Intinya, menurut Rusdy, daerah-daerah, termasuk Sulawesi Tengah, harus maju. Lewat cara itu, Indonesia maju dan tetap satu.
Oleh
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
·2 menit baca
Berbincang-bincang dengan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura terasa menyenangkan. Kesukaannya membaca apa pun membuat dia bisa berbicara tentang tema apa saja.
Saat bertemu CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Kamis (17/6/2022), di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rusdy bercerita, buku membuatnya mengetahui banyak hal. Dari hasil membaca itu pula, terutama buku-buku sejarah, ia menyimpulkan ada kelompok-kelompok bangsa yang berpengaruh besar bagi perkembangan dunia, tetapi ada pula kelompok bangsa yang belum memberi kontribusi besar. Hal ini menjadi tantangan bagi bangsa itu untuk menjadi lebih maju sehingga dapat berkontribusi lebih besar lagi.
Masih terkait soal kemajuan, pembicaraan berlanjut mengenai keinginan Rusdy untuk memanfaatkan semaksimal mungkin rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara guna memacu pembangunan Sulteng. Kehadiran IKN akan membuat akses penjualan produk pertanian Sulteng lebih mudah sehingga provinsi itu memiliki andalan pemasukan selain tambang. ”Tambang akan habis,” ujarnya.
Pembangunan IKN di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dinilai juga memunculkan peluang bagi provinsi-provinsi lain di sekitarnya. Mengingat ada kesamaan kepentingan di antara mereka, muncul gagasan Rusdy untuk menggelar Konferensi Selat Makassar yang diikuti oleh provinsi-provinsi di sekitar selat tersebut. Berbagai hal bisa dibicarakan oleh perwakilan provinsi peserta konferensi, terutama pembangunan IKN dan peluang yang muncul. Intinya, menurut Rusdy, daerah-daerah, termasuk Sulteng, harus maju. Lewat cara itu, Indonesia maju dan tetap satu.