Peraih Nobel Ekonomi, Pesan tentang Bahaya Perbankan Gelap
Krisis ekonomi secara empiris bisa tercipta karena kegagalan bank, yang disebut krisis keuangan. Hal itu dibuktikan dari riset Ben S Bernanke, Douglas W Diamond, dan Philip H Dybvig yang berbuah Nobel Ekonomi 2022.
Oleh
SIMON P SARAGIH S
·4 menit baca
TT NEWS AGENCY/AFP/ANDERS WIKLUND
Secretary General of the Royal Swedish Academy of Sciences Hans Ellegren (tengah) mengumumkan peraih Nobel Ekonomi, yaitu Ben S Bernanke, Douglas W Diamond, dan Philip H Dybvig di Stockholm, Senin (10/10/2022).
Ketika bankir tidak memelihara kepercayaan nasabah, penarikan dana massal berpotensi terjadi. Efek domino membuat bank lain ikut terimbas. Gangguan selanjutnya pebisnis tidak dapat lagi meminjam dari bank. Gangguan produksi akan terjadi dan lapangan kerja berkurang.
Pesan penting dari itu, di pundak para bankir ada risiko sistemik yang membuat perekonomian porak-poranda. Krisis ekonomi secara empiris bisa tercipta karena kegagalan bank, yang disebut krisis keuangan. Hal itu dibuktikan lewat riset Ben S Bernanke, Douglas W Diamond, dan Philip H Dybvig yang berbuah Hadiah Nobel Ekonomi 2022.
”Penelitian mereka menguatkan kemampuan kita mencegah krisis besar dan menghindari dana talangan pemerintah berbiaya mahal,” ujar Tore Ellingsen, Ketua Komite Hadiah Nobel Ekonomi dari Akademi Sains Kerajaan Swedia, Senin (10/10/2022), di Stockholm, Swedia.
Mereka yang menyaksikan langsung krisis moneter Asia 1997, termasuk Indonesia, bisa membayangkan kepanikan nasabah perbankan. Puluhan bank tutup, usaha dan aktivitas perekonomian terkontraksi. Pengangguran nyata di depan mata. Efek lebih lanjut adalah kemiskinan.
Bernanke menunjukkan, kejadian serupa di AS akibat malaise 1929 lewat sebuah makalah pada 1983. Pertanyaannya, mengapa krisis berlangsung sampai 10 tahun. Ia temukan waktu tidak bisa dengan sendirinya memperbaiki kekacauan perbankan. Harus ada campur tangan pemerintah untuk menolong pendanaan bank agar bisa aktif kembali.
Uniknya, Bernanke menghadapi krisis serupa di AS pada 2008. Sebagai Gubernur Bank Sentral AS, ia mengotaki pengucuran dana pemerintah 700 miliar dollar AS. Modal-modal bank disuntikkan, aset-aset bermasalah swasta dibeli pemerintah.
Hal serupa terjadi di Indonesia pada 1998. Pemerintah mengucurkan Rp 147,7 triliun dana bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Kucuran tersebut mengusik rasa keadilan. Dana sebesar itu tidak pernah dikucurkan seketika kepada rakyat, tetapi kepada bank-bank yang teledor.
GETTY IMAGES NORTH AMERICA/GETTY IMAGES VIA AFP/CHIP SOMODEVILLA
Ben Bernanke berbicara di konferensi pers di Brookings Institution, Washington DC, AS, seusai diumumkan sebagai salah satu peraih Hadiah Nobel Ekonomi 2022, Senin (10/10/2022).
Diamond mengatakan, demi menghidupkan perekonomian dan lapangan kerja, dana-dana itu dikucurkan. ”Pada akhirnya balik juga pada manfaat yang berguna bagi masyarakat,” katanya.
Namun, pesan penting penelitian Diamond dan Dybvig adalah agar para bankir bekerja saksama, tertuang dari riset mereka berjudul ”Bank Runs, Deposit Insurance, and Liquidity”. Mereka menjelaskan, mengapa perbankan diserbu nasabah. Hal itu karena perbankan mengalami krisis kepercayaan nasabah, buah ketidakmampuan dalam mengelola pinjaman yang dikucurkan kepada kreditor.
