Harry Styles, Perjalanan Menemukan Makna ”Rumah”
Sekitar 12 tahun lalu, seorang pemuda berusia 16 tahun yang bekerja di toko kue mengikuti audisi musik the X Factor. Suaranya yang merdu dan penampilannya yang spontan mencuri perhatian juri.
Sekitar 12 tahun lalu, seorang pemuda berusia 16 tahun yang bekerja di toko kue mengikuti audisi musik the X Factor. Suaranya yang merdu dan penampilannya yang spontan mencuri perhatian juri. Sejak itu, sang pemuda bernama Harry (Edward) Style menjalani karier musik profesional. Ia bermetamorfosa menjadi salah satu penyanyi solo pria terbaik.
Harry Style itu menutup wajah karena terkejut saat namanya diumumkan sebagai pemenang piala Album of the Year Grammy Awards 2023. Pengumuman itu disampaikan oleh penggemar yang ditunjuk oleh pembawa acara Travor Noah untuk naik ke atas panggung di Crypto.com Arena, Los Angeles, AS, Minggu (5/2/2023) malam waktu setempat.
Di atas panggung, Harry langsung memeluk sang penggemar. Ia masih tak percaya albumnya yang berjudul Harry’s House mengalahkan karya musisi legendaris, termasuk ABBA (Voyage), Adele (30), Beyoncé (Renaissance), dan Coldplay (Music of the Spheres). ”Saya sangat terinspirasi dengan setiap artis dalam kategori ini. Saat sedang sendirian, saya mendengarkan mereka,” kata Styles.
Malam itu, Styles dinominasikan untuk enam kategori, termasuk Record and Song of the Year. Ia juga memenangi Best Pop Vocal. ”Saya merasa sangat bersyukur. Bisa membuat album ini bersama dua teman terbaik adalah kebahagiaan terbesar saya. Terima kasih kepada semua yang mendukung. Patut diingat, tidak ada yang namanya (album) terbaik,” kata Styles.
Harry’s House merupakan album solo ketiganya setelah album perdana dengan judul namanya sendiri (2017) dan Fine Line (2019). Ada 13 lagu dalam album Harry’s House yang direkam di sejumlah lokasi di Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang, sejak 2020-2021.
Dalam wawancara dengan Apple Music, Styles menuturkan judul albumnya terinspirasi dari karya musisi Jepang, Haruomi Hosono, pada 1970-an, yang berjudul Hosono’s House. Dalam prosesnya, Styles menyadari istilah rumah bukanlah sekadar menunjukkan lokasi, tapi menggambarkan dinamika dan isi kepalanya alias sesuatu yang lebih internal. Itulah yang membuat lagu-lagu dalam album ini dinilai memiliki unsur reflektif dan introspektif.
Misalnya, lagu ”Matilda” yang ditulis Styles ketika ia menjalin hubungan dengan seseorang yang sedang melalui masa sulit. Sementara lagu berjudul ”Boyfriends” menceritakan relasi asmara yang tak selamanya berjalan mulus dan tak selamanya seseorang memperlakukan orang lain dengan baik. ”Di dalam ’rumah’ saya memainkan musik menyenangkan, musik yang sedih,” jelasnya.
Perjalanan Styles menemukan makna”rumah” tak berjalan mudah. Mulanya ia memasang target untuk memulai tur pada April 2020. Pandemi Covid-19 kemudian membatasi aktivitasnya. Untuk pertama kali ia merasa kesulitan untuk slow down setelah terakhir kali keluar dari kelompok musik One Direction pada 2016.
Seperti kebanyakan orang, ia sering berbaring sambil mengamati langit-langit kamar. Itulah saatnya ia menyadari kesibukan kerap membuatnya sulit berdialog dengan masa lalu.
Mandek di rumah membuatnya lebih dekat dengan diri sendiri dan menginspirasinya untuk membuat lagu-lagu yang lebih mencerminkan dirinya. Ia mulai membuka ruang-ruang dalam dirinya. ”Itulah saatnya saya menyadari perasaan ’pulang’ bukan sekadar sesuatu yang kamu dapatkan dari rumah, tetapi dari sesuatu yang lebih internal di dalam diri sendiri,” katanya dikutip dari Bustle.
Audisi
Styles dibesarkan di Holmes Chalpel, Cheshire, Inggris, oleh orangtuanya Anne Twist dan Desmond Styles. Orangtuanya bercerai ketika ia berusia tujuh tahun. Selanjutnya, Styles dan kakak perempuannya, Gemma, dibesarkan oleh sang ibunda.
Bakat bermusik Style sudah terlihat ketika ia sekolah di Holmes Chapel Comprehensive School. Di sekolah itu, ia menjadi lead singer pada sebuah kelompok musik bernama White Eskimo. Pada 2010, sang ibunda mendorong Styles untuk mengikuti audisi the X Factor.
Senyum Styles di atas panggung Grammy mengingatkan pada penampilan perdananya mengikuti kompetisi the X Factor pada 2010 lalu. Di hadapan ribuan penonton, remaja dengan rambut ikal itu membawakan lagu ”Hey Soul Sister” dari Train’s. Ia tampil kurang percaya diri untuk lagu pertama sehingga temponya berkejar-kejaran dengan musik.
