”Orang Bali melihat laut sebagai satu kesatuan dengan gunung. Makanya, lahir filosofi Segara-Gunung sebagai ruang hidup,” kata Ari Dwipayana.
Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
·1 menit baca
Ari Dwipayana (50) belakangan hari sangat antusias menggeber acara kebudayaan di Bali. Banyak yang bertanya, ada apa Koordinator Staf Khusus Presiden RI ini tiba-tiba banyak bergiatan di Bali?
”Bukan baru, sejak 2016 sudah melakukan digitalisasi lontar di Puri Kauhan Ubud. Gerakan kebudayaan ini memang dimulai dari keluarga,” tutur Ari, Kamis (10/11/2022), di Jakarta.
Lelaki bernama lengkap Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana ini mengatakan, setiap rumah tangga di Bali memiliki peninggalan leluhur, yakni lontar, keris, gamelan, topeng, serta benda-benda peninggalan lainnya. Dari sini, katanya, keluarga bisa mulai menjadi penerus tradisi. ”Supaya enggak sibuk soal tanah dan warisan saja,” katanya.
Pada Sabtu (12/11), Ari akan menggelar acara pentas seni ”Ghurnita Samudra Murti” di pesisir Pantai Ketewel, Gianyar, Bali. Dalam acara ini akan tampil penyanyi dan bintang film Ayu Laksmi, duo Allien Child, kelompok tari Bumi Bajra, dan Wayang Sunar.
Menurut Ari, pergelaran ini berkaitan dengan pemuliaan terhadap laut sebagai situs pelebur cuntaka (cemar). ”Orang Bali melihat laut sebagai satu kesatuan dengan gunung. Makanya, lahir filosofi Segara-Gunung sebagai ruang hidup,” katanya. Ari membentuk Yayasan Puri Kauhan Ubud untuk mendukung cita-citanya menggedor kesadaran berkebudayaan di Bali.