Rama Widi takjub dengan suara yang dipantulkan oleh bangunan gedung Istana Negara yang memiliki langit-langit tinggi ini.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
Untuk pertama kalinya, pemain harpa Rama Widi tampil di dalam gedung Istana Negara bersama Twilite Orchesta yang dipimpin Addie MS. Ketika simfoni orkestra memperdengarkan enam lagu nasional hingga daerah, Rama langsung takjub dengan suara yang dipantulkan oleh bangunan Gedung Istana Negara yang memiliki langit-langit tinggi ini.
Penampilan orkestra dalam rangka gelaranan Kompas100 CEO Forum Powered by East Ventures ini juga merupakan orkestra pertama yang disuguhkan di dalam gedung Istana Negara sejak era Bung Karno. ”Biasanya suara langsung hilang. Di Istana Negara, bunyi bisa mantulnya kembali lagi ke panggung itu cepat banget. Jadi, suara clear banget,” ujar Rama di Istana Negara, Jumat (2/12/2022).
Didukung akustik ruangan bangunan era zaman Belanda yang apik, Rama sempat menitikkan air mata ketika Twilite Orchestra menyuguhkan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” dengan format berdiri hingga ”Lagu Tanah Airku”. ”Tadi pas foto di tangga Pak Jokowi bilang bagus banget pertunjukan tadi dan teman-teman musisi juga setuju kalau memang ruangan itu akustiknya bagus banget,” tambah Rama.
Twilite Orchestra pernah tampil di Istana Kepresidenan, Jakarta, tetapi di halaman di antara Istana Negara dan Istana Merdeka pada era Presiden Soeharto. ”Twilite Orchestra main di dalam Istana, saya merasa diingat oleh pemerintah karena kembali lagi di Eropa, andil pemerintah untuk musisi klasik besar sekali. Benar-benar mendukung terbentuknya orkestra, gedung konser,” kata Rama.
Dalam penampilan kali ini, Twilite Orchestra tampil dalam format kecil, yaitu 30 pemain musik dari biasanya 60 orang. ”Dadakan banget, deg-degan. Latihannya satu hari sebelum tampil. Harusnya untuk orkes besar, tapi menyesuaikan ke panggung dan akustik ruangan yang memadai banget. Dengan 20-an musisi, hasilnya seperti 40-an, justru dobel,” ucapnya.