Djarot Saiful Hidayat bangga pernah menjadi juru kunci makam Soekarno.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
Djarot Saiful Hidayat, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur, selama dua periode, yaitu tahun 2000-2005 dan 2005-2010. Sekitar tahun 2000, saat pertama menjabat sebagai Wali Kota Blitar, dia terkaget-kaget saat melihat kondisi makam proklamator bangsa Bung Karno di Blitar. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut kondisi makam presiden pertama RI itu sangat memprihatinkan. Upaya desoekarnoisasi yang lekat dengan rezim Orde Baru masih kentara walaupun sudah era Reformasi.
”Makam Bung Karno ditutup dengan kaca tebal tahan peluru, lalu dikunci. Kuncinya dibawa oleh Kodim. Jadi, kalau ada yang mau ziarah dan ingin masuk ke makam, susah,” tutur Djarot saat berbincang santai dengan wartawan, Jumat (19/8/2022).
Djarot kemudian membongkar kaca tebal yang menutupi makam Bung Karno itu. Selain itu, dia mengaku memindahkan batu besar seberat 15 ton yang semula posisinya tepat di atas posisi kepala makam Soekarno. Dia juga membangun perpustakaan di makam itu agar peziarah tidak buta sejarah.
Selain karena kader PDI-P, tujuannya merevitalisasi makam Soekarno adalah untuk mendekatkan ”Sang Penyambung Lidah Rakyat” itu dengan rakyatnya. Bagi Soekarno, kebahagiaan tertinggi adalah ketika dekat dengan rakyatnya.
”Saya bongkar total makam Bung Karno saat itu karena memprihatinkan kondisinya. Makam harus dibenahi untuk mendekatkan kembali almarhum dengan rakyat,” ucap Djarot.
Torehan prestasi itu kerap membuat Djarot dijuluki sebagai juru kunci makam Bung Karno di Blitar. Namun, tampaknya, dia sangat bangga dengan julukan itu.