Qodir Band merilis lagu "Hey" yang menyuarakan jerihat hati orang yang mengalami "broken home".
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Qodir Band merilis lagu ketiga dari album Seribu Bulan, yaitu ”Hey”, sebuah lagu yang mengangkat tema orang yang mengalami broken home, sebuah kondisi keluarga yang terpisah. Sebelumnya, mereka sudah merilis lagu ”Sakit Cinta” dan ”Mungkin Nanti” dari album yang sama.
Qodir Band digawangi empat anak muda yaitu Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB. Mereka meluncurkan album Seribu Bulan pada April 2022.
“Lagu ini menangkap fenomena jeritan hati seorang anak yang tak mampu dijelaskan oleh kata-kata. Seperti kecemasan mental, sosial, masa depan, dan keluarga. Saya yakin banyak yang mengalami hal seperti itu. Kami harap yang mendengarkan lagu ini bisa terobati luka jiwanya,” kata Dul Jaelani, di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Salah satu alasan mereka mengangkat isu tentang anak-anak yang mengalami broken home karena sering melihat contoh kasus yang terjadi di sekeliling mereka. Dul Jaelani, anak bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianti ini, menangkap fenomena ini dan membuat liriknya yang bermakna dalam.
“Kami menangkap fenomena yang banyak dialami orang tetapi belum pernah disuarakan. Saya konsultasi kepada orang tua, bagaimana menjadi seseorang yang tekun ketika memutuskan terjun menekuni suatu profesi. Contoh, Ayah saya bangun tidur pagi langsung buat musik di komputer hampir setiap hari. Bunda setiap hari sama rekan-rekan kerjanya selalu berkata, ‘Yuk kita buat apa hari ini’. Mereka titip pesan buat lirik harus jelas arahnya, jangan mencla-mencle, hehehe ,” kata Dul Jaelani.
Untuk mengerjakan lagu “Hey”, mereka menyiapkan dalam waktu yang cukup lama. Banyak pertimbangan dan bongkar pasang sound dan aransemen sebelum bener-bener jadi dan masuk studio rekaman. “Untuk proses aransemen lagu kira-kira memakan waktu
enam bulan. Kita
sempet pusing, ingin bikin musik alternative rock/grunge tapi juga mengandung kesyahduan. Sempat mengubah-ubah aransemen, dan akhirnya memutuskan memasukan unsur biola dan choir. Biar makin sedih
dan dapat feel syahdunya ,” jelas Muhamad Xaviar, sang gitaris Qodir.
Saat akhirnya memilih mengusung genre music rock alternative,
mereka akan setia pada jalur musik ini. “Kami memang sedang menyelesaikan perjuangan kita mensyiarkan musik rock yang agak pudar dalam skena industri musik komersial di era jaman sekarang. Saya yakin nanti ada masanya rock akan kembali ke skena komersial masa kini. Banyak band rock anak muda jaman now yang keren juga,” ujar Axel. (*)