Humza Yousaf, Puncak Karier Anak Imigran Korban Perundungan
Setelah dipastikan jadi Ketum SNP dan Menteri Utama Skotlandia, Humza Yousaf mengenang kakek dan neneknya. Mereka pindah ke Skotlandia setengah abad lalu dan nyaris tidak bisa berbahasa Inggris.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
AFP/ANDY BUCHANAN
Humza Yousaf berpidato di Stadion Murrayfield, Edinburgh, Skotlandia, setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Nasional Skotlandia (SNP) sekaligus Menteri Pertama Skotlandia, Senin (27/3/2023).
Sejak remaja sampai menjadi politisi terkenal, Humza Haroon Yousaf (37) berulang kali menjadi korban perundungan. Terlibat politik sejak muda, ia mencapai puncak karier dengan terpilih sebagai Menteri Pertama Skotlandia pada Senin (27/3/2023).
Menjadi kader Partai Nasional Skotlandia (SNP) sejak 2005, Yousaf dipastikan menjadi Ketum SNP setelah mengalahkan Kate Forbes di pemilu internal SNP. Ia menggantikan Nicola Sturgeon, perempuan pertama yang menjadi Menteri Pertama Skotlandia. Pada 15 Februari 2023, Sturgeon mengumumkan pengunduran diri sebagai Ketum SNP dan Menteri Pertama Skotlandia. Menteri pertama adalah kepala pemerintahan Skotlandia.
Kemenangan Senin sore waktu Skotlandia itu buah dari aneka peristiwa yang dialami sejak remaja. Yousaf baru 16 tahun kala Menara Kembar WTC diserang pada 11 September 2001. Peristiwa itu membalik keadaan. Ia berulang kali ditanya dua rekan akrabnya di sekolah tentang berbagai hal yang dirasa menyudutkannya sebagai remaja Muslim dan anak imigran.
”Saya mengalami masa berat. Saya sampai berkata ke diri sendiri, ’Ya Tuhan, apakah akan ada yang lebih berat lagi? Sebab, saya selalu dalam perundungan berat secara langsung dan daring,’” tuturnya sebagaimana dikutip BBC.
Ayahnya, Mouzaffar Yousaf, memang lahir dan besar di Punjab, Pakistan. Mouzaffar pindah dan belakangan bekerja sebagai akuntan di Skotlandia hampir dua dekade sebelum Yousaf lahir. Karena itu, Mouzaffar bisa memasukkan Yousaf ke Hutchenson Grammar School. Didirikan pada abad ke-17, sekolah itu menjadi salah satu sekolah swasta kelas atas di Skotlandia. Kakak kelas Yousaf, antara lain, Anas Sarwar yang kini jadi Ketua Partai Buruh Skotlandia.
Lulus dari Hutchenson, Yousaf melanjutkan pendidikan di Glasgow University dan mendalami ilmu politik. Padahal, orangtuanya ingin Yousaf menjadi dokter, apoteker, atau akuntan seperti ayahnya. Perundungan selama masa sekolah menjadi salah satu motivasinya terlibat politik. Ia menganggap, perundungan itu salah satu wujud diskriminasi. Ia berpendapat, cara terbaik menghapuskan itu dengan menjadi politisi.
Sejak muda Sebagai mahasiswa, ia menjadi ketua Glasgow University Muslim Students Association. Ia juga menjadi anggota BEM Glasgow University sebelum lulus pada 2007 dengan gelar Master of Arts (MA) dari program studi ilmu politik.
AFP/JEFF J MITCHELL
Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf dalam kampanye pemilihan Ketua Umum Partai Nasional Skotlandia di Glenrothes, 3 Maret 2023.
Di luar kampus, ia, antara lain, bergiat di Yayasan Islam Skotlandia (SIF). Dia aktif di yayasan itu, antara lain, bersama sepupunya, Osama Saeed. Belakangan, Saeeq bekerja di Qatar. Selain di SIF, Yousaf juga menjadi sukarelawan pengumpul dana Islamic Relief. Yayasan itu didirikan Ikhwanul Muslimin cabang Mesir.
