The Bakuucakar amat berat merelakan kepergian Glenn Fredly pada tahun 2020. Energi band itu anjlok hingga 80 persen. Namun, amanat Glenn untuk tetap berkarya menguatkan mereka. Jika band itu bubar, Glenn pasti sedih.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
The Bakuucakar merilis album Reformula yang berisi sembilan lagu. Sebelumnya, band itu senantiasa mengiringi Glenn Fredly bernyanyi hingga Glenn meninggal pada tahun 2020. Mereka bersiteguh melaju untuk mewujudkan harapan penyanyi tersebut.
Rifka Rachman yang biasa memainkan sequencer untuk memperkaya lagu dengan menambah trek dipercaya sebagai vokalis. ”Bisa saja The Bakuucakar selesai, tapi opsi itu enggak terpikir sama sekali,” kata drumer The Bakuucakar, Rayendra Sunito.
The Bakuucakar sungguh berat merelakan kepergian Glenn. Band itu kehilangan 80 persen energinya. Namun, pesan Glenn untuk tetap berkarya menguatkan mereka. ”Kalau The Bakuucakar bubar, Glenn pasti sedih,” kata Rayendra saat Pesta Peluncuran Reformula di M Bloc Space, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Basis The Bakuucakar, Bonar Abraham, mengibaratkan bandnya kapal tanpa nakhoda dengan pilihan karam atau meneruskan perjalanan. ”Makanya, musik The Bakuucakar direformulasi. Berlayar dengan karya-karya baru. Studio, label, dan peralatan musik lengkap. Manajemen juga masih mau bantu,” katanya.
Dalam albumnya, The Bakuucakar mengandalkan ”Merindu”. Lagu berdurasi sekitar empat menit itu masih mengusung sedikit musikalitas Glenn, namun disertai nuansa segar dengan tak melupakan dinamika jazz lewat lincahnya permainan saksofonis Nicky Manuputty.
”Lagu itu jadi ode buat Glenn. Judul dan lirik lagu Glenn dirangkai. Kalau ada kata-kata yang bagus buat dimasukin, dicari dulu lagunya,” ucap Rifka. Band yang berdiri sejak tahun 2008 itu juga beranggotakan gitaris Andre Dinuth, kibordis Harry Anggoman, dan pemain hammond Kenna Lango.