Hadar Nafis Gumay, mantan anggota Komisi Pemilihan Umum itu, bahkan menjadikan Kilometer Nol sebagai nazar atau janjinya jika tahapan Pemilu 2024 telah diputuskan.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
Bagi para pesepeda atau goweser, Kilometer Nol di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah tak asing lagi. Rute penuh tanjakan itu menjadi tantangan yang ingin ditaklukkan bagi pesepeda, tak terkecuali bagi aktivis pemilu Hadar Nafis Gumay. Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum itu bahkan menjadikan Kilometer Nol sebagai nazar atau janjinya jika tahapan Pemilu 2024 telah diputuskan. Setelah KPU akhirnya menetapkan tahapan Pemilu 2024 dimulai pada 14 Juni, ia pun langsung bersiap menuntaskan janjinya tersebut.
”Kemarin (Sabtu, 19/6/2022) saya sangat berharap segera mendapatkan kepastian tahapan Pemilu 2024, jadi kita semua menanti-nanti. Supaya ada tekadnya, saya pun bernazar harus ke Kilometer Nol,” katanya saat bersantap siang di sebuah warung makan seusai menyelesaikan rute Kilometer Nol di Bogor, Minggu (19/6/2022).
Rute sepanjang sekitar 10 kilometer dengan start di ketinggian 210 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan finis di ketinggian 650 mdpl diselesaikannya dalam waktu sekitar 1,5 jam. Bersama dengan sejumlah rekan-rekan pesepeda di grup ”Gocapan Club”, hanya Hadar yang akhirnya sanggup mencapai garis finis. Rekan-rekannya yang lain, bahkan yang usianya jauh lebih muda, bertumbangan di tengah jalan.
”Kuncinya nikmati saja tanjakannya, tidak perlu mengikuti ritme orang lain. Di sepanjang perjalanan saya juga menyanyikan lagu ’Naik Naik ke Puncak Gunung’,” ujarnya.
Sekalipun paham bahwa rute yang dihadapinya sangat menantang, Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) itu bertekad tetap ingin menaklukkannya. Oleh sebab itu, hampir setiap hari ia melatih fisiknya dengan bersepeda di rute dalam kota sejauh 30 kilometer hingga 50 kilometer. Bahkan, ia pun mencari rute-rute tanjakan hingga ke Yogyakarta dan Bali sebelum ke Kilometer Nol.
Selain persiapan fisik, ia pun menyiapkan sepeda lipat gunung yang digunakannya. Sebab, perjalanannya ke Kilometer Nol akhir tahun lalu sempat gagal akibat rantai sepedanya putus. Bahkan, untuk tampil maksimal, kali ini ia membeli kaus kaki baru berwarna putih di toko sepeda agar seragam dengan sepeda dan kaus yang digunakannya.
Bagi Hadar, rute menanjak di Kilometer Nol yang berat dan penuh tantangan mewakili penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Pada Pemilu 2024 mendatang, pemilih dihadapkan kembali pada lima jenis kertas suara. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah pun untuk pertama kali dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Perlu persiapan matang dari penyelenggara agar pelaksanaan pemilu berkualitas.