Ir Suratin adalah pendiri PSSI tahun 1930. Ia terpilih memimpin organisasi ini selama 11 tahun sampai Jepang menduduki Indonesia. Tidak ternilai jasanya merintis berdirinya organisasi persepakbolaan Indonesia.
Oleh
ASVI WARMAN ADAM
·4 menit baca
Di Jakarta kini terdapat stadion baru di bilangan Sunter, sementara ini diberi nama JIS (Jakarta International Stadion). Tak banyak yang tahu, memberi nama sebuah bangunan, termasuk stadion dengan memakai bahasa asing, melanggar undang-undang.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan Pasal 36 Ayat 3 menjadi rujukannya.
Bunyinya, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia”.
Maka, saya mengusulkan stadion tersebut diberi nama Stadion Suratin atau Stadion Internasional Suratin.
Kenapa Suratin? Ir Suratin adalah pendiri PSSI tahun 1930. Ia terpilih memimpin organisasi ini berturut-turut selama 11 tahun sampai Jepang menduduki Indonesia. Tidak ternilai jasanya merintis berdirinya organisasi persepakbolaan Indonesia sejak zaman penjajahan.
Kementerian Olahraga pernah mengusulkan Suratin sebagai pahlawan nasional. Sayang, ini belum terpenuhi karena kementerian terkait belum melengkapi persyaratan administratif yang diminta Kementerian Sosial.
Pemberian nama seorang tokoh pendiri pada stadion yang megah ini diharapkan memacu semangat memajukan persepakbolaan nasional.
Asvi Warman AdamJalan Gatot Subroto 10, Jakarta 12710
Kampung Padat
Cukup menggembirakan menyaksikan keceriaan seratusan anak-anak di Mushala Miftahul Huda yang berukuran 4 meter x 7 meter.
Lokasinya di Jalan DI Panjaitan, Gang Penas RT 015 RW 002, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.
Menjelang waktu berbuka puasa Ramadhan, Selasa, 26 April 2022, ada kegiatan bakti sosial sebuah organisasi kemasyarakatan, menyerahkan santunan dan bingkisan Lebaran kepada mereka.
Melihat kondisi setempat, saya tersadarkan. betapa masih ada kampung padat penduduk di sepanjang Jakarta By Pass. Tidak tampak dari jalan raya karena lokasinya tertutup gedung-gedung.
Jalur antara Cililitan dan Tanjung Priok itu merupakan jalan pertama dengan lapisan aspal hotmix di Indonesia dan diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1963.
Kampung yang dihuni oleh 900-an warga tersebut dilewati sebuah kali. Warga menyebutnya Kali BKT karena sungai dengan lebar kurang dari 8 meter itu mengalirkan air menuju Banjir Kanal Timur (BKT). Sejak proyek BKT di kawasan langganan banjir itu selesai, warga jadi bebas genangan.
Sayang, kesadaran warga menjaga lingkungan tampaknya rendah. Sebagian warga masih seenaknya membuang sampah di kali keruh itu.
Kenyataan ini seharusnya bisa mendorong lebih banyak ormas ataupun komunitas membantu mengedukasi kelestarian lingkungan.
Semoga menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.
A RistantoJatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi
Masjid 99 Kubah
Suasana senja di salah satu sudut Masjid 99 Kubah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/5/2022). Masjid tersebut dinamai 99 kubah berdasarkan sifat-sifat Allah SWT yang berjumlah 99 dan disebut Asmaul Husna.
Kompas, 6 Mei 2022, menampilkan foto Masjid 99 Kubah di Makassar. Masjid tersebut ditampilkan tampaknya sebagai bentuk kekaguman dan rasa hormat atas arsitektur masjid dan kemudian diteruskan kepada pembaca.
Masjid 99 kubah sepintas mirip bangunan Candi Borobudur dengan 72 stupa. Bangunan masjid seperti menggambarkan perubahan masa Hindu-Buddha ke masa Islam di Indonesia.
Bangunan Masjid 99 Kubah yang unik ini merupakan hasil desain arsitektur masjid yang ”out of the box” sehingga memunculkan bangunan masjid yang antik. Predikat antik dan unik akan membuat wisatawan penasaran, datang untuk merasakan khusyuk beribadah di dalamnya.
Kedatangan para wisatawan akhirnya dapat meningkatkan ekonomi warga di sekitar wilayah masjid.
Semoga arsitektur bangunan Masjid 99 Kubah di Makassar dapat memberikan inspirasi bagi perencanaan pembangunan masjid raya, masjid agung, masjid besar, dan masjid jami di seluruh Indonesia. Sebagaimana keterangan pada foto tersebut yang menyebutkan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi.
Ibadah dapat, wisata dapat.
Djoko Madurianto SunartoJalan Pugeran Barat, Yogyakarta 55141