Kontroversi dan Keterbelahan
Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045 yang pasti membawa banyak tantangan. Karena itu, marilah kita segenap komponen bangsa bersatu dan bersinergi mewujudkan visi tersebut.

Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang seksi Serang-Rangkasbitung di Gerbang Tol Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (16/11/2021). Presiden berharap ekonomi Banten, khususnya kawasan sekitra jalan tol akan bergeliat.
Setiap menonton tayangan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke daerah, dari Papua hingga belum lama ini di Sumatera Utara, saya tertegun melihat antusiasme rakyat.
Ekspresi rakyat biasa, wong cilik, tidak dapat disembunyikan. Mereka jujur, polos, dan tidak dapat dimanipulasi untuk pencitraan. Itulah ungkapan tanda kecintaan kepada pemimpinnya.
Hasil survei Litbang Kompas (Senin, 21/2/2022) menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah 73,9 persen. Hasil survei lembaga-lembaga survei kredibel lain tidak jauh berbeda. Secara umum masyarakat puas terhadap kinerja pemerintah.
The Economist melalui IEU memberi peringkat Indeks Demokrasi Indonesia 2021 naik dari ke-64 menjadi ke-52. Kenaikan indeks sebelumnya 6,30 menjadi 6,71. Masuk dalam kategori flawed democracy (demokrasi dengan catatan) bersama dengan Amerika Serikat.
Secara mengejutkan Fraksi Rakyat Indonesia (FRI), beranggotakan sekitar 40 LSM, termasuk YLBHI, Walhi, ICW, menyamakan Jokowi dengan Soeharto, memakai kriteria 10 kesalahan Jokowi. Pernyataan itu sangat patut diperdebatkan dan jelas menimbulkan kontroversi. Kontroversi berpotensi memperlebar keterbelahan bangsa.
Lalu apa gunanya? Sampai kapan kita begini terus?
Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045 yang pasti membawa banyak tantangan. Karena itu, marilah kita segenap komponen bangsa bersatu dan bersinergi mewujudkan visi tersebut.
Lebih baik kita terus berupaya mewujudkan cita-cita luhur bangsa, masyarakat yang adil dan makmur.
BharotoJl Kelud Timur I, Semarang
Kepodang dan Anak Bajang

Anak Bajang Mengayun Bulan
Saya sungguh menikmati cerita bersambung Anak Bajang Mengayun Bulan di harian Kompas. Cerita yang berakhir pekan ini setelah lima bulan tayang kerap menuturkan kondisi lingkungan hidup yang menawan, seperti pancuran bambu dengan air jernih mengalir, keindahan dan keanekaragaman flora dan fauna.
Termasuk yang sering dikisahkan adalah burung kepodang (Oriolus chinensi). Memang kepodang merupakan salah satu jenis burung perdesaan yang indah menawan, memiliki warna bulu utama kuning dengan garis mata dan tengkuk hitam, serta paruh merah jambu.
Sayangnya, kini keindahan burung kepodang di alam perdesaan Jawa makin sulit untuk dinikmati. Jenis burung tersebut di alam perdesaan telah langka akibat perubahan lingkungan, banyak diburu, dan marak diperdagangkan di pasar-pasar burung.
Johan IskandarPenulis Buku Hobi Bird-watching, Jl Permai V, Cipadung Permai, Bandung 40614
Batas Kontrak
Saya pemilik lahan SKT 593.83/18/X/2006 yang dikontrak PT Telkomsel sejak 2006, untuk 15 tahun pemasangan BTS dan perangkat GSM. Lokasi di site RAP057–A Yani.
Melalui surat Nomor 290, pada 16 Agustus 2021, saya mendapat pemberitahuan bahwa pihak pengelola BTS dan perangkat GSM dialihkan kepada PT Dayamitra Telekomunikasi, termasuk perpanjangan kontrak lahan yang berakhir 14 November 2021.
Selanjutnya koordinator lapangan dan staf PT Dayamitra Telekomunikasi telah mengontak saya untuk kelengkapan administrasi terkait perpanjangan kontrak. Karena kesibukan, saya baru bisa melengkapi pada pertengahan Januari 2022.
Persoalannya, setelah syarat administrasi saya lengkapi, hingga 25 Februari 2022, belum ada tindak lanjut. Padahal, per 14 Februari 2022 masa perpanjangan kontrak sudah lewat tiga bulan.
Saya cek ke koordinator lapangan, apakah surat pengajuan pembayaran perpanjangan kontrak untuk 10 tahun sudah dilakukan, dijawab sudah, tetapi tidak ada tindak lanjut. Mohon tanggapan.
Miduk HutabaratPemilik Lahan Site BTS dan GSM A Yani, Rantauprapat
Taat untuk Pulih

