”Chef” Devina Hermawan berhati-hati dalam memilih dan memasak menu makanan buat keluarganya. Maklum, ia punya tiga anak balita yang belum bisa mengonsumsi sembarang makanan, misalnya makanan pedas.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·2 menit baca
ARSIP PRIBADI
Devina Hermawan
Chef Devina Hermawan berhati-hati dalam memilih dan memasak menu makanan untuk keluarganya. Maklum, ia punya tiga anak balita yang belum bisa mengonsumsi sembarang makanan, misalnya makanan pedas, sementara ia dan suaminya kadang-kadang ”ngidam” makanan pedas. Solusinya, jika rasa ingin menyantap makanan pedas muncul, ia harus memasak menu lain untuk anak-anaknya.
”Kalau hanya pedes doang, anakku enggak bisa makan. Aku menyiasatinya dengan sudah lebih dulu menyiapkan menu alternatif buat anak-anak,” ujar Devina pada Selasa (26/7/2022) di Jakarta, di tengah acara Bincang Shopee bertema cara pintar menyimpan bahan makanan segar.
Sembari memasak tomyam dari bahan baso aci Nyakrek, Devina menjelaskan secara umum bahwa ia memiliki banyak alternatif untuk memilih menu bagi keluarganya. Biasanya, lanjut Devina, tergantung dari dirinya ingin masak apa. Misalnya, soto yang bisa dibuat menjadi makanan pengganti ASI sebab bisa dicampur menjadi bubur. Namun, ia juga sering memilih masakan yang semua bahan bisa masuk sehingga menu itu lengkap dan memenuhi gizi keluarganya. ”Satu jenis masakan, tapi lengkap isinya. Ada daging, atau ayam dengan sayur yang bisa dibuat cap jae, atau sop ayam,” kata Devina.
KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO
Chef Devina Hermawan saat mengajar membuat tomyam bakso aci Nyakrek di acara yang diadakan Shoope pada Selasa (26/7/2022) di Jakarta secara daring.
Akhir-akhir ini, karena belum lama melahirkan anak ketiga, ia membatasi kesibukannya sebagai juru masak. Jika sebelum melahirkan ia bisa lebih produktif membuat menu baru sampai tiga menu per hari, lalu mengunggahnya ke Youtube, sekarang dalam sehari hanya membuat satu sampai dua menu.
Meski demikian, ia memastikan semua menu baru atau menu dengan rasa berbeda yang ia praktikkan untuk diunggah ke Youtube sudah melewati uji tes, baik oleh dirinya sendiri maupun keluarga. ”Pasti ada testing dulu, aku harus tanggung jawab. Kalau asal-asalan, lalu tak enak, bagimana. Jika keluarga suka, baru aku berani share ke orang lain,” kata pemilik 2,48 juta pengikut di Youtube itu.