Obyek pemberitaan hype harganya bisa ratusan juta rupiah sehingga orang berlomba-lomba memperjualbelikannya. Demikian juga halnya dengan NFT sekarang. Nilai intrinsik suatu NFT bisa jadi sebenarnya tidak ada nilainya.
Oleh
Gunawan Suryomurcito
·2 menit baca
Non-fungible token atau NFT sedang populer di media sosial. Di Indonesia ada NFT Ghozali Everyday, laku terjual di lokapasar Opensea seharga Rp 1,7 miliar.
Di mancanegara diberitakan terjualnya NFT dengan nilai jutaan dollar AS dalam bentuk mata uang kripto.
NFT adalah token atau aset digital yang tidak dapat diubah karena menggunakan teknologi blockchain. Blockchain adalah suatu bentuk basis data yang menyimpan data dalam bentuk blok, terhubung satu sama lain seperti rantai. Setiap blok diisi data yang dirantaikan ke blok sebelumnya berdasarkan urutan waktu yang tercatat secara digital dan tidak dapat diubah.
Teknologi blockchain digunakan juga untuk mengembangkan mata uang kripto, seperti bitcoin, ether (ETH) dari Ethereum, dan masih banyak lagi. Mata uang kripto dapat dijelaskan sebagai alat pembayaran di dunia maya, dibuat mandiri oleh penerbitnya, dan digunakan antarpengguna dengan blockchain sebagai lajur dalam buku transaksi yang terbuka untuk tiap pengguna.
Transaksi mata uang kripto bersifat terdesentralisasi dalam arti tidak ada satu otoritas pusat yang mengaturnya, tetapi diatur penggunanya. Nilai satu koin ETH pernah tercatat pada 3.042 dollar AS atau sekitar Rp 44 juta.
Euforia NFT ditengarai sebagai suatu keterpesonaan pada sesuatu hal baru yang diberitakan secara hype atau dibesar-besarkan. Sama halnya dengan tanaman hias janda bolong (Monstera obliqua) baru-baru ini, batu akik, ikan louhan, atau tanaman hias gelombang cinta (Anthurium plowmanii) beberapa tahun lalu.
Obyek pemberitaan hype harganya bisa ratusan juta rupiah sehingga orang berlomba-lomba mengoleksi dan memperjualbelikannya. Demikian juga halnya dengan NFT sekarang. Nilai intrinsik suatu NFT bisa jadi sebenarnya tidak bernilai apa-apa.
Misalnya, Ghozali Everyday yang berisi swafoto Sultan Gustaf Al Ghozali yang diambil setiap hari selama lima tahun sebenarnya biasa-biasa saja. Namun, kolektor barang-barang unik ternyata menghargai mahal sekali.
Perlu diingatkan kepada khalayak ramai agar tidak terjebak berinvestasi pada NFT yang kelihatannya akan sangat menguntungkan karena harga yang fantastis. Suatu hari nanti ”gelembung” itu akan pecah dan kempis, akhirnya bernasib sama seperti obyek hype lain yang menjadi tidak berharga sama sekali dan menyampah.