Saya berharap melalui Kompas kita bisa membangun ”budaya baca” dengan rubrik-rubrik menarik yang disajikan untuk pembaca. Sebab, pada kenyataannya, tidak semua koran bisa menyajikan sebuah pesan literasi.
Oleh
Agung Kuswantoro
·3 menit baca
Kompas adalah koran nasional penyebar ”virus” literasi alias kegiatan baca-tulis. Koran ini menyuguhkan analisis yang dilengkapi data dan bagan, laporan tentang perpustakaan dan literasi digital, serta sosok literasi.
Ada beberapa berita Kompas selama sepekan yang saya catat dan saya simpan karena membahas tentang literasi. Berita tersebut, antara lain, ”Warastuti Any Anggorowati: Memupuk Literasi di Jelita” (Jumat, 10/5/2022), ”Buku dan Budaya Bali” (Sabtu, 14/5/2022), ”Perpustakaan Bermigrasi ke Digital” (Jumat, 20/5/2022), ”Yulianto: Menebar Benih Minat Baca Buku” (Selasa, 17/5/2022), dan ”Manuskrip Kuno Didigitalisasi” (Rabu, 25/5/2022).
Saya berharap melalui Kompas kita bisa membangun ”budaya baca” dengan rubrik-rubrik menarik yang disajikan untuk pembaca. Sebab, pada kenyataannya, tidak semua koran bisa menyajikan sebuah pesan literasi.
Ditambah lagi, penggunaan bahasa Indonesia dalam Kompas selalu menggunakan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) sehingga masyarakat menjadi paham penggunaan kata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misal, sekadar, bukan sekedar.
Terima kasih Kompas atas ”virus” literasinya. Semoga memberikan dampak kebaikan dalam bidang budaya baca-tulis untuk masyarakat Indonesia. Amin.
Agung KuswantoroPerum Sekarwangi Gang 1 RT 002 RW 001, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Tentang Otentikasi
Menanggapi surat Saudara Rinaldo Maharditama di Cengkareng, Jakarta Barat, ”Otentikasi Pensiun” yang dimuat di Kompas (Rabu, 6/4/2022) izinkan saya menyampaikan pengalaman tentang otentikasi.
Umur saya 78 tahun, lahir 28 Mei 1944, pensiunan PNS Depdagri tahun 2000.
Setiap tanggal 1 saya melakukan otentikasi dari Taspen lewat aplikasi di ponsel Android. Selama ini berjalan dengan baik tanpa kendala berarti, alias tidak ada masalah.
Setelah otentikasi berhasil, saya lalu ke ATM Mandiri terdekat, dengan ATM Mandiri Taspen mengambil uang pensiun. Ternyata juga berhasil tanpa kendala. Kartu ATM Mandiri dikeluarkan oleh Bank Mandiri Taspen.
Saya berterima kasih kepada Kantor Taspen atas bantuannya selama ini (sudah berlangsung 22 tahun) dan Bank Mandiri Taspen sehingga sampai saat ini saya dan istri dapat bertahan hidup. Kebetulan anak cucu sudah jauh di kota lain.
Mohon metode otentikasi Taspen yang sudah berjalan dengan baik tidak diubah. Takutnya kalau ada perubahan, ada saja pihak lain yang dirugikan atau ada kendala.
Terima kasih dan maaf kalau ada kurang lebihnya.
Drs Riyanto Supratignyo Jl Agung Tengah 5 RT 09 RW 16, Sunter Agung, Jakarta Utara
Antikorupsi
Di ruang tunggu RSPAD Gatot Soebroto terdapat tulisan dengan huruf besar-besar dan disinari lampu: ”RSPAD Gatot Soebroto, Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Korupsi No, Suap No”.
Tulisan tersebut sangat membanggakan, berarti bangsa kita masih ada yang antikorupsi dan dengan tegas menolaknya. Kantor-kantor dan lembaga lain pantas didorong agar juga melarang korupsi dengan tegas.
Pengaruhnya hebat sekali. Para pegawai tekun bekerja, tidak memikirkan korupsi sama sekali, karena ini merugikan orang lain.
Mental koruptor lemah, tidak segan mengakali rakyat. Misalnya kongkalikong izin ekspor CPO. Orang seperti itu tidak bahagia karena selalu merasa kekurangan uang walaupun gajinya besar. Mereka memainkan uang kotor.
Dengan adanya larangan keras berkorupsi, orang lebih tenang mengabdi pada negara, dan negara bisa stabil tidak gonjang-ganjing.
Mari kita semua benci korupsi, suap, pencucian uang, mark up, dan sejenisnya. Keluarga yang bersih mendidik anak-anak menjadi bersih.
Titi SupratignyoBendan Ngisor, Gajah Mungkur, Semarang