Styles baru memenangi hati juri setelah membawakan lagu kedua, ”Isn’t She Lovely” yang ditulis oleh Stevie Wonder tanpa iringan musik. Suaranya yang merdu memikat dua dari tiga juri, termasuk Simon Cowell. Pemuda itu kemudian terpilih mengikuti kompetisi.
Di the X Factor, ia bergabung dengan Niall Horan, Zyn Malik, Liam Payne, dan Louise Tomlinson, sebagai kelompok musik bernama One Direction. Kelompok ini tampil sebagai pemenang ketiga dalam final kompetisi. One Direction mengeluarkan album pertama berjudul Up All Night pada 2011. Album itu menempati posisi kedua di U.K. Albums Charts dan posisi pertama di tangga album Billboard 200. Sebanyak empat album One Direction juga sukses besar, yaitu Take Me Home (2012), Midnight Memories (2013), Four (2014), dan Made in the A.M. (2015).
Pada 2016, kelompok musik ini memutuskan untuk istirahat dari rekaman dan tur musik. Hal ini memungkinkan Style untuk menjalani karier solonya. Setahun kemudian ia meluncurkan debut singel pertama berjudul ”Sign of the Times” yang menduduki posisi punckak UK Singles Chart. Gaya bermusiknya dikenal perpaduan rock, soft rocks, pop, dan menunjukkan musiknya yang banyak dipengaruhi oleh the Rolling Stones, The Beatles, Pink Flyod, Fleetwood Mac, Harry Nilsson, dan Shania Twain.
Solo album keduanya berjudul Fine Line dikeluarkan pada 2019 dan langsung sukses besar. Ia juga menuliskan lagu berjudul ”Watermelon Sugar” yang memenangi Grammy Award untuk kategori Best Pop Solo Performance dan The BRIT Award for British Single of The Year.
Styles dikenal tak hanya sebagai musisi dan penyanyi, tetapi juga aktor. Ia bermain dalam film Perang Dunia II berjudul Dunkirk. Sebagai aktor, ia cukup disegani dan mendapatkan banyak sambutan positif. Ia juga sempat bermain dalam film Don’t Worry Darling (2022) dan My Policemand. Film ini mengambil setting tahun 1950-an di daerah pesisir Brighton, Inggris.
Perjalanan Styles menemukan makna ”rumah” tak berjalan mudah. Mulanya ia memasang target untuk memulai tur pada April 2020. Pandemi Covid-19 kemudian membatasi aktivitasnya. Untuk pertama kali ia merasa kesulitan untuk slow down setelah terakhir kali keluar dari kelompok musik One Direction pada 2016.
Di luar kehidupan profesional, ia dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu kesehatan mental, hak-hak seksualitas, dan kesetaraan jender. Dalam wawancara dengan Glamour Magazine, Styles mengakui secara rutin mengakses fasilitas kesehatan mental.
”Saya pergi terapi setidaknya seminggu sekali. Saya merasa saya telah menjaga kesehatan fisik, kenapa saya tidak melakukan hal yang sama pada pikiran saya? Banyak emosi yang terasa asing sebelum kita menganalisisnya. Bukannya saya tidak mau merasa seperti ini, tetapi saya ingin tahu hal apa yang bikin saya merasa seperti ini,” jelasnya.
Melalui karyanya, ia juga mengampanyekan slogan ”Perlakukan Setiap Orang dengan Baik (Treat People with Kindess)”. Kampanye itu dilakukan setelah Styles menuliskan lagu dengan judul yang sama dala album Fine Line.
Terakhir kali Styles muncul di Grammys pada 2021 lalu. Ia memenangi kategori Best Pop Solo Performance untuk lagu berjudul, ”Watermelon Sugar”. Pada tahun yang sama, ia juga mendapatkan nominasi di kategori Best Pop Vocal Album and Best Music Video.
Baca juga: Sepenggal Cerita Sunyi dari Bonnie Raitt
Di panggung Grammy, Styles muncul tak hanya sebagai penerima pengharagaan. Ia juga tampil energetik sebagai performer membawakan lagu berjudul “As It Was”. Lagu tersebut dinominasikan untuk kategori Best Pop Solo Performance dan Best Music Video.
Penampilannya di panggung Grammy mencuri perhatian penonton bukan hanya karena suara dan aksi panggung yang energik. Orang-orang juga menyoriti gaya berbusana yang nyentrik. Di karpet merah, ia memakai jumpsuit berwarna-warni yang dilapisi 250.000 kristal Swarovski. Sementara saat tampil bernyanyi, ia mengenakan busana jumpsuit blik-blink.
Penampilannya yang nyentrik kontras dengan para penari latar yang mengenakan baju kasual. Banyak orang yang mencemooh penampilannya yang dianggap tidak seperti kebanyakan laki-laki. Namun, Styles tidak memusingkan itu. Ia berani menunjukkan keotentikan dirinya dan tampil apa adanya.
Harry Styles
Lahir: 1 February 1994
Asal: Holmes Chapel, England
Album Solo:
- Harry Styles (2017)
- Fine Line (2019)
- Harry’s House (2022)
Penghargaan Grammy:
- Album of the Year (Harry’s House) 2023
- Best Pop Vocal (Harry’s House) 2023
- Best Pop Solo Performance (”Watermelon Sugar”)