Anas Syahrul Alimi Ajak Anak Liburan Ziarah

Anas Syahrul Alimi ingin, anak-anaknya mengetahui silsilah keluarganya dan mengetahui peran yang dimainkan para si mbahnya. "Biar mereka nggak kehilangan pengetahuan soal mbah-mbah," katanya.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Aku dan Rumahku - Rumah Anas Alimi di kawasan Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/2/2017).

Saat liburan akhir tahun tiba, biasanya Anas Syahrul Alimi mengajak keluarganya tamasya ke luar negeri. Tetapi tahun ini, ia mengajak mereka berziarah ke sejumlah makam.

“Saya bilang ke anak-anak, nggak ada liburan untuk tahun ini. Kita belajar silsilah keluarga saja,” ujar Anas, sosok di balik Prambanan Jazz Festival, JogjaRockarta, MocoSik Festival, Borobudur Symphony, Batik Music Festival pada Selasa (27/12/2022). Saat itu ia sedang singgah di Madiun, Jawa Timur setelah berizarah ke makam mbah-mbahnya dari pihak ibu di Ponorogo.

Anas dan keluarga memulai perjalanan dengan mobil pada Senin (26/12) dari Yogyakarta, tempat tinggal mereka. Ia telah menentukan makam-makam yang akan diziarahi mulai dari Ponorogo, Kediri, Surabaya, Pasuruan, dan Gresik.

“Kami berenam dan satu sopir yang ngerti sejarah. Kalau kami capek, ya kami berhenti dan cari hotel untuk istirahat,” tuturnya. Tentu saja mereka akan berburu kuliner khas di daerah-daerah yang disinggahi. "Habis ziarah pasti berat badan bakal naik ha ha ha."

Bagi Anas, ziarah itu penting untuk mengenang dan memamahi perjuangan para leluhur. "Tanpa mereka kita nggak mungkin ada. Sebagian mbah-mbah saya adalah pendiri pesantren. Kami nggak ada apa-apanya dibandingkan mereka," tambah Anas.

Ia ingin, anak-anaknya mengetahui silsilah keluarganya dan mengetahui peran yang dimainkan para si mbahnya. "Biar mereka nggak kehilangan pengetahuan soal mbah-mbah. Anggap aja ziarah akhir tahun ini sebagai healing dengan cara lain setelah sibuk bekerja sepanjang tahun," ujar Anas.

Tahun 2023, lanjut Anas, ia telah akan menggelar lagi festival-festival dan konser musik band-band ternama. Dia berencana menggelar Prambanan Jazz Festival selama enam hari dari biasanya tiga hari. Festival akan dibagi dua seetiap pekan, mulai Jumat sampai Minggu.

"Makanya saya bikin konferensi pers untuk menyosialisasikan rencana ini. Biar dari sekarang penonton tahu," katanya.