Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Filipina serta Kepulauan Marshall dan Republik Palau Agus Widjojo selama memimpin Lemhannas sejak April 2016 kehilangan banyak tenaga profesional dan staf.
Oleh
Tri Agung Kristanto
·2 menit baca
Berbicara di podium Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada Malam Pengantar Tugas, Kamis (27/1/2022) malam, tampak menjadi momen emosional bagi Agus Widjojo, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Filipina serta Kepulauan Marshall dan Republik Palau. Mantan Gubernur Lemhannas itu terbata-bata mengisahkan perjalanan tugasnya selama hampir enam tahun di lembaga pendidikan dan pemikiran ketahanan itu.
Dengan didampingi istrinya, Rani Agus Widjojo, dia mengisahkan, selama memimpin Lemhannas sejak April 2016, tak sedikit ia kehilangan tenaga profesional dan staf. Mereka pergi untuk selamanya, tak semuanya gegara pandemi Covid-19. Tak bisa disembunyikan kedukaan Agus yang kehilangan sekitar 10 kolega itu.
Namun, dengan terbata-bata, Agus menceritakan, tiga tahun setelah menjabat, ia kehilangan istrinya terdahulu, Herlina Hinayati binti Muhammad Isnaeni (71), yang disapa Niniek. Pada April 2019, Niniek meninggal karena sakit. ”Saat di Lemhannas ini, saya juga ditinggal istri untuk selamanya,” ungkap mantan Wakil Ketua MPR itu dengan suara perlahan.
Tidak ingin membuat berduka sejumlah pemimpin Lemhannas yang hadir, termasuk Pelaksana Tugas Gubernur Lemhannas Wieko Sofyan, serta sejumlah sahabatnya yang mengantarkan tugas malam itu, Agus pun segera membuat pernyataan melegakan. ”Akan tetapi, saat di Lemhannas ini saya menikah lagi,” papar mantan Kepala Staf Kodam Jaya itu.
Agus menikahi Rani tahun lalu. ”Saya ditanya oleh Pak Pras (Laksamana Muda TNI Prasetya Nugraha, Deputi Pemantapan Nilai Kebangsaan Lemhannas), sebagai ketua panitia, apakah akan ada sungkeman. Sungkem siapa, ya? Kan, tak mungkin saya sungkem kepada Pak Pras,” katanya lagi, yang disambut tawa hadirin. Agus pun bisa melewati momen emosionalnya dengan bercandaan, seperti yang biasa dilakukan.
Sebagai purnawirawan TNI berbintang tiga, pemikiran Agus memang sering kali menimbulkan kontroversi. Namun, selain disiplin dan kritis, ia juga dikenal sebagai tentara yang berpikir dan suka bercanda.