Desainer Ria Miranda sempat kehabisan ide untuk membuat karya yang mengangkat Minang. Dia punya satu solusi, yakni riset langsung ke Sumatera Barat.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Desainer Ria Miranda (37) sudah melanglang di dunia mode lebih dari 13 tahun. Sepanjang masa itu, perempuan ini selama satu dekade terakhir konsisten mengangkat budaya tanah kelahirannya, ”Ranah Minang”.
Ria tidak menyangkal, ada masa ketika dia kehabisan ide untuk menampilkan budaya Minang dalam karya. Dia tidak hilang akal. Pada 2022, ia dan timnya menyegarkan inspirasi dengan riset ke Sumatera Barat, termasuk di Lembah Harau dan tempat wisata lainnya.
”Di perjalanan tersebut, kami melihat lanskap alam dan ternyata ada banyak kesenian Sumatera Barat yang belum kami explore. Kami juga mencoba mengeksplorasi daerah lain dan melihat rentetan songket lain, enggak cuma songket Silungkang,” kata Ria di konferensi pers Private Preview Collection Raya di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Inspirasi baru itu kini mewujud dalam koleksi Lebaran 2023 jenama RiaMiranda, yakni ”Sangsata”. Sangsata merupakan benang emas asli yang dipakai menenun songket. Dalam koleksi ini, Ria mencantumkan gambar lanskap, seperti pepohonan dan ukiran Rumah Gadang, dan menyertakan warna alam, seperti merah marun, kuning, dan hijau.
Selain terus memperbarui inspirasi, Ria menyadari eksistensinya sebagai seorang desainer bisa bertahan berkat kehadiran komunitas, yaitu Ria Miranda Loyal Customer (RMLC). Anggota komunitas ini sebanyak 45.000 orang tersebar di 27 kota.
”Aku sadar kami besar karena komunitas dan kami harus menjaga itu. Jadi, setiap minggu saya bisa ke luar kota untuk bertemu dan merangkul mereka lewat acara-acara,” tuturnya.