Saatnya Kementerian Pertanian sebagai instansi pembina mengusulkan perubahan nama Jabatan Fungsional ASN Medik Veteriner menjadi Jabatan Fungsional Dokter Hewan saja. Memudahkan pekerjaan dokter hewan di masyarakat.
Oleh
drh Iwan Berri Prima
·3 menit baca
Ketika profesi kedokteran lain menggunakan nama jabatan fungsional di pemerintahan sama dengan nama profesi (seperti dokter dan dokter gigi), profesi kedokteran hewan menggunakan nama jabatan fungsional berbeda, yakni medik veteriner.
Akibatnya, terjadi kerancuan yang membingungkan masyarakat. Terbukti, saat kebijakan penyetaraan jabatan pada akhir 2021, mereka yang berlatar belakang bukan pendidikan dokter hewan dapat direkomendasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ataupun Kementerian Dalam Negeri menduduki jabatan fungsional medik veteriner.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, arti medik veteriner ditemukan dalam dua kata terpisah. Medik artinya ’juru rawat’ dan veteriner artinya ’mengenai penyakit hewan’. Penggunaan medik veteriner sebagai nama jabatan fungsional berpotensi melanggar hukum.
Sudah saatnya Kementerian Pertanian sebagai instansi pembina segera mengusulkan perubahan nama Jabatan Fungsional ASN Medik Veteriner menjadi Jabatan Fungsional Dokter Hewan saja. Hal ini juga akan semakin memperkuat peran dokter hewan sebagai profesi dalam pemerintahan dan masyarakat.
Perubahan menjadi dokter hewan memudahkan pekerjaan dokter hewan di tengah masyarakat, apalagi hingga kini tidak ada fakultas medik veteriner.
drh Iwan Berri PrimaMedik Veteriner Ahli Muda, Jl Nusantara, Kijang, Kabupaten Bintan, Kepri
Sejarah dan Fakta
Salah satu kompleks bangunan tua peninggalan Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi, Jawa Timur. Kebun Kendenglembu berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara XII.
Membaca Nyai Ontosorohnya Ariel Heryanto (Kompas, 16/4/2022), alangkah bagusnya kalau analisis tersebut dilengkapi dengan fakta sejarah yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan.
Kita menyadari bahwa sejarah ditulis berdasar kepentingan penguasa. Atas kepentingan itu, beberapa dokumen sejarah dipolitisasi sehingga tidak sesuai dengan fakta.
Materi sejarah di sekolah tentang kolonial pun dinarasikan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme siswa sehingga condong mendeskripsikan kekejaman kolonial.
Benar penjajahan menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi yang dijajah sehingga lahir gerakan melawan penjajah. Ajaran ini tertanam kuat dan terbawa lintas generasi. Pada takaran yang pas, jiwa nasionalisme terbentuk. Jika berlebihan, siswa jadi bernasionalisme sempit dan memelihara dendam.
Seburuk-buruknya penjajah, masih ada peninggalan infrastruktur berupa jalan raya, jalan kereta api, jembatan, bangunan irigasi, dan gedung-gedung klasik dan terbukti masih bisa digunakan dengan baik. Demikian juga jaringan listrik, pos dan telekomunikasi, sistem pendidikan, pemerintahan, hukum, dan lain-lain.
Satu hal yang tak kalah penting ialah memahami mengapa rakyat Nusantara bisa dijajah ratusan tahun.
Di sisi lain, sejarah juga perlu mengenalkan dan menghargai pejuang beretnik Tionghoa dan lainnya. Mereka tidak hanya ikut perang fisik, tetapi juga menyediakan rumahnya untuk pejuang, tempat rapat, memasok logistik, dan lain-lain. Semua itu tidak terungkap dalam pelajaran sejarah perjuangan bangsa sekarang.
Mumpung kurikulum sistem pendidikan nasional sedang dibenahi, materi ajar sejarah bisa disempurnakan oleh pakar yang kompeten dan kredibel demi pembentukan karakter siswa yang sehat. Mereka kelak jadi penerus bangsa di tengah masyarakat dunia.
Kita juga perlu memperbaiki karakter bangsa agar lebih berperilaku jujur dan kesatria. Sebagai contoh, pelaku kasus hukum selalu berkelit. Kalau tertangkap pun, di persidangan berbelit-belit. Kesannya berani berbuat, tetapi tak berani bertanggung jawab.
Sikap ini tidak hanya pada maling ayam, tetapi juga dipertontonkan elite politik, pengusaha, artis, akademisi, dan bahkan tokoh agama. Kontras dengan penampilan yang agamis dan moralis.
Semua menunjukkan mental kerdil yang bisa jadi terbangun melalui pembelajaran sejarah yang tidak seimbang.
Yes SugimoJl Melati Raya, Melatiwangi, Bandung 40616