Kiprahnya yang cemerlang di organisasi keagamaan dan DPR RI membuat seorang Zainut Tauhid Sa’adi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Agama RI. Sebelum bekerja bersama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut di Kemenag RI, ia mendampingi Menteri Fachrul Razi sebagai Wamenag.
Oleh
Dwi Erianto
·5 menit baca
Zainut Tauhid Sa’adi merupakan salah satu tokoh yang ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantunya mengurus segala isu-isu terkait agama di Kemenag RI. Kiprahnya yang memiliki segudang pengalaman sebagai politisi dan tokoh keagamaan di Indonesia menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dalam memilihnya sebagai Wakil Menteri Agama RI.
Sebelum menjadi Wamenag RI, Zainut menjabat sebagai anggota DPR RI selama empat periode mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tokoh agama yang memperoleh gelar doktornya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia periode 2020 – 2025.
NU sejati
Politisi PPP ini memulai pendidikan sekolah dasar di kota kelahirannya yaitu di SDN 2 Jepara. Setelah lulus SD pada tahun 1976, Zainut melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 2 Jepara kemudian bersekolah di SMAN Jepara.
Zainut telah belajar agama dalam organisasi yang diikutinya sejak kecil. Semasa masih duduk di bangku SMP dan SMA, Zainut kecil telah tergabung sebagai Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan terus menjadi anggota IPNU hingga ia menjabat sebagai ketua umum pada tahun 1988.
Politisi kelahiran Jepara ini kemudian melanjutkan pendidikan tinggi dengan menempuh gelar sarjana di Universitas Ibnu Chaldun peminatan ilmu dasar agama hingga 1988. Tiga dekade setelahnya, Zainut kembali menimba ilmu di Universitas Satyagama guna mendapatkan gelar magister di tahun 2009. Tidak berhenti di situ saja, Zainut yang masih ingin menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memulai pendidikan doktornya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga tahun 2021.
Karier
Zainut Tauhid Sa’adi mempunyai pengalaman panjang dalam bidang keagamaan dan perpolitikan Indonesia. Dirinya memulai karier dengan mengemban amanah sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama hingga tahun 1996. Zainut pernah mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPR pada pemilu 1999 namun gagal.
Usahanya berbuah manis ketika Pemilu 2004 ia berhasil menjadi anggota DPR perwakilan partai PPP daerah pemilihan Jawa Tengah IX yang wilayahnya meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan KotaTegal. Di DPR RI, Zainut bertugas di Komisi VIII membidangi agama, pemberdayaan perempuan, dan sosial.
Semasa di DPR RI, ia banyak memberi masukan dan evaluasi kepada eksekutif terkait anggaran ataupun laporan APBN. Zainut terus bekerja sebagai salah satu anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat RI selama empat periode hingga tahun 2019.
Selain politik, Zainut juga menggeluti agama Islam yang ditandai dengan berbagai organisasi keagamaan yang ia ikuti. Ia mulai menjabat sebagai pimpinan ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sejak 1988 hingga 1996. Zainut diketahui pernah menjabat sebagai pembantu Dekan II di almamater tempatnya berkuliah dulu, yaitu Universitas Satyagama pada tahun 1992 – 1993.
Setelah mempunyai banyak pengalaman di IPNU, Zainut diamanahkan sebagai anggota Pleno Pengurus Besar NU di tahun 1988 hingga 1996. Pada periode 2015 – 2020, Zainut mengemban tugas sebagai wakil sekretaris umum dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
KEMENTERIAN AGAMA RI
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menghadiri pertemuan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) secara daring, Rabu (8/12/2021). Wamenag mengungkapkan, ke depan negara MABIMS memiliki tantangan yang semakin berat, Terutama di Indonesia, misalnya isu-isu ekstrimisme di antara umat seagama dan antarumat beragama.
Penghargaan
Mewakili Kemenag RI, Zainut menerima penghargaan sebagai Pembina Pelayanan Publik Kategori “Pelayanan Prima” tahun 2021 oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi dengan membawa pulang piala Adicita Sewaka Pertiwi.
Membantu Menag
Rekam jejaknya yang mentereng di berbagai organisasi keagamaan membuat Presiden Jokowi meminta Zainut untuk mengurus segala isu-isu keagamaan di Indonesia dengan menjadi Wakil Menteri Agama RI. Ia diduetkan bersama Menteri Agama Fachrul Razi di tahun 2019 – 2020. Zainut diminta untuk membantu Menag RI dalam mengurusi segala isu agama terutama deradikalisasi agama di Indonesia. Presiden Jokowi juga meminta Zainut untuk mengembangkan dakwah keagamaan dan menjaga agar tetap pada koridornya guna menjaga keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah reshuffle kabinet pada 2020, ia mendampingi Menteri Agama Gus Yaqut. Duet pasangan itu menekankan enam program prioritas Kemenag RI tahun 2020 yaitu revitalisasi KUA di seluruh Indonesia agar lebih mudah diakses, memperkuat kemandirian pesantren guna menegakkan fungsi pesantren, menguatkan moderasi beragama, transformasi digital dengan menyediakan layanan SuperApp, cyber islamic university, dan religiosity index.
Terkait moderasi agama, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengatakan salah satu kebijakan penting pemerintah RI untuk menjaga harmoni masyarakat adalah Moderasi Beragama, dimana Kementerian Agama merupakan leading sector pengarusutamaannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan moderasi Beragama menjadi pijakan pembangunan nasional dengan merawat spirit toleransi, persaudaraan, gotong royong sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. hal itu dikatakan Zainut Tauhid saat menghadiri pertemuan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) secara daring, Rabu (8/12/2021).
Jumlah harta kekayaan Wamenag RI Zainut Tauhid Sa’adi berdasarkan data ELHKPN KPK per 2020 diketahui mencapai angka Rp. 15 miliar. Aset-asetnya melingkupi sembilan belas tanah dan bangunan dengan total senilai Rp. 12.6 miliar di Bekasi, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jepara, dan Sleman.
Zainut juga memiliki sejumlah moda transportasi dan mesin sebanyak tiga buah. Adapun moda transportasi yang dimilikinya yaitu Toyota Previa 2004 hasil sendiri senilai Rp. 45 juta, Honda Freed 2012 hasil sendiri bernilai Rp. 80 juta, dan Toyota Vellfire 2015 hasil sendiri dengan nilai Rp. 360 juta.
Selain itu, Zainut juga mempunyai aset berupa harta bergerak sejumlah Rp. 110 juta, kas dan setara kas senilai Rp. 1.7 miliar, dan harta lainnya dengan nilai Rp. 728 juta. Selama menjadi politisi dan pejabat publik di Indonesia, Zainut beberapa kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK yakni:
