Kate Winslet dan Ewan McGregor Berseru dari Layar Kaca
Kate Winslet dan Ewan McGregor sama-sama memboyong piala Emmy Awards 2021, Minggu (19/9/2021). Bagi Winslet dan McGregor, pencapaian malam itu dan deretan karyanya adalah langkah perubahan yang lebih baik untuk sesama.
Oleh
Riana A Ibrahim
·6 menit baca
Pergulatan kehidupan berkelindan dengan tema kegagalan dalam peran yang dimainkan justru mengantarkan aktris Kate Winslet (45) dan aktor Ewan McGregor (50) pada kesuksesan di ajang Emmy Awards 2021. Persembahan bagi mereka yang tengah berjuang meretas batas dan mendobrak stigma untuk mengembalikan haknya.
Menyebut nama Kate Winslet sukar dilepaskan dari gambaran perempuan muda yang tengah mencari jati diri di atas sebuah kapal mewah Titanic. Rose Dewitt Bukater, peran yang dimainkannya, berupaya memberontak terhadap tradisi yang menempatkan perempuan hanya sebatas menikah dengan pria kaya lalu berakhir mengurus anak, tanpa memiliki hak untuk berpendapat.
Kedalaman pesan dalam perannya saat itu tak banyak ditangkap karena kadung tersihir dengan kisah cinta antara dirinya dan Leonardo Di Caprio yang menjadi inti cerita film. Banyak pula yang memprediksi nama Winslet akan tenggelam cepat seperti Titanic yang karam di pelayaran perdananya. Nyatanya sudah lewat 24 tahun dari peran ikonik yang melambungkan namanya itu, Winslet masih terus menjelajah.
Sambil meletakkan piala perempuan bersayap memegang atom yang menjadi simbol penghargaan Emmy Awards di atas podium, Winslet memegang dahinya sembari mengamati bentuk apresiasi tertinggi di industri tayangan televisi ini. Ia tak menyangka kembali memboyong piala itu setelah memperolehnya pertama kali lewat serial Mildred Pierce (2011) pada 2011.
”Untuk sesama nomine, ini semua tentang sesama perempuan yang saling mendukung. Aku mendukung kalian, menghargai kalian, dan bangga kepada kalian semua. Terima kasih juga kepada Brad Ingelsby (penulis skenario) telah menciptakan karakter ibu paruh baya yang tidak sempurna dan mampu membuat kami secara jujur merasa divalidasi,” kata Winslet dalam pidato kemenangannya di LA Live, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (19/9/2021) waktu setempat.
Nama Winslet kembali keluar sebagai Outstanding Actress in A Limited Series, Anthology Series or TV Movie pada tahun ini lewat perannya sebagai Mare Sheehan di film Mare of Easttown yang ditayangkan HBO. Sheehan adalah seorang detektif perempuan yang dihadapkan pada kasus pembunuhan perempuan muda di daerahnya. Sebagai perempuan, Sheehan dipandang sebelah mata sebagai detektif, ditambah lagi kehidupan pribadinya yang dianggap kacau karena anaknya bunuh diri dan bercerai.
Dalam nominasi kali ini, Winslet bersama Michaela Coel (I May Destroy You), Anya Taylor-Joy (The Queen’s Gambit), Elizabeth Olsen (Wandavision), dan Cynthia Erivo (Genius: Aretha).
Kemampuan akting perempuan kelahiran Reading, Inggris, ini memang terus berkembang. Dari panggung teater pada usia lima tahun, berlanjut masuk ke serial televisi, hingga menembus layar lebar. Pengaruh dari keluarga besarnya yang akrab dengan dunia seni peran cukup membantunya.
Hingga pada 2008, ia meraih Academy Awards untuk kategori Best Actress lewat film The Reader (2008). Film-film lain yang melibatkannya pun bukan besutan ecek-ecek. Antara lain, Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004), Revolutionary Road (2008), Steve Jobs (2015), dan Blackbird (2019).
Winslet kian hati-hati dalam memilih peran. Substansi cerita menjadi pertimbangannya. Harapannya, karya yang melibatkannya dapat menjadi sarana bersuara, terutama bagi perempuan. Untuk itu, sejumlah filmnya kental dengan nuansa tema feminisme. Ibu dari tiga anak ini juga aktif menyuarakan hak-hak perempuan, bahkan salah satu yang lantang bersuara terkait kasus pelecehan seksual di lingkungan perfilman Hollywood.
”Saya berdiri bersama tiap perempuan dan laki-laki dalam mendukung mereka yang baru-baru ini berani berbicara. Dengan harapan akan menciptakan perubahan di tempat kerja mana pun, terlepas dari jenis kelamin, ras, atau jabatan,” ujar Winslet saat memperoleh penghargaan dari Harper’s Bazaar sebagai salah satu Women of The Year pada 2017.
