Kenny Rogers, Si Legenda Country Bersuara Serak
Ketika benyanyi, Kenny Rogers menuturkan apa yang ingin dikatakan setiap pria dan apa yang ingin didengar setiap wanita.
Penyanyi country legendaris, Kenny Rogers, berpulang di rumahnya, di Sandy Springs, Georgia, Amerika Serikat, Jumat (20/3/2020). Penyanyi legendaris bersuara serak-serak renyah ini meninggal dunia pada usia 81 tahun.
Lahir pada 21 Agustus 1938 di Houston, Texas, Rogers tumbuh besar di perumahan federal yang miskin bersama tujuh bersaudara. Ia mulai terjun dalam dunia tarik suara ketika berpartisipasi dalam paduan suara gereja dan bernyanyi di sekolah. Rogers bergabung dalam sejumlah grup musik sebelum terjun solo pada pertengahan 1970-an.
Rogers, sebagai salah satu penyanyi laki-laki terlaris sepanjang sejarah AS, berhasil bertahan di industri musik selama lebih dari lima dekade. Berbagai lagu hits-nya antara lain ”Lucille” (1977), ”The Gambler” (1978), ”Coward of the Country” (1979), ”Lady” (1980), dan ”Island in the Stream” (1983).
Dalam situs kennyrogers.com, ia telah menelurkan 35 album sepanjang hidupnya. Ia juga meraih tiga Grammy Awards, enam Country Music Association (CMA) Awards (termasuk CMA Lifetime Achievement Award), delapan Academy of Country Music Awards, 11 People’s Choice Awards, 19 penghargaan American Music Awards, dan berbagai penghargaan lainnya.
Penyanyi yang identik dengan rambut dan cambang putih ini menjual lebih dari 47 juta rekaman di AS saja, menurut Recording Industry Association of America.
Rogers pernah berkolaborasi dengan beberapa bintang besar, seperti Willie Nelson dan Dolly Parton. Ia juga membintangi sejumlah film dan acara televisi, termasuk Kenny Rogers as The Gambler, sebuah seri televisi berdasarkan lagunya, ”The Gambler”.
Jembatan genre
Terkenal dengan suara seraknya, Rogers mengaku dirinya bukan seorang penyanyi country tulen. Dirinya adalah seorang penyanyi country dengan banyak pengaruh musik lainnya meskipun pada intinya dia tetap penyanyi country.
Saya selalu terlalu pop untuk country dan juga country untuk pop.
”Saya selalu terlalu pop untuk country dan juga country untuk pop,” kata Rogers kepada Rob Tannenbaum dari Rolling Stone pada 2001.
Pernyataan Rogers ada benarnya. Meskipun termasuk dalam daftar penyanyi country legendaris, musik country termasuk genre yang tidak pernah ia mainkan selama masa mudanya. Rogers malahan sempat bergabung dengan grup musik rock dalam Kenny Rogers and the First Edition pada 1967 yang kemudian bubar pada 1974.
Larry Butler, seorang produser rekaman dan kepala cabang United Artists di Nashville, mengajak Rogers bergabung pada 1975. Butler mengarahkan musik Rogers ke jalan yang sama dengan penyanyi country Don Williams dan Conway Twitty.
Hal itu membuat Rogers baru menekuni genre country ketika memasuki usia akhir 30-an. Sebagai seorang penyanyi berusia hampir 40 tahun, country merupakan genre musik populer di AS yang memberikan banyak ruang untuk bermusik dan sentimen orang dewasa di usia paruh baya.
Rogers melempar lagu ”Lucille”, sebuah lagu perpisahan yang menyedihkan, ke pasar dan berhasil melambungkan namanya pada 1977. Musik Rogers terdengar dewasa, maskulin, dan menggoda ketika bernyanyi mengenai romansa orang dewasa. Ditambah lagi, ia cakap dalam menarik perhatian ketika tampil di depan umum.
Nama Rogers mencapai puncaknya ketika merilis ”The Gambler" pada 1978, sebuah lagu mengenai seorang penjudi misterius yang memberikan nasihat bijak kepada seorang asing sebelum meninggal dunia. Meskipun telah direkam lebih dulu oleh penyanyi Bobby Bare, ”The Gambler” versi Rogers lebih menceritakan mengenai saksi perayaan dan pengalaman hidup.
