Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin
Hadi Zainal Abidin yang menjadi Wali Kota Probolinggo periode 2019-2024 dikenal dengan sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Probolinggo. Pria yang biasa disapa Habib Hadi ini sebelumnya menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dan pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin di kota tersebut.
Sebelum menjadi Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi merupakan Anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Dapil Jawa Timur IV yang wilayahnya di Kabupaten Jember dan Lumajang. Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009-2014.
Habib Hadi dikenal pula sebagai tokoh masyarakat dan ulama muda Kota Probolinggo. Ayah empat orang anak ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin. Pondok pesantren terbesar di Kota Probolinggo ini didirikan oleh ayahnya, Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi.
Saat Pilkada Kota Probolinggo 2018 Habib Hadi menjadi salah satu kandidat wali kota berpasangan dengan Mochammad Soufis Subri sebagai wakilnya. Pasangan ini diusung oleh PKB, Partai Demokrat dan PKS. Hadi Zainal Abidin adalah Ketua DPC PKB Kota Probolinggo, sedangkan Muhammad Saufis Subri adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kota Probolinggo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menetapkan pasangan Hadi Zainal Abidin – Mochammad Soufis Subri sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Probolinggo terpilih periode 2019-2024 dalam Pilkada Kota Probolinggo 2018. Pasangan calon ini berhasil menggungguli tiga pasangan calon lainnya dengan meraih 60.354 suara atau 48 persen.
Keduanya dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo pada 30 Januari 2019. Namun menginjak dua tahun kepemimpinannya, Habib Hadi harus sendirian memimpin Kota Probolinggo. Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri meninggal dunia pada 9 Desember 2020 setelah terpapar Covid-19.
Anak pesantren
Hadi Zainal Abidin lahir di Probolinggo pada 15 Mei 1979 dari pasangan Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi dan Maimoenah. Ayahnya adalah seorang tokoh ulama keturunan Arab dari Yaman dan pendiri Pondok Pesantren Riyaldus Sholihin. Pondok pesantren ini berdiri secara resmi pada 20 Februari 1971. Ayahnyalah yang mengelola pondok pesantren ini, dan Habib Hadi besar di lingkungan pesantren. Jenjang pendidikan SD hingga SMA dihabiskan di lingkungan pesantren. Ia lulus dari Madrasah Aliyah Riyadlus Sholihin pada 2005.
Di luar lingkungan pesantren, Habib Hadi gemar berorganisasi. Ia pernah aktif sebagai pengurus di organisasi sayap kepemudaan Partai Golkar dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Probolinggo. Selepas SMA Habib Hadi melanjutkan kuliah di IKIP Budi Utomo Malang, mengambil studi bidang sejarah hingga menyandang gelar sarjana pada 2010. Kemudian melanjutkan ke jenjang pascasarjana program magister manajemen di Universitas Panca Marga, Probolinggo hingga lulus pada 2011. Kini, ia tengah menyelesaikan studi program doktor di Universitas Brawijaya.
Pengalamannya berkecimpung dalam berbagai organisasi kemasyarakatan membuat Habib Hadi piawai dalam berorganisasi. Ia dikenal sebagai organisator ulung hingga membawanya menjadi Penasihat Forum Komunikasi Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Probolinggo.
Pria yang dikenal suka memakai sarung ini menikah dengan Aminah dan dikaruniai empat orang anak.
Karier
Di awal pembentukan PKB tahun 2004, Habib Hadi langsung ikut bergabung menjadi kader PKB. Sejak usia muda Habib Hadi telah berkiprah di bidang politik. Ketika menjadi kader PKB saat itu usianya baru 25 tahun. Ia kemudian dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Probolinggo (2005-2007). Setahun kemudian ia mendapat tanggungjawab lebih, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Syuro Jawa Timur (2008-2009). Tiga tahun kemudian ia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur (2011-2016).