Perdana
Berbeda dengan Winslet, piala Emmy Awards kali ini merupakan yang pertama kali bagi McGregor. Setelah empat kali menjadi nomine lewat ER (1997), Highlands: Scotland’s Wild Heart (2017), dan Fargo (2017), McGregor akhirnya berhasil melalui miniseri Halston (2021) yang ditayangkan di Netflix. Di sini, pria asal Skotlandia itu memerankan desainer Roy Halston yang berakhir tragis dalam bisnisnya dan menjadi korban cancel culture pada era 80-an.
Untuk kategori Outstanding Actor in A Limited Series, Anthology Series or TV Movie ini, McGregor dinominasikan bersama Paul Bettany (Wandavision), Hugh Grant (The Undoing), Lin-Manuel Miranda (Hamilton), dan Leslie Odom Jr (Hamilton).
”Kepada semua orang yang masih terus berkarya di tengah pandemi dengan penuh profesionalisme, semoga kalian semua tetap sehat. Terima kasih juga telah membawa Halston dan memenanginya,” ujar McGregor.
Kehadiran McGregor di dunia film dimulai lewat film Being Human (1994). Namun, aktingnya mulai menyita perhatian saat beradu peran dengan Nicole Kidman dalam film musikal Moulin Rouge (2001). McGregor sukses mengeksekusi perannya sebagai Christian, penulis yang gigih memperoleh cinta seorang pelacur, hingga namanya masuk dalam nominasi Best Actor-Motion Picture Musical or Comedy pada Golden Globe Award.
Keterlibatannya dalam semesta Star Wars sebagai Obi-Wan Kenobi muda juga turut membuat namanya makin populer. McGregor pun dikenal sebagai aktor serba bisa karena tak pernah membatasi genre film yang dimainkannya. Dari film keluarga, seperti Christopher Robin (2018), Beauty and The Beast (2017), Big Fish (2003); film superhero, seperti Birds of Prey (2020); dan film thriller, seperti Angels & Demons (2009).
Pria yang memiliki hobi bermotor ini terjun ke dunia seni peran karena pengaruh pamannya yang juga merupakan aktor. Saat bersekolah pun, McGregor mengambil kerja paruh waktu di Perth Theatre, Skotlandia, sambil belajar dasar-dasar teater dan drama. Setelah lulus sekolah, McGregor pindah ke London untuk berkuliah di Guildhall School of Music and Drama.
Enam bulan sebelum lulus kuliah, ia pun ditawari untuk main dalam serial Lipstick on Your Collar (1993). Dari situ, kariernya melaju.
Ketenaran yang ia peroleh ini ia manfaatkan juga untuk membantu sesama dalam berkontribusi di berbagai kegiatan amal. Salah satu yang dijalaninya adalah menjadi sukarelawan di Unicef sejak 2004. Berbagai negara dari Ukraina, Kazakhstan, hingga Mongolia disinggahinya untuk membantu anak-anak di sana.
Belakangan McGregor gencar menyuarakan pendapatnya terkait isu politik, seperti Brexit dan kemerdekaan Skotlandia. Pada 2020, ia menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Skotlandia dari Inggris dengan mengatakan, ”Ini waktunya.” Begitu pula pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Demi bisa menggunakan hak pilihnya, McGregor memutuskan menjadi warga negara AS sejak 2016.
Pada akhirnya, bagi Winslet dan McGregor, pencapaian malam itu dan deretan karyanya adalah langkah perubahan yang lebih baik untuk sesama. (NEW YORK TIMES/VARIETY)
Kate Elizabeth Winslet
Lahir: Reading, Berkshire, Inggris, 5 Oktober 1975
Pendidikan: Redroofs Theatre School
Penghargaan:
- Best Actress Academy Awards 2008
- Outstanding Lead Actor in a Limited Series or TV Movie Emmy Awards 2011
- Outstanding Lead Actor in a Limited Series or TV Movie Emmy Awards 2021
- Best Actress in A motion picture–Drama Golden Globe Awards 2007
- Best Supporting Actress in A motion picture-Drama Golden Globe Awards 2009
- Best Actress in A Miniseries or Motion Picture - Television Golden Globe Awards 2011
- Best Supporting Actress–Motion Picture Golden Globe Awards 2016
Ewan Gordon McGregor
Lahir: Perth, Skotlandia, 31 Maret 1971
Pendidikan: Guildhall School of Music and Drama, Inggris
Penghargaan:
- Best Lead Actor Limited Series or a Motion Picture Made for Television Golden Globe Awards 2018
- Outstanding Lead Actor Limited Series or TV Movie Emmy Awards 2021