Harapan prestasi yang disandarkan pada para atlet Indonesia di SEA Games Vietnam 2021 perlu diiringi kesadaran, ajang ini hanya batu loncatan. Sasaran pembinaan olahraga saat ini adalah prestasi di Olimpiade.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Sebanyak 499 atlet Indonesia, terdiri atas 313 atlet putra dan 186 putri, telah dan akan berlaga pada SEA Games Vietnam 2021. Mereka mengikuti 31 dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan dan dilombakan pada pesta olahraga ke-31 Asia Tenggara ini.
Meski sejumlah cabang olahraga seperti sepak bola telah dimulai, SEA Games 2021 yang digelar di Hanoi dan 11 kota lainnya di Vietnam ini akan dibuka secara resmi pada 12 Mei 2022, dan berlangsung hingga 23 Mei.
Kontingen utama atlet Indonesia itu, yang juga diperkuat 214 ofisial dan 63 pendamping, dilepas oleh Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Senin (9/5/2022). Pada kesempatan itu, Presiden menitipkan harapan pada para atlet untuk meraih prestasi setinggi-tingginya, dan medali sebanyak-banyaknya, demi keharuman nama bangsa.
Suntikan semangat dan motivasi, langsung dari pemimpin tertinggi Republik ini, tentu memompa semangat para atlet untuk berjuang sebaik-baiknya. Apalagi, seperti disebutkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, lebih dari separuh anggota kontingen Indonesia adalah atlet muda yang tak banyak pengalaman tampil di ajang multicabang. Setelah semua jerih payah dan kerja keras, tiba saatnya untuk menampilkan hasil latihan dam membela nama negara.
Telah lewat masanya memelihara gengsi untuk memuncaki klasemen perolehan medali SEA Games, karena sesuai paradigma Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), ajang ini hanya menjadi batu loncatan untuk prestasi di tingkat Asia dan Olimpiade.
Namun, dorongan untuk meraih prestasi setinggi-tingginya, tidak berarti menjadikan perolehan medali sebagai target bagi para atlet dan pengurus cabang olahraga. Telah lewat masanya memelihara gengsi untuk memuncaki klasemen perolehan medali SEA Games, karena sesuai paradigma Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), ajang ini hanya menjadi batu loncatan untuk prestasi di tingkat Asia dan Olimpiade.
Langkah ini sudah dimulai dengan hanya memberangkatkan atlet dan cabang olahraga yang berpotensi prestasi di ajang lebih tinggi. Jumlah atlet Indonesia berkurang cukup drastis dari 841 atlet yang mengikuti 52 cabang pada SEA Games Filipina 2019. Terlepas dari masih ada catatan terkait beberapa cabang prioritas yang tak dapat mengirim atlet muda lebih banyak, setidaknya langkah ini sudah dimulai
Dengan paradigma baru ini, tuntutan pada para atlet pun beralih dari sekadar medali di SEA Games menjadi standar prestasi. Untuk cabang terukur, misalnya, para atlet perlu mencapai standar performa sesuai dengan periodisasi pembinaan, untuk berprestasi di ajang lebih tinggi, yakni Asian Games atau Olimpiade. Jika standar itu tercapai, dan lebih baik dari atlet negara lain, medali akan datang dengan sendirinya.
Cabang angkat besi menjadi salah satu cabang yang telah menjalankan paradigma baru itu dengan tidak menetapkan target di SEA Games, selain memberi kesempatan atlet berkembang dan memperlihatkan hasil latihan. Target utama mereka adalah meloloskan lifter ke Olimpiade Paris 2024. Karena tiap atlet perlu selalu dipacu, dan tidak cepat puas dengan prestasi di tingkat Asia Tenggara saja.