Sejak berkiprah di PKB karier Habib Hadi di dunia politik terus meningkat. Politisi PKB ini kemudian mencalonkan diri menjadi calon legislative pada Pemilihan Legislatif 2009. Pencalonannya ini karena keinginannya dapat memperbaiki lambannya pengelolaan pendaftaran ibadah haji. Ia pun terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014.
Usai menjadi wakil rakyat di tingkat provinsi, Habib Hadi maju ke tingkat nasional. Keinginannya ke Senayan selain masa jabatan di DPRD Provinsi Jawa Timur sudah selsai, ia ingin memperbaiki kelambanan proses pemberangkatan haji. Akhirnya keinginannya terwujud, ia terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 dari PKB mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur IV (Jember, Lumayang) dengan meraih 46.685 suara.
Pada masa kerja legislatif 2014-2019 Habib Hadi bertugas di Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan. Pada Oktober 2016 ia mutase tugas dari Komisi XI ke Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral dan lingkungan hidup.
Pada Pilkada Kota Probolinggo 2018, Habib Hadi yang masih tercatat sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Probolinggo. Oleh karena itu, ia mengajukan permohonan pengunduran diri dari keanggotaan DPR RI dan mendapatkan Surat Keputusan dari Presiden RI Nomor 32/P Tahun 2018.
KPU Kota Probolinggo kemudian menetapkan empat pasang kandidat wali kota dan wakil wali kota yang mengikuti kontestasi Pilkada Kota Probolinggo 2018. Hadi Zainal Abidin yang berpasangan dengan Mochammad Soufis Subri berhasil unggul dari tiga kandidat lainnya dengan meraih 60.354 suara atau 48,09 persen.
Pada 26 Juli 2018 KPU Kota Probolinggo menetapkan Hadi Zainal Abidin dan Mochammad Soufis Subri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo terpilih untuk masa jabatan 2019-2024. Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih dilaksanakan pada 30 Januari 2019 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Usai pelantikan, Habib Hadi berjanji bakal bekerja profesional untuk menciptakan pemerintahan yang baik di Kota Probolinggo sehingga membawa kemajuan dan pembangunan di kota berjuluk Bayuangga ini. Sesuai janji kampanyenya, ia akan memfokuskan pembangunan di sektor kesehatan, sektor UMKM, dan bidang pendidikan formal dan non formal.
Penghargaan
Memasuki tiga tahun kepemimpinanya, Hadi Zainal Abidin telah mengukir banya prestasi bagi Kota Probolinggo. Berbagai penghargaan diraih orang nomor satu di pemerintahan Kota Probolinggo ini, baik ditingkat nasional maupun regional dari instansi pemerintah, swasta dan lembaga.
Sejumlah penghargaan itu antara lain Kepala Daerah Penggiat Inovasi Terbaik Tingkat Jawa Timur dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penghargaan itu diberikan pada 3 Desember 2021. Habib Hadi juga memperoleh penghargaan atas kerjasama mewujudkan Nawa Bhakti Satya melalui Jatim berdaya dalam program One Pesantren One Product (OPOP), apresiasi OPOP tahun 2021.
Selain itu Habib Hadi juga menerima penghargaan dari Beritajatim Media Digital Award sebagai salah satu dari 10 Besar Pengelolaan Website Pemda Terbaik se-Jatim (2021), Penghargaan Radar Bromo Award 2021 pada kategori Innovation and Implementation of Debelopment Programme dari Jawa Pos Radar Bromo (2021), dan Baznas Award 2022 sebagai Wali Kota Pendukung Gerakan Zakat Indonesia (2022).
Membangun Probolinggo
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mewujudkan beragam pencapaian program dan prestasi selama tiga tahun masa kepemimpinannya. Saat dilantik sebagai Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi mengatakan dalam pemerintahannya akan fokus pada dua hal, yaitu pendidikan dan kesehatan. Ia saat itu berjanji akan membebaskan biaya pendidikan terutama yang ada di bawah pengelolaan Pemkot Probolinggo. Sementara untuk kesehatan, Pemkot Probolinggo memiliki program penataan rumah sakit dari awal sampai akhir.