Di sela kuliah, ia juga mendaftar menjadi kader SNP pada 2005. Politisi SNP, Bashir Ahmad dan Alex Salmond, jadi penggerak Yousaf mendaftar ke partai itu. Salmond pernah datang ke Glasgow University dan menyatakan penolakan pada perang Irak. Kala itu, Inggris sedang dipimpin Partai Buruh dan ikut menyerbu Irak. Yousaf cocok dengan pandangan Salmond, lalu mendaftar ke SNP. Waktu kampanye itu, SNP masih berstatus oposisi di Skotlandia dan pemerintahan Inggris Raya.
Skotlandia sedang dalam masa kampanye pemilu 2007 kala Yousaf merampungkan masa kuliah di Glasgow University. Selesai kuliah, ia menjadi sukarelawan di tim pemenangan Bashir Ahmad. Kala itu, Ahmad sedang berusaha menjadi anggota parlemen Skotlandia dari SNP. Ahmad menjadi salah satu faktor keturunan Asia Selatan di Skotlandia memberi suara untuk SNP.
Yousaf tergerak dengan pernyataan Ahmad yang menyebut SNP memberi ruang gerak lebih besar bagi minoritas dan imigran atau keturunan imigran seperti dirinya. Ia begitu kagum kala Ahmad dilantik sebagai anggota parlemen Skotlandia pada 2007. Kala itu, Ahmad mengenakan pakaian tradisional Pakistan dan mengucapkan sumpah jabatan dalam bahasa Inggris dan Urdu. Setelah Ahmad dilantik, Yousaf menjadi salah satu staf ahli parlemen.
Yousaf berpindah ke kantor anggota parlemen lain selepas Ahmad meninggal pada 2009. Salmond, yang kala itu telah menjadi Menteri Pertama Skotlandia, menjadi atasannya di parlemen.
Dengan status sebagai staf ahli Salmond dan giat di berbagai aktivitas masyarakat, khususnya kelompok keturunan imigran, Yousaf mencalonkan diri di pemilu 2011. Ia menang dan terpilih sebagai anggota parlemen dari SNP. Seperti Ahmad, ia juga mengucapkan sumpah jabatan dalam bahasa Inggris dan Urdu. Anggota kabinet Atas kesetiannya, Salmond menunjuk Yousaf sebagai Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Skotlandia. Pada usia 26 tahun, ia menjadi anggota termuda kabinet Salmond.
AFP/ANDY BUCHANAN
Humza Yousaf (tengah) di Stadion Murrayfield, Edinburgh, selepas terpilih sebagai Ketua Umum Partai Nasional Skotlandia (SNP) sekaligus Menteri Pertama Skotlandia pada Senin (27/3/2023).
Meski muda, tidak berarti insting politiknya lemah. Saat Salmond mengundurkan diri setelah kegagalan referendum kemerdekaan Skotlandia pada 2014, Yousaf merapat ke Sturgeon. Kala itu, Sturgeon menjadi Wakil Menteri Pertama Skotlandia. Mulai 20 November 2014, Sturgeon menjadi Menteri Pertama Skotlandia. Yousaf tetap dalam kabinet Skotlandia meski beberapa kali berganti posisi.
Saat Sturgeon mengundurkan diri, Yousaf mengumumkan pencalonan sebagai Ketum SNP. Di masa pencalonan, ia beberapa kali menerima ancaman karena agama dan statusnya sebagai keturunan Pakistan. Polisi menangkap sejumlah pengancam Yousaf.
Seperti Salmond dan Sturgeon, Yousaf juga pendukung kemerdekaan Skotlandia dari Inggris. ”Sudah saya tegaskan, saya Republikan (pendukung pembentukan Republik Skotlandia,” ujarnya selama masa kampanye pemilihan Ketum SNP sebagaimana dikutip The Telegraph dan The Independent.
Selain kemerdekaan, perhatian Yousaf tentu saja penghapusan diskriminasi. Selepas dipastikan jadi Ketum SNP dan Menteri Utama Skotlandia, ia mengenang kakek dan neneknya. Mereka pindah ke Skotlandia setengah abad lalu dan nyaris tidak bisa berbahasa Inggris. ”Dalam impian terliar, mereka tidak akan pernah membayangkan cucunya akan menjadi pemimpin. Kita harus bangga karena hari ini menyampaikan pesan jelas: apa pun warna kulit atau kepercayaan Anda, maka itu bukan hambatan untuk menjadi pemimpin di negeri yang kita sebut rumah ini,” ujarnya. (AFP/REUTERS)
Humza Haroon Yousaf Lahir: Glasgow, 7 April 1985Istri: Nadia El-Nakla