Melihat kegembiraan para ASN dan pensiunan ASN mendapat THR menyambut Idul Fitri 1443 H, saya hanya bisa prihatin. Sebagai salah satu dari ratusan pensiunan Indosat, sejak tahun 2020, kami dipaksa tidak lagi memperoleh THR seperti sebelumnya.
Sekitar 880 warga sepuh yang menaati peraturan perundang-undangan, menyetor sebagian pendapatannya kepada perusahaan asuransi Jiwasraya yang sahamnya dimiliki oleh negara. Dalam hal ini, pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan atau Menteri BUMN.
Direksi dan komisaris Jiwasraya dipilih dan diangkat oleh pemerintah, diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan lembaga negara, dan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pendek kata, yang mengangkat pengurus, meregulasi, memeriksa, dan mengawasi, semua lembaga resmi negara.
Ketika Jiwasraya salah pengelolaan, negara melalui (pengurus) perusahaan membuat kebijakan yang disebut ”program restrukturisasi“. Intinya meminta pensiunan yang menjadi nasabah menyetujui pemotongan manfaat uang pensiun, ada yang sampai 75 persen lebih, termasuk menghapuskan THR.
Kami pensiunan di-fait accompli agar memilih opsi-opsi yang ditetapkan sepihak oleh manajemen Jiwasraya. Selanjutnya pengelolaan dialihkan pada IFGLife, perusahaan baru kebanggaan BUMN karena masuk 10 besar pemberi keuntungan dengan laba Rp 2,9 triliun.
Jika tidak memilih, pensiunan dipersilakan menunggu hasil pemailitan Jiwasraya yang pembagian hasil penjualan aset untuk menopang hidup nasabah tidak ada kejelasan besaran dan waktunya.
Walaupun sangat pahit, kami terpaksa memilih. Sambil menghitung hari, kami pensiunan selalu bermunajat menyampaikan asa agar suatu ketika manfaat pensiunan kembali seperti sedia kala. Tak berubah, persis kebijakan negara pada nasabah (kasus) Asabri.
August B HuluDuren Sawit, Jakarta Timur
Mudik Selamat
infografik update Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2022
Mudik lebaran tahun ini menjadi euforia setelah dua tahun tidak mudik karena pandemi Covid-19. Demi keselamatan para pemudik, kesiapan jalur transportasi penting agar pemudik nyaman dan aman dalam perjalanan.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh pemudik. Pertama, keselamatan dalam perjalanan dengan moda transportasi apa pun.
Kedua, keselamatan menghadapi pandemi. Sebaiknya sebelum mudik para pemudik vaksinasi terlebih dahulu dan selama mudik tetap mematuhi protokol kesehatan.
Apabila kedua hal tersebut dilakukan, saya yakin pemudik akan aman dan nyaman.
Thomas SutasmanSMP Pius Cilacap, Jl A Yani, Cilacap 53212
Jalan Berlubang
Pencari rumput melintas di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Selasa (26/10/2021). Obyek wisata andalan Kabupaten Gunung Kidul tersebut terus dibenahi dan akses menuju tempat tersebut kelak akan dipermudah dengan adanya jalur alternatif Sleman-Gunung Kidul yang tengah dibangun.
Setelah dua lebaran menahan rindu kampung halaman, masyarakat bisa mudik tahun ini. Syaratnya sudah vaksinasi dan taat protokol kesehatan.
Menengok arus mudik sebelum pandemi, pemudik arah Gunungkidul, DI Yogyakarta, lumayan banyak jumlahnya.
Sebagai penduduk Gunungkidul, saya mengapresiasi jalan mulus dari arah Yogyakarta-Kota Wonosari. Namun, beberapa ruas jalan di Kabupaten Gunungkidul banyak yang aspalnya mulai mengelupas bahkan berlubang.
Di antaranya jalan menuju obyek wisata Kalisuci Semanu, Jalan Semanu-Giripanggung km 1, Jalan Semanu-Karangmojo, dan Semanu-Ponjong.
Mengingat akan banyak pemudik yang akan berwisata melewati jalan-jalan itu, kiranya dinas terkait segera memperbaikinya.
Wiyana Semanu Selatan RT 07 RW 42, Gunungkidul, DI Yogyakarta 55893
Lampu Jalan Mati
Petugas dari Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat sedang memasang lampu jalan di kawasan Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Perawatan lampu penerangan jalan dan taman terus dilakukan agar dapat memberikan penerangan dan rasa aman bagi pemakai jalan terutama bila berjalan di malam hari.Kompas/Alif Ichwan03-07-2019
Saya terpaksa mengadu langsung kepada Sultan HB X sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan GKR Hemas sebagai anggota DPD karena dinas terkait tidak responsif terhadap tugas dan kewajibannya.
Bahwa sampai saat ini masih banyak lampu penerangan jalan umum yang padam sehingga rawan kejahatan dan kecelakaan. Lampu-lampu yang padam itu berlokasi di Jembatan Sungai Progo/Bantar di Kilometer 14 dan 15 pada jalan raya nasional yang meliputi wilayah Bantul dan Kulon Progo.
Jembatan di atas terdiri dari tiga jembatan, jembatan lama (Bantar I) yang dibangun kolonial Belanda, jembatan lama (II) dari arah timur Yogya-Bantul di Kilometer 14, dan jembatan baru (III) dari arah Jakarta-Wates-Purworejo di Kilometer 15.
Pada jembatan kedua bahkan sudah 10 tahun gelap gulita. Banyak kecelakaan sepeda motor menabrak truk yang macet di pinggir jembatan.
Pada jembatan ketiga paling tidak 11 titik penerangan jalan padam sejak Maret 2021.
Setijono WidjojoPasar Seni dan Kerajinan Km 15, Kulon Progo, DIY
Tanggapan Lab
Menanggapi keluhan Bapak Hendra di harian Kompas (Jumat, 18/3/2022) berjudul ”Hasil Lab Lambat”, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Kami sudah bertemu secara langsung dengan Bapak Hendra pada 23 Maret 2022 untuk menjelaskan situasi yang terjadi. Bapak Hendra dapat menerima penjelasan dari kami dan permasalahan telah diselesaikan dengan baik.
Kami sangat menghargai saran dan masukan dari Bapak Hendra dan kami selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar bisa memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.
Yustinus Bayu MurtiCSO GS Lab Gunung Sahari, Jakarta Pusat