Kemauan Kuat Ayuma
Upaya keras, keberanian untuk bercita-cita besar, serta kekuatan doa, terutama dari sang ibu tercinta, adalah bekal utama. Begitu kurang lebih diakui sebagai kiat sukses Puteri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida Putri.
Upaya keras, keberanian untuk bercita-cita besar, serta kekuatan doa, terutama dari sang ibu tercinta, adalah bekal utama. Begitu kurang lebih diakui sebagai kiat sukses Puteri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida Putri.
Pada upaya kedua, Ayuma, panggilan akrabnya, memang baru berhasil menggapai keinginannya. Kisah sama juga terjadi pada Miss Universe 2019 asal Afrika Selatan, Zozibini Tunzi, yang juga menjadi salah satu anggota tim juri ajang Puteri Indonesia 2020.
Hampir satu jam, Ayuma berbincang dengan Kompas, Jumat (13/3/2020), di kantor Yayasan Puteri Indonesia di Jakarta. Dia berkisah tentang perjalanan karier, suka duka, kegemaran, dan impiannya.
Ayuma mengatakan dirinya lahir di sebuah keluarga sederhana. Ibunya seorang pegawai negeri sipil dan ayah adalah karyawan bank. Sejak kecil dia terbilang tomboi dan gemar olahraga bela diri keras karate, serta aktif dalam kegiatan marching band sekolah.
Saat duduk di kelas III sekolah menengah pertama, seorang pencari bakat dari sebuah agensi model di Surabaya menemukannya. Lantaran postur tubuhnya yang tinggi, kini 177,5 sentimeter, Ayuma ditawari bergabung menjadi salah satu model tanpa perlu membayar kelas belajar dunia foto model alias gratis.
Sang ibu sempat keberatan dan tak mengizinkan walau belakangan Ayuma berhasil meyakinkannya. ”Waktu itu aku masih 14 tahun dan sedang jalan-jalan di Tunjungan Plaza. Mama akhirnya membolehkan dan aku jadi sering ikut modelling atau fashion show,” ujarnya.
Dari beragam pengalaman itu, Ayuma punya bekal untuk maju menggapai lebih tinggi lagi cita-cita lainnya. Rupanya ia memang memimpikan menjadi seorang putri dalam ajang kontes kecantikan. Dia kerap menonton hal itu lewat tayangan rutin di salah satu stasiun televisi swasta.
Ia merasa bekalnya di dunia model sudah cukup bisa membuatnya maju selangkah lagi. Apalagi dia juga pernah ditawari untuk berkarier di agensi model besar dunia, Ford Models, di New York, Amerika Serikat. Saat itu Ayuma masih duduk di bangku SMA. Jika dia terima tawaran itu, Ayuma harus hijrah ke Amerika Serikat dan meninggalkan studinya di Indonesia.
Baik Ayuma maupun keluarga sepakat untuk tidak mengambil kesempatan itu karena lebih mendahulukan pendidikan. ”Ajang beauty peagant menurutku jauh lebih menantang daripada dunia modelling. Makanya tahun 2017 aku coba ikut dan berhasil mendapat gelar Puteri Indonesia Jawa Timur 2017 runner-up 1. Mungkin memang jalannya harus seperti itu. Tahun ini aku coba ikut lagi dan malah menang jadi Puteri Indonesia 2020,” kata Ayuma.
Keinginan kuat Ayuma untuk berprestasi di ajang lomba kecantikan pula yang membawanya memenangi gelar tertinggi (grand prize) Face of Asia di Asia Model Festival 2019. Dia berhasil mengalahkan 74 model yang berasal dari 27 negara. Ayuma menyebutkan, gelar tertinggi itu adalah yang pertama kali pernah disabet kontestan Indonesia. Ia pun meyakinkan diri kembali maju ke ajang Puteri Indonesia. Terbukti upaya dan kemauan keras itu terbayarkan kemudian.
”Saat kamu sangat menginginkan sesuatu, lalu berupaya serta berpikir keras mewujudkannya, sometimes the universe (itself) is coming to you,” tandasnya.
Bukan tanpa alasan Ayuma baru mencoba lagi peruntungannya di ajang Puteri Indonesia setelah berselang tiga tahun kemudian. Memang ada banyak dorongan untuk dirinya sesegera mungkin mengikuti kembali kontes itu, baik pada 2018 maupun 2019. Keinginan ibunya lagi-lagi menjadi pertimbangan Ayuma.
Menurut ibunya, dirinya jauh lebih ingin anaknya menyebut diri seorang sarjana hukum ketimbang masih berstatus mahasiswa fakultas hukum. Bagi sang ibu, pendidikan adalah hal utama. Hal itu juga diamini Ayuma.
