Peta persaingan bisnis pesan antar makanan di Indonesia terus dinamis. Kehadiran platform baru yang mampu menarik minat konsumen menunjukkan karakter masyarakat yang tidak fanatik pada ”brand” tertentu.
Oleh
Arita Nugraheni
·4 menit baca
Kompas/Priyombodo (PRI)
Jasa layanan antar makanan saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (1/5/2020).
Total nilai barang dagangan dari layanan pengiriman makanan meningkat. Perusahaan penyedia jasa dalam ekosistem digital berlomba memperlebar ceruk pasar.
Sepanjang tahun 2021, nilai barang dagangan atau gross merchandise value (GMV) untuk layanan pengiriman makanan di Asia Tenggara mencapai 15,5 miliar dollar AS. Jumlah tersebut tumbuh 30,3 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 11,9 miliar dollar AS.
Pertumbuhan pada tahun kedua pandemi Covid-19 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2020. Pada tahun pertama Covid-19, GMV naik 183,3 persen dari tahun 2019 yang tercatat sebesar 4,2 miliar dollar AS. Pembatasan mobilitas berperan kuat dalam mengakselerasi peningkatan konsumen layanan pengiriman makanan.
Temuan tersebut dilaporkan Momentum Works dalam ”Food Delivery Platform in Southeast Asia” yang dirilis pada 27 Januari 2022. Jumlah di atas berasal dari enam negara dengan pasar pengiriman makanan terbesar di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Survei di enam negara yang sama di Asia Tenggara menunjukkan, 26 persen konsumen layanan pengiriman makanan merupakan konsumen baru. Filipina mencatatkan jumlah pengguna baru tertinggi sebesar 39 persen. Di Indonesia, jumlah konsumen baru tercatat sebesar 17 persen.
Survei yang diselenggarakan Euromonitor International tersebut merekam pendapat dari 1.800 responden selama kuartal kedua tahun 2021. Pengguna baru yang dimaksud adalah mereka yang mulai menggunakan layanan sejak pandemi Covid-19 antara tahun 2020 dan 2021.
Selama dua tahun terakhir, tiga platform penyedia layanan pengiriman makanan bertahan sebagai pemegang ceruk pasar terbesar. Ketiganya adalah Grab, Foodpanda, dan Gojek.
Pada 2021, penguasaan pasar Grab di Asia Tenggara mencapai 49 persen. Meski tetap menjadi raksasa, penguasaan pasar Grab menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat 49,6 persen.
Grab bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012. Layanan Grab kemudian meluas ke berbagai lini, termasuk pengantaran makanan dengan GrabFood. Laporan Grab berjudul ”2021 Food Delivery Industry Overview” menunjukkan alasan utama konsumen menggunakan GrabFood karena kecepatan pengiriman.
Posisi kedua ditempati Foodpanda dengan 22 persen. Proporsi pasar Foodpanda meningkat 1 persen dari tahun sebelumnya. Sama halnya dengan Grab, Foodpanda mencakup layanan di tujuh negara Asia Tenggara. Foodpanda hanya unggul atas Grab di Malaysia dengan ceruk pasar sebesar 49 persen.
Perusahaan ketiga dengan market share besar adalah Gojek dengan 12,9 persen. Porsi ini terbilang amat besar mengingat Gojek hanya beroperasi utamanya di Indonesia dan sedikit mengambil pasar di Vietnam.
Meski demikian, pasar Gojek mengecil jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 16,8 persen dan menjangkau konsumen hingga ke Thailand.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)
Pengemudi layanan ojek daring menunggu mengambil makanan pesanan pelanggan di salah satu gerai makanan di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (9/11/2021). Penggunaan layanan pesan antar makanan oleh masyarakat meningkat selama pandemi. Pascapandemi pertumbuhan bisnis pesan antar makanan di Indonesia diperkirakan dapat mencapai 50 persen.
Tidak dapat dimungkiri, penurunan pada dua raksasa Grab dan Gojek dilatarbelakangi oleh kehadiran pesaing baru. Salah satu yang berhasil adalah Shopee Food, lini pengiriman makanan dari Shopee. Shopee Food mulai membuka layanan pada 2021 dan langsung mengambil ceruk pasar sebesar 5,8 persen.
Di Vietnam, Shopee Food mampu menggeser Now sebagai platform utama di negara tersebut. Kini Shopee Food menjadi layanan pengiriman makanan kedua di negara Tanah Naga Biru. Shopee Food juga hadir di tiga negara lainnya, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand, dengan proporsi pasar masih di bawah 10 persen.
Pada 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan GMV terbesar di kawasan Asia Tenggara, yakni 4,6 miliar dollar AS. Angka tersebut tumbuh 24,3 persen dari tahun sebelumnya. Transaksi tersebut berasal dari tiga platform, yakni Grab (49 persen), Gojek (43 persen), dan Shopee Food (8 persen).
Tidak hanya di level Asia Tenggara, Grab dan Gojek juga mengalami penurunan di Indonesia. Kehadiran Shopee Food mengambil 8 persen pasar pengantaran makanan di Indonesia dengan GMV sebesar 0,4 miliar dollar AS. Shopee Food mengadopsi taktik promosi agresif untuk mendapatkan pelanggan.
Shopee merupakan anak perusahaan Sea Group yang bergerak dalam tiga bisnis utama, yaitu hiburan digital, e-dagang, dan layanan fintek. Shopee berdiri pada 2015 dengan mengadopsi strategi gratis ongkos kirim.
Bukan kali ini saja Shopee mampu bersaing. Sebagai platform e-dagang, Shopee lincah bersaing hingga menyalip Lazada pada 2017 dan mengambil alih posisi Tokopedia sebagai pemain utama. Ke depan, persaingan promosi akan terus terjadi demi memperebutkan konsumen.
Salip-menyalip untuk memimpin tidak terjadi saat ini saja. Foodpanda sebagai platform yang secara khusus menyediakan layanan pesan antar undur diri dari persaingan di Indonesia. Platform yang pernah membuka layanan pengiriman di Jakarta sejak 2012 itu mengumumkan tutup pada 30 September 2016.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Warga mencoba memanfaatkan aplikasi pesan dan antar makanan yang diluncurkan Gojek melalui ponsel pintarnya di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Perusahaan yang berbasis di Jerman ini mengaku kalah bersaing dengan aplikasi transportasi daring yang saat itu mulai menawarkan layanan pengantaran makanan.
Peta persaingan di Indonesia terus dinamis. Kehadiran platform baru yang mampu menarik minat konsumen menunjukkan karakter masyarakat yang tidak fanatik pada brand.
Selagi menawarkan harga yang murah, itulah yang akan dipilih. Bukankah tidak jarang konsumen membuka lebih dari satu aplikasi demi membandingkan mana yang memberikan potongan harga lebih besar? (LITBANG KOMPAS)