Semakin tua Karim Benzema kian menegaskan diri sebagai salah satu predator gol terbaik di abad ini. Kesabaran Benzema membuahkan terwujudnya mimpi-mimpi yang dimilikinya sejak kecil.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/FRANCK FIFE
Karim Benzema, penyerang Real Madrid asal Perancis, menerima Ballon d'Or 2022 dalam acara seremoni yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, Senin (17/10/2022) atau Selasa (18/10) WIB.
Sulit rasanya melihat seorang pesepak bola mampu menjaga konsistensi performanya di ”usia senja” untuk ukuran atlet tanpa adanya ambisi mengejar mimpi-mimpi. Itulah yang ditunjukkan Karim Benzema (34), penyerang Real Madrid dan tim nasional Perancis, yang semakin tua justru semakin menegaskan diri sebagai salah satu predator gol terbaik di abad ini.
Membayangkan Benzema meraih Ballon d’Or, gelar individu bergengsi di dunia sepak bola, satu dekade lalu ibarat sebuah hal yang mustahil. Meskipun mengenakan nomor punggung sembilan di Real, ia bukan sumber gol utama ”Los Blancos” dalam kurun waktu 2009-2018 karena diberi tugas primer untuk melayani Cristiano Ronaldo.
Tak bisa dipungkiri empat gelar Ballon d’Or yang dimenangi Ronaldo kala berseragam Real tidak bisa dilepaskan dari peran Benzema. Dalam 342 gim bermitra di Real, kedua pemain itu memberi kontribusi 76 gol untuk Los Blancos, yang terdiri dari 47 gol Ronaldo yang berasal dari asis Benzema, dan 29 gol yang dicetak Benzema berkat asis Ronaldo.
Setelah empat kali menyaksikan Ronaldo menerima Ballon d’Or serta sekali memberikan selamat kepada Luka Modric yang meraih gelar bola emas pada 2018, Benzema tidak pernah berkecil hati. Ia tetap menunjukkan dedikasi besar untuk memberikan performa terbaik bagi Real di setiap pertandingan.
AP PHOTO/FRANCOIS MORI
Karim Benzema merayakan keberhasilannya, Ballon d'Or 2022. Di sebelahnya berdiri mantan pesepak bola Zinedine Zidane.
Kesabaran Benzema pun berbuah manis. Momen Benzema menerima penghargaan individu itu hadir tahun ini. Performa cemerlangnya di musim 2021-2022 dengan koleksi 44 gol dan 15 asis yang mempersembahkan empat trofi bagi Real adalah jaminan untuk trofi Ballon d’Or itu.
Benzema menjadi pemain Perancis kelima yang meraih gelar individu yang diinisiasi France Football sejak 1956. Ia menyejajarkan dirinya dengan legenda Perancis, seperti Michel Platini (3 kali), Raymond Kopa (1), Jean-Pierre Papin (1), dan Zinedine Zidane (1).
Setelah menerima penghargaan Ballon d’Or, Benzema untuk pertama kali mengungkapkan bahwa trofi individu itu adalah salah satu mimpi besarnya sebagai pesepak bola. Tidak hanya mimpi, Ballon d’Or adalah salah satu dari empat janji yang sempat ia sampaikan kepada sang ibu, Wahida Djebbara, 20 tahun lalu.
”Ketika masih anak-anak saya punya tiga mimpi, yaitu membelikan ibu saya rumah yang layak, bermain untuk Real Madrid, dan memenangi Ballon d’Or,” ujar Benzema dilansir L’Equipe.
Ketiga mimpi itu telah dipenuhi Benzema sehingga tak ragu ia memanggil sang ibu untuk naik ke atas panggung pada malam Penghargaan Ballon d’Or, Selasa (18/10/2022) dini hari WIB, di Theatre du Chatelat, Paris, Perancis. Kemudian, Benzema memanggil putranya, Ibrahim, dan sang ayah, Hafid Benzema, untuk ikut merayakan bersama penghargaan yang amat berharga bagi kehidupan Benzema dan keluarganya.
”Saya harus berterima kasih kepada ibu saya yang selalu mendukung untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya yang abadi. Untuk ayah saya, ia adalah orang yang selalu berada di sisi saya,” ujar Benzema.
”Polisi” keluarga
Benzema lahir dan tumbuh di kawasan Bron, kota Lyon, Perancis. Bron dikenal sebagai salah satu pusat imigran, terutama yang berasal dari negara-negara Afrika utara. Ayah Benzema, Hafid, lahir di Tigzirt, Aljazair, sedangkan ibunya juga memiliki darah Aljazair, tetapi lahir dan besar di Bron. Benzema adalah anak keenam dari sembilan bersaudara.
Hafid menerapkan disiplin tingkat tinggi agar anak-anaknya tidak terjerumus ke dalam pergaulan negatif yang berada di sekitar kediaman mereka, seperti terlibat dalam gangster atau mengonsumsi obat-obatan terlarang. Oleh karena itu, Benzema didukung habis-habisan oleh sang ayah untuk mengejar mimpi menjadi pesepak bola profesional.
”
Sportskeeda
AFP/FRANCK FIFE
Karim Benzema menerima Ballon d'Or 2022 di sebelah ibunya.
Hafid dan Wahida yang memberikan lampu hijau kepada akademi Olympique Lyon ketika ingin merekrut Benzema yang belum berulang tahun ke-10 pada 1997. Didikan dan dukungan orangtuanya tidak hanya membentuk karakter disiplin Benzema di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan sosialnya ia juga amat menjaga gaya hidupnya.
Pemain setinggi 1,85 meter itu dikenal sebagai Muslim yang taat. Sebagai contoh, Benzema tetap menjalani puasa Ramadhan pada dua laga perempat final dan satu laga semifinal Liga Champions musim lalu kontra Chelsea dan Manchester City.
Seusai menerima trofi Ballon d’Or itu pun Benzema hanya menyelenggarakan pesta kecil yang dihadiri keluarga besar di kediamannya di Madrid. Dalam pesta itu tidak ada alkohol, Benzema hanya menyediakan air putih.
”Tidak ada champagne untuk perayaan. Saya hanya minum air putih karena ada pertandingan penting bersama Real,” ucap pemain yang akan berusia 35 tahun, 19 Desember nanti.
Mimpi tersisa
Setelah bisa memenuhi tiga mimpinya itu, Benzema masih belum akan berhenti menikmati kegemarannya bermain sepak bola. Ia menyebut masih ada satu mimpi yang ingin ia persembahkan kepada ibunya sebelum mulai membayangkan untuk gantung sepatu.
”Saya masih punya satu janji untuk ibu saya, yaitu mempersembahkan gelar Piala Dunia. Saya akan berusaha bisa memenuhi itu di Qatar,” kata pemain yang telah mencetak 37 gol dari 97 cap bersama Perancis itu.
Ambisi Benzema itu pun didukung penuh mantan pelatihnya di Real sekaligus idolanya, Zinedine Zidane. ”Saya berharap Benzema bisa terus memberikan kami senyum dengan trofi bersama Real dan keberhasilan dengan timnas di Qatar,” kata Zidane dilansir Marca.
Karim Mostafa Benzema
Lahir: Lyon (Perancis), 19 Desember 1987
Klub: Real Madrid
Penghargaan Individu:
- Ballon d’Or (2022)
- Pemain Terbaik Eropa UEFA (2021-2022)
- Pemain Terbaik Liga Spanyol (2019-2020, 2021-2022).