”The Gambler” mengubah segalanya bagi Rogers. Ia menduduki peringkat tertinggi dalam tangga lagu country, memantapkan diri sebagai penyanyi solo, dan membuka karier sampingan sebagai aktor. Terlepas dari kesuksesan besar itu, Rogers hanya mencoba mereplikasi formula ”The Gambler” sekali lagi dalam ”Coward of the County” (1979), sebuah lagu terkenal lainnya mengenai seorang laki-laki yang tak pernah menunjukkan lagak, tetapi bertarung ketika diperlukan.
Sebagai gantinya, Rogers mengalihkan perhatiannya ke musik balada, pop country, dan kontemporer dewasa. Ia pun mulai berduet dengan penyanyi perempuan terkenal, seperti Kim Carnes, Sheena Easton, dan Dolly Parton. Dia juga menyanyikan lagu ”Lady” 1980, sebuah lagu balada country berjiwa soul karya Lionel Richie.
Di bawah produksi Bee Gees, Rogers merilis album Eyes That See In The Dark (1983). Album ini menekankan bahwa Rogers dengan lihai berselancar di antara celah musik country dan pop. Meskipun sukses bereksperimen dengan berbagai genre musik, Rogers ingin tetap dikenal sebagai penyanyi country.
”Anda melakukan apa yang dilakukan orang lain dengan lebih baik atau melakukan yang tidak dilakukan orang lain dan tidak mengundang perbandingan. Saya tidak pernah bisa lebih baik daripada Johnny Cash, Willie (Nelson), atau Waylon (Jennings). Jadi, saya menemukan sesuatu yang tidak mengundang perbandingan dengan mereka. Orang berpikir itu keinginan saya untuk mengubah musik country, tetapi itu tidak pernah menjadi isu saya,” kata Rogers pada 2015.
Pelengkap budaya
Rogers bergulat dalam industri musik selama 60 tahun. Pada 1990-an, karier musik Rogers sempat memudar. Namun, ia kembali merilis sebuah lagu terkenal ”Buy Me A Rose” pada 1999.
Ia kemudian tampil dalam salah satu episode seri televisi Touched By An Angel berjudul ”Buy Me A Rose” pada tahun 2000. Promosi lintas industri memberikannya peringkat pertama dalam Hot Country Songs dari Billboard dalam 13 tahun terakhir. Rogers mengucapkan selamat tinggal kepada publik pada 2017 di usia 79 tahun.
Rogers meninggalkan istrinya, Wanda Miller, anak-anak, tiga saudara, dan cucu. Keluarganya merencanakan agar pemakamannya dilakukan secara tertutup karena khawatir dengan wabah Covid-19 yang tengah membuat AS berada dalam status darurat nasional.
Kepergiannya juga ditangisi oleh para penggemarnya melalui media sosial beberapa hari terakhir. Para musisi, sebut saja Dolly Parton, Tim McGraw, Lionel Richie, LeAnn Rimes, Keith Urban, Blake Shelton, Billy Ray Cyrus, dan Richard Marx ikut menyampaikan rasa belasungkawa.
Meskipun kini meninggal dunia, lagu-lagu hits Rogers pun masih tetap mampu memukau pendengarnya saat ini. Suara seraknya mampu menawarkan kenyamanan sekaligus hiburan.
Lirik tradisional dalam lagu-lagu saya adalah mengatakan apa yang ingin dikatakan setiap pria dan yang ingin didengar setiap wanita.
Karya Rogers menjadi pelengkap budaya AS melalui musik country karena mampu memberi rasa kepastian dan kehangatan ketika hadir melalui rekaman atau tampil di atas panggung. Penulis lagu Don Schlitz mengatakan, sejumlah lagu hits Rogers bukan lagu baru karena pernah direkam oleh penyanyi lain. Namun, versi Rogers selalu mampu menarik hati publik.
Suatu waktu, Rogers pernah menyimpulkan keberhasilannya di dunia musik dan meraih pendengar arus utama. ”Lirik tradisional dalam lagu-lagu saya adalah mengatakan apa yang ingin dikatakan setiap pria dan yang ingin didengar setiap wanita,” ujarnya. (THE GUARDIAN/BILLBOARD/AP)