Setelah pandemi Covid-19 kian terkendali, kini Pemerintah Arab Saudi siap menerima 1 juta calon jemaah haji internasional. Syaratnya, calon jemaah mesti negatif tes PCR, berusia di bawah 65 tahun, dan telah divaksin.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Pemerintah Arab Saudi siap menerima 1 juta anggota jemaah haji luar negeri pada 2022. Peluang ini patut disambut dengan persiapan matang agar semua berjalan aman.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan keputusan untuk membuka pintu haji internasional melalui akun Twitter, Sabtu (9/4/2022). Hal ini tak lepas dari pandemi yang kian terkendali di banyak negara, termasuk negara setempat.
Sebelumnya, saat kasus Covid-19 masih tinggi, pelaksanaan ibadah haji sangat dibatasi. Data otoritas statistik Arab Saudi (GASTAT) menyebutkan, jumlah jemaah haji pada 2021 sebanyak 58.745 orang dan pada 2020 tak sampai 1.000 orang (Kompas, 10 April 2022).
Keterbukaan itu disambut baik oleh Kementerian Agama RI dan calon jemaah haji. Akibat pandemi, calon jemaah haji asal Indonesia tak bisa menunaikan rukun kelima Islam itu selama dua tahun terakhir. Pendaftar yang telah memberikan setoran awal dan masuk antrean harus menunggu lebih lama.
Kini, sebagian pengantre akan mendapat giliran berangkat ke Tanah Suci meski belum diketahui berapa persisnya kuota untuk Indonesia sekarang. Sebelum pandemi, kuota Indonesia sekitar 231.000 anggota jemaah per tahun.
Pemerintah Arab Saudi menetapkan persyaratan khusus pada musim haji kali ini. Semua calon jemaah haji harus berusia kurang dari 65 tahun, menunjukkan tes PCR negatif Covid-19 paling lama tiga hari sebelum keberangkatan, dan telah mendapatkan vaksin yang disetujui otoritas Tanah Suci. Ketentuan ini dapat dimaklumi demi memastikan seluruh jemaah yang masuk ke negara tersebut sehat dan aman.
Selama ibadah haji, ada sejumlah ritual yang ditunaikan dalam satu momen yang bersamaan dan massal, seperti wukuf, sai, melempar jumrah, dan tawaf. Jika saja ada beberapa orang positif Covid-19, tentu rentan menulari jemaah lain. Bagaimanapun, pandemi masih belum benar-benar berakhir meski jumlah kasus menurun drastis.
Kita yakin, Pemerintah Arab Saudi telah mempersiapkan fasilitas, obat-obatan, dan sumber daya manusia yang cukup untuk menerapkan protokol kesehatan selama ibadah berlangsung, termasuk antisipasi jika ditemukan kasus positif. Di Tanah Air, Kementerian Agama diharapkan segera berkomunikasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi guna mendapatkan rincian teknis pelaksanaan haji, termasuk kemungkinan tambahan biaya karena ada penerapan protokol kesehatan. Jika ada tambahan biaya, perlu segera disampaikan kepada publik.
Penerapan protokol kesehatan penting diantisipasi, termasuk jika ditemukan jemaah yang positif Covid-19 saat di tengah dalam perjalanan atau di Tanah Suci. Calon jemaah haji yang berpotensi masuk antrean berangkat tahun 2022 dapat mempersiapkan diri. Selain menekuni prosesi ibadah, jemaah perlu menjaga kesehatan. Harapan kita semua, jemaah dapat terbang ke Arab Saudi, menjalani semua ritual dengan baik, serta kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat dan sehat.