu MDA dari Indonesia. Banyak sekali kita dapat. Padahal, peserta saya hanya 10 orang. Tiap kategori, kita disebut terus, berarti masuk 20 besar atau 10 besar. Nama Indonesia yang pasti dibawa. Enggak boleh hanya bawa nama MDA,” ujar Marlupi, Jumat (14/4/2023).

Kali ini, Marlupi tidak ikut ke Amerika Serikat. Namun, putri Marlupi, Fifi Sijangga, dan cucunya, Claresta Alim, yang pergi untuk mendampingi murid-murid MDA. ”Saya enggak pergi karena di Surabaya sedang banyak event balet. Kuncinya itu disiplin dan rajin latihan. Setiap hari, anak-anak latihan bisa sampai 5-6 jam,” tambah Marlupi.

ARSIP PRIBADI

Marlupi Sijangga (86) mengabarkan bahwa murid-murid MDA menyabet banyak juara dan beasiswa balet di Youth America Grand Prix 2023. Ajang balet internasional ini diikuti 35 negara pada akhir Maret lalu.

Siswa MDA yang meraih penghargaan, antara lain, adalah Tiffany Emmanuela Tanugraha yang meraih juara 1st Place in Ballet dan top 24 kontemporer pre competitive. Krysante Shiren Bianinova dan Mordechai Kristofelus Ozora Soemenda menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh beasiswa penuh dari Royal Ballet School.

Menurut Marlupi, dari 15.000 peserta di seluruh dunia, hanya 1.800 peserta yang diundang ke final di Tampa, Florida. Untuk bisa diundang ke final, peserta harus mampu menjadi juara di tiap kejuaraan regional di masing-masing negara. Dengan menjadi juara YAGP, penari muda dapat memperoleh beasiswa di sekolah balet terkenal. Penari berusia 17 tahun ke atas mendapatkan kontrak kerja di beberapa ballet company terkenal, baik di AS maupun di Eropa.