Dalam tiga tahun kepemimpinannya, ia telah merealisasikan janjinya tersebut. Pencapaian itu berupa pendidikan gratis, Universal Health Coverage (UHC), opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) keempat atas laporan hasil pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Probolinggo tahun anggaran 2020; Pembangunan Rumah Sakit Ar-Rozi; revitalisasi alun-alun, dan renovasi gedung Dekranasda. Juga, pembangunan Pasar Baru, BPJS Tenaga Kerja bagi nelayan kecil, guru mengaji atau sekolah Minggu, Ketua RT dan RW.
Manfaat dari capaian ini sudah dirasakan oleh masyarakat Kota Probolinggo. Hampir 100 persen warga Kota Probolinggo tercover BPJS Kesehatan. Kota Progolinggo pun mencapai UHC. Salah satunya yaitu penyediaan 29 ambulans untuk setiap kelurahan di Kota Probolinggo, serta penyediaan darurat jantung, yaitu ambulan yang dilengkapi alat automatic external defibrilator (AED) dan terintegrasi dengan layanan aplikasi nadi RSUD dr Moh Saleh dan 6 puskesmas setempat. Untuk pelayanan kesehatan gratis melalui program UHC mencapai 97,78 persen penduduk Kota Probolinggo yang sudah tercover. Agar pelayanan kesehatan gratis dan mudah diakses, pembangunan rumah sakit baru bernama Ar Rozy di Kota Probolinggo yang masih dalam tahap pelaksanaan pembangunan.
Kota Probolinggo penuh dengan potensi pengembangan ekonomi untuk menunjang kawasan prioritas Bromo Tengger Semeru. Oleh karena itu infrastruktur penunjang dimaksimalkan.
Di tengah pandemi Covid-18, Pemkot Probolinggo mampu bertahan dan memberi kontribusi menaikkan kembali pertumbuhan ekonomi dari -3,67 persen di tahun 2020 menjadi +2,3 persen di akhir 2021.
Semua kerja keras Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Probolinggo untuk memajukan kota yang berbatasan dengan Selat Madura di bagian utara ini berbuah manis. Pada 18 Agustus 2020 Kota Probolingo menerima penghargaan sebagai kota dengan pembangunan terbaik II se Jawa Timur.
Total kekayaan Hadi Zainal Abidin tahun 2020 sebesar Rp 10,45 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 15 Maret 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 2,43 miliar yang tersebar pada 14 bidang di Kota Probolinggo.
Dalam laporan itu Habib Hadi juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 600 juta yang terdiri dari dua mobi, harta bergerak lainnya Rp 4,68 miliar, serta kas dan setara kas Rp 2,73 miliar. Dalam laporan itu Habib Hadi tidak memiliki hutang, sehingga total harta kekayaan tahun 2020 tercatat sebesar Rp 10,45 miliar.
Total kekayaan Habib Hadi meningkat dibandingkan saat ia menjadi Anggota DPR RI (2014-2019). Laporan harta kekayaan Habib Hadi dalam LHKPN tanggal 6 November 2015 sebesar Rp 8,25 miliar.
Hadi Zainal Abidin tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak enam kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi Anggota DPRD Jawa Timur (19 Mei 2013); Anggota DPR RI (26 November 2014); Calon Wali Kota Probolinggo (18 Januari 2018); dan Wali Kota Probolinggo (31 Desember 2018/2019/2020), sebagai berikut:
Anggota DPRD Jawa Timur periode 2009-2014
- Laporan 19 Mei 2013, harta kekayaan sebesar Rp 11.762.645.183
Anggota DPR RI periode 2014-2019
- Laporan 26 November 2014, harta kekayaan sebesar Rp 8.250.768.326
Calon Wali Kota Probolinggo
- Laporan 18 Januari 2018, harta kekayaan sebesar Rp 10.059.345.704
Wali Kota Probolinggo
- Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp 8.737.506.029
- Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp 10.373.847.896
- Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp 10.457.459.617