H.E.R. dan Napas Orang Kulit Hitam
Lewat Lagu “I Can’t Breathe”, H.E.R. berbicara mengenai rasa sakit dan tertindas yang dialami komunitas kulit hitam. Lagu itu dinobatkan sebagai Lagu Tahun Ini pada ajang Grammy Awards ke-63, Minggu (14/3/2021).
To say all men are created equal in the eyes of God
But disparage a man based on the color of his skin
Do not say you do not see color
Do not say you do not see color
When you see us, see us
We can\'t breathe — ”I Can\'t Breathe” oleh H.E.R.
Di tengah riuhnya gerakan Black Lives Matter, H.E.R. (23) menciptakan lagu ”I Can’t Breathe”. Lagu ini menyentil isu diskriminasi ras kulit hitam dan kekerasan polisi yang tak kunjung berakhir. Pesan lagu ini tersampaikan dan dianugerahi Piala Grammy sebagai Lagu Tahun Ini.
Kalimat I can’t breathe atau aku tak bisa bernapas tidak asing bagi orang kulit hitam di Amerika Serikat. Ini adalah kalimat terakhir dari Eric Garner yang meninggal setelah polisi New York menangkapnya karena dicurigai menjual rokok pada 2014.
Enam tahun berlalu, kalimat itu kembali muncul. Pada Mei 2020, George Floyd beberapa kali menyerukan ”aku tidak bisa bernapas” ketika polisi Minnesota menindih lehernya dengan lutut. Seruan itu diacuhkan hingga maut menjemput Floyd.
Kematian Floyd memicu gelombang baru gerakan Black Lives Matter yang memperjuangkan hidup orang kulit hitam di AS. Demonstrasi di AS menyebar ke seluruh dunia sepanjang 2020. Kalimat ”Aku Tidak Bisa Bernapas” menjadi seruan utama gerakan itu. Kalimat ini tidak hanya merujuk pada ketidakmampuan fisik untuk bernapas, tetapi rasa sesak terhadap ketidakadilan sosial.
Lewat Lagu ”I Can’t Breathe”, H.E.R. berbicara mengenai rasa sakit yang dialami komunitas kulit hitam. H.E.R. mendedikasikan lagu ini untuk George Floyd dan seluruh pengunjuk rasa yang melawan ketidakadilan sosial. Lagu ini menjadi salah satu lagu protes yang berpengaruh.
Saya tidak membayangkan ketakutan dan rasa sakit saya akan berubah menjadi dampak serta mungkin memberi perubahan.
”Saya tidak membayangkan ketakutan dan rasa sakit saya akan berubah menjadi dampak dan mungkin memberi perubahan. Itulah mengapa saya menulis musik,” kata H.E.R. yang tampak sangat kaget ketika menang dalam ajang Grammy Awards ke-63 di Los Angeles, Minggu (14/3/2021).
H.E.R. menggubah ”I Can’t Breathe” bersama Tiara Thomas dan Dernst ”D\'Mile” Emile II. Ide lagu ini muncul begitu saja. H.E.R. merasa gundah setelah menonton video kematian Floyd. Setelah berdiskusi dengan rekannya lewat FaceTime, lagu ini pun lahir dan direkam di rumah ibunya.
Lagu ”I Can’t Breathe” adalah sebuah lagu dengan lirik pilu yang diiringi gitar. H.E.R. mengaku, lagu ini mudah untuk ditulis karena liriknya berasal dari percakapan tentang apa yang terjadi, kondisi saat ini, dan perubahan yang diinginkan oleh orang kulit hitam.
Dalam video musiknya, H.E.R mencantumkan kompilasi rekaman unjuk rasa menolak kekerasan oleh polisi dan rasisme sistemik yang terjadi di seluruh dunia. Di akhir video, tampak nama-nama orang kulit hitam yang meninggal akibat kekerasan berbasis ras. Nama Floyd berada di tengah dengan huruf berwarna merah.
Kami mati lemas sebagai manusia. Setiap hari, ada ketakutan akan ditembak atau dibunuh atau dituduh atas sesuatu yang tidak kami lakukan.