Ayuma mempertimbangkan, bakal sangat sulit jika dia harus menyandang status dan tugas-tugas sebagai seorang Puteri Indonesia sambil menyambi berkuliah. Tambah lagi jika dia harus tinggal dan beraktivitas sebagian besar di Jakarta, sementara Ayuma berkuliah di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Ia pun menamatkan pendidikan kesarjanaan setelah 3,5 tahun kuliah.
”Mama selalu bilang, whatever you want to do is okay as long as you finish your bachelor (degree). Mama bukannya tidak merestui aku ikut (kontes) lagi sebelum lulus kuliah. Takdir Tuhan yang menginginkan seperti itu jalannya,” ujarnya.
Selain menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang Puteri Indonesia 2020, saat ini Ayuma juga tengah mempersiapkan diri maju ke ajang Miss Universe 2020.
”Kalau mau dibilang beban tentunya pasti, ya. Apalagi yang kemarin (Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull), kan, masuk 10 besar. Bahasa Inggrisnya juga bagus dan fluent. Untuk persiapan, saya terutama harus improve (meningkatkan kemampuan) bahasa Inggris,” ujarnya.
Mimpi dan hobi
Meski begitu, Ayuma juga melihat peluang ajang Miss Universe 2020 mendatang bisa menjadi batu loncatan ke depan untuk kariernya, terutama setelah merampungkan tugas sebagai Puteri Indonesia. Ayuma bercita-cita berkarier di tingkat internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Entah terkait atau tidak, Ayuma bercerita dirinya sangat menikmati perjalanan ke luar negeri, terutama dalam konteks berlibur. Saat berada di negara-negara tujuan wisata itu, Ayuma paling menikmati pengalaman berkunjung ke museum, galeri seni, dan juga arsitektur bersejarah. Dia juga gemar bertualang kuliner di setiap negara yang disinggahinya. Hingga saat ini makanan Jepang menjadi favoritnya.
Selain melancong, Ayuma juga gemar olahraga menyelam walau dia juga mengaku tak pandai berenang. Menurut Ayuma, aktivitas menyelam mengajarinya kemampuan untuk selalu bersikap tenang dalam kondisi apa pun. Aktivitas luar ruang lain yang juga digemarinya adalah naik gunung, seperti ke Dataran Tinggi Dieng, Kawah Ijen, dan Gunung Bromo.
Advokasi masyarakat
Kegemarannya berinteraksi dengan banyak orang juga membawanya aktif di sebuah kegiatan sosial dan advokasi Senyum Desa. Kegiatan itu sudah diikutinya sejak masih berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
Bersama gerakan itu, Ayuma menggalang sejumlah kegiatan, seperti mengadvokasi masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Mereka juga menggalang dana untuk membantu masyarakat memperoleh fasilitas kesehatan.
”Kami mencoba menggelar kegiatan seperti kelas-kelas pertemuan, mengunjungi warga yang membutuhkan. Intinya berupaya menunjukkan kepada mereka bahwa ada orang yang peduli. Mereka dikunjungi saja senang, kok,” ujar Ayuma.
Walaupun tidak didukung alokasi dana yang besar dan sepenuhnya mengandalkan donasi, Ayuma senang bisa berkontribusi langsung di masyarakat. Dia berpendapat, justru dirinya dan para rekan aktivis Senyum Desa yang mendapat banyak manfaat dari beragam kegiatan itu.
”Buat saya, apa yang kami kerjakan tentunya enggak akan mampu membuat perubahan 100 persen. Namun, dari pengalaman selama ini, beragam kegiatan sosial yang kami kerjakan itulah yang justru mengubah kami. Baik soal bagaimana kami melihat masyarakat maupun mengapresiasi mereka,” tambahnya sedikit berfilosofi.
Di waktu senggang Ayuma senang menghabiskan waktunya di rumah. Ia membaca buku motivasi, menonton film streaming, merawat tubuh atau wajah, atau sekadar berdiam diri dan berkontak dengan teman-temannya melalui telepon seluler.
”Aku suka film-film bergenre fiksi dan fantasi macam Harry Potter, Lord of The Ring, dan Game of Thrones. Kalau drakor (drama Korea) aku enggak mengikuti dan enggak suka,” kata Ayuma disambung tawa.
Rr Ayu Maulida Putri
Lahir: Surabaya, 11 Juli 1997, anak kedua dari tiga bersaudara
Pendidikan: S-1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya
Prestasi:
- Puteri Indonesia Jawa Timur 2017 Runner-up 1
- The Best Catwalk Female Model Indonesia Fashion Week 2019
- Gelar Juara Umum Face of Asia (2019)
- Pemenang Puteri Indonesia Jawa Timur 2020
- Puteri Indonesia 2020