Peranan yang jauh melampaui ekspektasi dan asing dalam serial "Kupu Malam" sangat mencemaskan Michelle Ziudith. Selama ini, ia biasanya memerankan gadis baik-baik. Aktris itu pun sempat deg-degan, ketakutan, bahkan syok.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Michelle Ziudith tak bisa menampik ketakutannya saat menyelami karakter Laura. Tokoh utama serial Kupu Malam itu membanting tulang dengan melayani pria-pria hidung belang. Lokasi-lokasi hiburan pun diobservasi disertai pengawalan hingga dini hari.
“Kelihatan banget, pekerja-pekerjanya capek. Mulai buka tengah hari sampai pagi. Aku lihat juga mereka mau pulang,” ujarnya di sela konferensi pers Kupu Malam. Michelle mengistilahkan peninjauan tersebut sebagai workshop dengan arahan praktisi.
Michelle sekaligus berbincang-bincang dengan pelaku, pegawai penyokong, hingga mucikari yang tak hanya berlangsung sehari. “Aku dikasih penjelasan juga soal klien Laura. Kalau di hotel apa saja yang dilakukan,” ujarnya di Jakarta, Minggu (13/11/2022).
Pagi hingga sorenya, Michelle latihan membaca naskah. Setelah istirahat sebentar, ia menuntaskan workshop bersama sutradara dan asistennya. “Sampai ditemani banyak satpam. Deg-degan. Aku harus bagaimana? Benar-benar syok. Enggak kuat, padahal aku cuma duduk dan mengamati,” ujarnya.
Peranan yang jauh melampaui ekspektasi dan asing sangat mencemaskan Michelle. Selama ini, ia biasanya melakoni gadis baik-baik. “Aku takut karena enggak ngerti. Seringnya, aku main film cinta-cintaan. Remaja yang menemukan cinta sejati. Enggak pernah yang dibenci,” ucapnya.
Ia bahkan sempat menyesal memenuhi tawaran membintangi Kupu Malam. Michelle akhirnya melihat dari perspektif yang berbeda karena pilihan yang terpaksa diambil Laura. “Aku menerima dan berproses jadi orang lain. Bukan aku banget. Aku sampai pakai pemeran pengganti untuk adegan dewasa,” katanya.