Pesan penting lain, para bankir harus melihat potensi penerimaan bank agar tidak mengganggu simpanan nasabah. Tidak akan terjadi penarikan massal jika bank benar-benar dipercayai menjaga posisi keuangan.
Jika regulator perbankan di seluruh dunia menyaring para calon bankir, disebut fit and proper test, dasarnya adalah riset tiga peraih Hadiah Nobel Ekonomi tersebut. Riset mereka menuntut bank harus dijalankan orang-orang yang bermoral. Ini penting untuk mencegah praktik penipuan dan manipulasi keuangan.
Regulator keuangan di seluruh dunia juga menyusun rambu-rambu. Harus ada kriteria pengucuran kredit, tidak mengganggu kemampuan melayani nasabah, yang sekitar 10 persen selalu saja menarik dana simpanan. Perbankan ditata agar rasio-rasio pinjaman bermasalah dijaga ketat.
GETTY IMAGES NORTH AMERICA/GETTY IMAGES VIA AFP/SCOTT OLSON
Profesor Douglas Diamond dari University of Chicago bertemu dengan para tamu di universitas setelah diumumkan sebagai salah satu peraih Hadiah Nobel Ekonomi, Senin (10/10/2022).
Kini hampir semua negara memiliki lembaga penjaminan simpanan. Hal ini diluncurkan untuk meredam kepanikan nasabah. Jika nasabah mendapatkan jaminan, asumsinya penarikan massal yang bisa menimbulkan krisis keuangan tidak akan terjadi.
Riset mereka membuka cakrawala bahwa sepahit apa pun krisis ekonomi akibat krisis keuangan, solusi tersedia. Pesan lain dari riset mereka, sebagaimana dikutip Komite Nobel, agar dunia turut membuka mata pada shadow banking. Nyata ada bank-bank gelap, luput dari jangkauan peraturan, dan berpotensi merusak perekonomian, seperti bank-bank pernah merusak perekonomian dunia.
Para pemikir hebat
Hadiah Nobel Ekonomi 2022 layak diterima trio Bernanke, Diamond, dan Dybvig. Bernanke pribadi yang getol mendalami keahliannya sebagai ekonom. Banyak peran dia lakoni, tetapi Bernanke tidak lupa melakukan riset.
Bernanke mengatakan, dirinya tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi dalam perjalanan karier di depan. Namun, tetap penting untuk fokus pada diri dengan terus-menerus memperdalam keahlian. Ketekunan membuat setiap orang bisa bertugas di mana saja. Jadilah juga pribadi yang luwes. Sikap luwes melahirkan kolaborasi dengan dampak positif.
Kolaborasi dan persahabatan kuat dilakoni Diamond dan Dybvig. Duet ini kompak sejak kuliah di Yale University, New Haven, Connecticut, AS. Dybvig brilian dalam matematika dan menerjemahkannya ke dalam teori dan praktik keuangan. Sementara itu, Diamond dikenal gesit sejak menjalani mahasiswa doktoral.
Dybvig dan Diamond mengenang persahabatan lama mereka. Perbincangan ringan telah membawa mereka ke dalam riset yang berujung Nobel Ekonomi 2022. Dybvig mengaku bahagia dengan anugerah yang sudah diprediksi koleganya. Hanya Dybvig, yang puluhan tahun berkiprah dalam perekonomian China, tidak pernah merasa layak untuk anugerah ini.
Philip H Dybvig
Lahir: 22 Mei 1955 di Dayton, Ohio
Pendidikan: Doktor ekonomi dari Yale University, 1978
Douglas W Diamond
Lahir: Oktober 1953
Pendidikan: Doktor ekonomi, Yale University, Juni 1980
Ben S Bernanke
Lahir: 13 Desember 1953, di Augusta, Georgia
Pendidikan: Doktor ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology, 1979