Selama fase menepi dari panggung musik, Nosstress melewatkan banyak waktu untuk kian intim bersama keluarga. Waktu istirahat panjang itu mereka manfaatkan untuk merampungkan album ”Istirahat”.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung mendesak semua orang untuk membatasi mobilitas, bergerak melambat, dan sesekali beristirahat. Segala macam kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan untuk sementara dilarang.
Selama pandemi pula grup musik folk asal Denpasar, Bali, Nosstress menepi. Nosstress yang digawangi Man Angga dan Gunawarma hanya memilih beberapa tawaran manggung. Selebihnya, waktu mereka diisi dengan beristirahat dari gelaran panggung musik daring dan luring.
Selama fase menepi dari ingar bingar panggung musik itu, Man Angga dan Gunawarma melewatkan banyak waktu untuk kian intim bersama keluarga masing-masing. Sesuatu yang tak mereka rasakan saat tawaran konser masih deras ketika dunia belum dilanda pagebluk. Selain itu, waktu istirahat panjang itu mereka manfaatkan untuk merampungkan album terbaru yang cukup lama tertunda bertajuk Istirahat.
Album Istirahat berisi 14 lagu yang telah dilepas ke khalayak Rabu (14/7/2021). Ke-14 tembang itu sudah bisa dinikmati di sejumlah gerai musik digital. Di album barunya, Nosstress juga menggaet mantan personel duo folk, Banda Neira dan Rara Sekar untuk berkolaborasi.
Tema ”Istirahat” diambil dari singel berjudul ”Istirahat” yang mereka rilis tahun 2009. Sebuah apreasiasi dari Nosstress untuk hari raya Nyepi yang mampu mengistirahatkan Pulau Bali secara total selama satu hari.
Kini, alam raya kembali diistirahatkan karena pandemi. Nosstress memaknainya sebagai kehendak alam yang ingin beristirahat, setelah dieksploitasi secara serampangan dan tiada henti.
”Pandemi bagai rem peringatan akan jalur yang menyimpang. Memberi waktu istirahat, ingat bahwa keluarga, kawan, serta alam tercinta adalah kekayaan kita yang paling berharga,” kata Man Angga.