Walau kini menetap di Belanda, artis film Nova Eliza coba berkomitmen membantu para perempuan duafa penyintas konflik di kampung halamannya dengan menggalang dana untuk membeli mesin jahit guna dibagikan kepada mereka.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·2 menit baca
ARSIP PRIBADI NOVA ELIZA
Nova Eliza
Walau kini menetap di negeri kincir angin Belanda, artis film dan aktivis perempuan Nova Eliza mengaku masih berkomitmen membantu para perempuan di Tanah Air terutama kampung halamannya di Aceh.
Lewat Yayasan Suara Hati Perempuan yang ia dirikan, Nova menggalang dana lewat aplikasi penggalangan dana masyarakat untuk membeli 10 mesin jahit yang akan dibagikan kepada para perempuan duafa penyintas konflik di Aceh Besar. Dengan mesin jahit itu, mereka bisa mencari nafkah.
Sebelumnya, para perempuan itu pernah mendapat pinjaman mesin jahit dari pemerintah daerah setempat. Sesuai kesepakatan, mesin jahit itu mesti ditarik kembali per Juni 2022.
”Mereka sekarang kebingungan dan khawatir dengan masa depan anak-anak mereka. Bagaimana nanti mereka mau mencari nafkah? Aku sendiri pernah dikirimi hasil kerja mereka seperti selimut, sprei, dan bed cover. Bagus-bagus lho,” kata Nova, Selasa (14/6/2022).
Menurut rencana, hasil penggalangan dana akan dibelikan mesin jahit yang harga per unitnya 5 juta rupiah. Jadi perlu setidaknya Rp 50 juta.Terkait keberadaannya di Belanda, Nova mengaku telah mengantongi status residence permits. Ia berencana tinggal di Belanda setidaknya tiga hingga lima tahun ke depan. Namun, terlebih dahulu dia harus lulus ujian bahasa dan budaya Belanda. Proses serupa mesti dilalui putri semata wayangnya, Naima Malika (13). Dengan demikian, Naima boleh bersekolah umum di sana,
”Akan tetapi, Naima masih harus belajar dahulu setahun di sekolah penyetaraan sebelum lanjut ke sekolah umum. Dia bisa cepat menyesuaikan diri dan malah sudah banyak berteman. Sekarang, dia juga sudah berani berangkat sekolah sendiri naik angkutan umum. Sejak kecil, Naima memang sudah aku biasakan mandiri, jadi di sini enggak kaget lagi saat keadaan mengharuskan kami hidup mandiri,” ujar Nova.
Antara tempat tinggal dan sekolah barunya lumayan jauh, terpaut 15 menit perjalanan dengan angkutan umum.
Nova mengaku sangat menikmati kota tempat tinggalnya sekarang di Kota Almere di provinsi baru negeri itu, Flavoland. Lokasinya di pinggir laut, kerap dimanfaatkan Nova untuk berjoging menyusuri jalan di sisi pantai, yang menurutnya indah.
