Setelah mengejar karier dengan ambisius, sampai pindah ke Singapura, Widi menyadari dia jarang ”ngobrol” dengan keluarga. Musik adalah caranya untuk bercerita kepada orang-orang terdekatnya.
Oleh
DWI AS SETIANINGSIH
·2 menit baca
Mantan penggebuk drum sekaligus manager band indie Everybody Loves Irene, Widi Asmoro, yang kini bermukim di Singapura, melanjutkan kembali karier bermusiknya yang sempat terhenti, menjadi solois. Singel kelimanya baru saja dirilis, ”We Love Life”, yang berkisah tentang selebrasi kehidupan berumah tangga.
”Saya pindah ke Singapura tahun 2010, baru mulai musik lagi tahun 2017, tapi nggak langsung rilis musik. Tahun 2017 belajar vokal, lanjut belajar songwriting dan music production,” ungkap Widi melalui aplikasi percakapan dari Singapura, Kamis (9/2/2023).
Singel perdananya, ”Circuit Breaker Lullaby” yang dirilis pada 2020, mengacu pada situasi lockdown di Singapura. Di Singapura, lockdown disebut dengan istilah Circuit Breaker. ”Inspirasinya waktu itu pas anak kedua rewel karena udah bosen di rumah terus, pengin keluar dan ketemu temen-temennya. Makanya lirik awalnya aku bilang, it’s okay you can stay watch Netflix all day. Karena hiburannya, ya, Netflix,” ujar Widi.
Penggarapan singel ini cukup menantang. Begitu juga singel ”My Heart Will Be Home” karena rekaman vokalnya dilakukan di dalam lemari. Materi vokalnya kemudian dikirim ke studio di Jakarta dan Malang untuk diolah dan di-mixing mastering.
Singel ketiga, ”Runners Dilemma”, prosesnya bahkan sampai Malaysia. ”Vokal produksi di Singapura, musik dan string di Malang, mixing di Kuala Lumpur di studio yang lagi ngembangin teknik audio spatial yang aku rasa pas banget sama musik di “Runners Dilemma” yang bercerita tentang mental health,” imbuhnya.
Bagi Widi, kembali menekuni musik dilakukannya karena musik adalah tempatnya untuk bercerita kepada keluarga. Setelah mengejar karier dengan sangat ambisius, sampai pindah ke Singapura, Widi menyadari dia jarang ”ngobrol” dengan keluarga. Musik adalah caranya untuk bercerita kepada orang-orang terdekatnya.
”Niatku, dengan bermusik ini juga bisa membantu orang lain yang juga kesulitan menemukan kata-kata,” ungkap Widi, yang terinspirasi kembali bermusik setelah membaca buku Cat Stevens/Yusuf Islam Why I Still Carry A Guitar.