”Kami mati lemas sebagai manusia. Setiap hari, ada ketakutan akan ditembak atau dibunuh atau dituduh atas sesuatu yang tidak kami lakukan. Kebebasan bukan berarti hidup dalam ketakutan, dan orang kulit hitam harus hidup dengan ketakutan itu,” tutur H.E.R kepada People.
Menurut H.E.R., yang keturunan Afrika-Amerika dari ayahnya, nominasi lagu itu dalam Grammy tahun ini adalah peristiwa istimewa. Sepanjang kariernya yang masih pendek, H.E.R. telah merilis 2 album kompilasi, 5 album mini, dan belasan singel. Dia juga berkolaborasi dengan banyak musisi, antara lain Bryson Tiller, Cordae, Daniel Caesar, Jhené Aiko, dan Wizkid.
Musisi muda ini telah meraih total empat kemenangan dari 13 nominasi dalam Grammy Awards. Ia menang dalam kategori Penampilan R&B Terbaik dan Album R&B Terbaik pada 2018. Tahun ini, selain memenangi kategori Lagu Tahun Ini, H.E.R. juga merebut Grammy untuk Lagu R&B Terbaik hasil kolaborasi dengan Robert Glasper dan Meshell Ndegeocello.
Memilih anonim
Lahir sebagai Gabriella Sarmiento Wilson, H.E.R. telah akrab dengan dunia musik dan tarik suara sejak kecil. H.E.R, yang mengidolakan BB King, bisa memaikan berbagai alat musik, mulai piano, drum, hingga gitar.
Pada awal kariernya, perempuan muda ini memilih untuk menjaga anonimitas dengan menggunakan nama panggung. Lucunya, niat itu sedikit bertolak belakang dengan terjemahan harfiah nama panggungnya, yakni H.E.R. (Having Everything Revealed).
Setelah tak keberatan dengan publisitas, H.E.R. tampil menawan, tetapi tetap berlindung di balik kacamata hitam dan rambut keriwil hitamnya yang panjang. Kehidupan pribadinya jarang terekspos. Ia memilih berbicara lewat karyanya, yakni vokal lembut, lirik menyentuh, dan melodi R&B yang manis.
Citra musisi yang misterius justru semakin membuat penasaran. Meskipun masih sangat muda, perempuan asal California ini dihormati dalam industri musik bahkan sebelum ia terjun dalam musik arus utama. Musisi senior seperti Rihanna, Janet Jackson, Drake, dan Alicia Keys menyukainya.
Menyembunyikan identitas benar-benar muncul dari saya yang mencoba menemukan cara untuk menjadi super jujur dalam musik.
”Menyembunyikan identitas benar-benar muncul dari saya yang mencoba menemukan cara untuk menjadi super jujur dalam musik. Saya ingin orang-orang mendengarkan musik apa adanya, dan tidak memiliki penilaian atau asumsi apa pun,” tutur H.E.R. pada 2018.
Sebagai seorang musisi, H.E.R merasa bertanggung jawab untuk menggunakan kreativitasnya dalam mengekspresikan dan mengedukasi apa yang terjadi di masa ini. H.E.R. becermin pada karya Marvin Gaye dan Nina Simone.
Tahun 2021 ini, H.E.R. berharap situasi lebih baik daripada tahun lalu. Sepertinya harapan musisi muda ini perlahan terwujud. Sehari setelah memenangi Grammy, H.E.R. mendapat nominasi Oscar untuk lagu ”Fight For You”. Ini merupakan kali pertama selama 35 tahun di mana seorang atau satu tim penulis lagu mendapat nominasi di Grammy dan Oscar pada musim yang sama untuk lagu yang berbeda. (AFP/PEOPLE/BILLBOARD)
Gabriella Sarmiento Wilson alias H.E.R.
Lahir: California, Amerika Serikat, 27 Juni 1997
Profesi: Penyanyi dan penulis lagu
Penghargaan: 4 piala Grammy