Pengendara melintas di depan mural bertema protokol kesehatan di tengah pandemi di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/11/2020). Mural dengan karakter kartun dan warna yang cerah menjadi pilihan seniman untuk menyuarakan pentingnya protokol keehatan. Masih banyak warga yang tidak patuh pada protokol kesehatan. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
Grafik angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Penularan virus varian Omicron yang lebih cepat daripada varian sebelumnya menjadi salah satu penyebabnya.
Melihat kondisi yang kian mengkhawatirkan ini, saya mengajak kita semua untuk mematuhi berbagai protokol dan arahan pemerintah untuk menghindari penularan.
Penerapan protokol kesehatan dianjurkan sejak pandemi dimulai. Sudahkah kita konsisten mematuhinya?
Kita tentu pernah merasa aman dan lega saat grafik kasus positif mulai melandai. Namun, apakah justru hal tersebut membuat kita terlena?
Pemerintah telah menyelenggarakan vaksinasi bagi masyarakat dari dosis 1, dosis 2, hingga dosis penguat. Akan tetapi, apakah kita sudah menjalani vaksinasi komplet, syukur-syukur mengikuti vaksinasi penguat?
Sudahkah kita bijak merespons berbagai syarat dan ketentuan peraturan terkait pembatasan mobilitas di dalam atau di luar negeri?
Situasi ini patut kita refleksikan bersama mengingat jika kita abai, pusaran pandemi tak akan berakhir. ”Mencegah lebih baik dari mengobati”.
Mencegah artinya dengan ketat melaksanakan protokol kesehatan dan belajar untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Kapan menginjak gas atau rem, kapan hendak beraktivitas atau menahan diri tinggal di rumah saja.
Jangan sampai lengah dan lelah, terus taati protokol kesehatan, dan jaga stamina. Kita harus bertahan demi keberlangsungan hidup bangsa kita, bangsa Indonesia.
Selaraskan kewaspadaan dan ketaatan agar kita semua bisa segera bangkit dari keterpurukan.
Jika suatu saat nanti, ketika grafik angka kasus mulai melandai, semoga kita tetap memelihara dan menghidupi sikap bebas yang bertanggung jawab. Tetap waspada karena Covid-19 masih ada.
Ignasius Lintang NusantaraPresidium SMA Kolese De Britto Yogyakarta 2020/2021
Kecelakaan Motor

Pengendara sepeda motor melintas di jalan layang Pesing, Jakarta Barat, Kamis (13/1/2022). Meski terpasang rambu larangan melintas bagi sepeda motor dan rawan kecelakaan, para pengendara motor tetap melintasi jalur tersebut. Pada Jumat pekan lalu terjadi kecelakaan antara mobil dan sepeda motor yang menyebabkan pengendara sepeda motor terlempar dari atas jalan layang. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 13-01-2022
Kecelakaan pengendara sepeda motor hampir tiap hari terjadi. Korban tewas sering diberitakan media. Narasi menyedihkan di televisi terkadang membuat hati miris.
Namun, belum ada evaluasi komprehensif atas banyaknya korban kecelakaan pengendara sepeda motor.
Kita melihat jumlah pengendara sepeda motor semakin membeludak. Bisa dipahami, sepeda motor adalah moda transportasi praktis dan murah. Kemudahan mendapat fasilitas kredit meningkatkan jumlah kepemilikan sepeda motor secara signifikan.
Meski demikian, tanggung jawab dan kedisiplinan sering diabaikan pengendara sepeda motor. Hal ini bisa kita lihat dari cara berkendara sebagian pengendara, yang tidak memedulikan keselamatan pengguna jalan lain.
Demikian pula banyak pengendara yang masih tergolong anak-anak. Hal ini perlu ketegasan aparat hukum karena secara hukum mereka sering menimbulkan kekhawatiran saat menyaksikan mereka berpacu di jalan.
Pihak berwajib, khususnya polisi lalu lintas, diharapkan lebih intensif mengawasi dan mendisiplinkan para pengendara sepeda motor. Setidaknya perlu razia rutin agar setiap pengendara sepeda motor memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).
Sebaiknya untuk memperoleh SIM juga harus tetap melalui proses administrasi dan ujian ketat sehingga tidak ada yang memalsu umur.
A RistantoJatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi
Serangan Rusia

Tentara Ukraina dalam posisi siaga saat latihan perang diperlihatkan melalui gambar selebaran yang dirilis oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di Ukraina, Senin (27/2/2022).
Di harian Kompas (Jumat, 4/3/2022), pada tulisan opini berjudul ”Perang Rusia Ukraina dan Ujian Polugri RI”, ada informasi Rusia mulai menyerang Ukraina pada 24 April 2022. Seharusnya pada 24 Februari 2022.
Banyak peperangan yang asal mulanya adalah konflik dalam negeri berkepanjangan, menjadi sengketa, dan akhirnya mengundang negara ketiga untuk membantu.
Semoga negara kita terus dalam kerangka NKRI, menghindari friksi yang kadang hanya soal kecil bahkan hoaks.
Terus jaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Gan Ho IkKarangtempel, Semarang
Catatan Redaksi:
Terima kasih. Dengan ini kesalahan kami perbaiki.