Tersesat 13 Hari, Lima Warga Aceh Tengah Ditemukan di Hutan
Salah seorang dari lima warga itu membawa telepon genggam. Namun, karena sinyal di hutan sangat buruk, komunikasi tidak lancar. Tim pencari dari desa sempat mendatangi lokasi yang dikabarkan itu, tetapi hasilnya nihil.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Lima warga Desa Berawang Dewal, Kecamatan Jagung Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, yang dilaporkan hilang selama 13 hari di hutan belantara berhasil ditemukan, Senin (9/8/2021). Mereka selamat, tetapi lemas karena kekurangan makanan.
Kepala Basarnas Aceh Tengah Amri, dihubungi dari Banda Aceh, mengatakan, lima orang itu ditemukan pada Senin sekitar pukul 18.20 WIB. Saat ini, kelima warga itu sedang dievakuasi. Proses evakuasi dari hutan ke desa membutuhkan waktu sehari semalam perjalanan kaki.
”Jaringan sangat buruk, saya kesulitan komunikasi dengan tim di lokasi. Yang penting lima warga itu selamat,” kata Amri.
Mereka ditemukan di Pegunungan Weh Ulu Tangan pada ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut. Medan yang terjal membuat proses pencarian dan evakuasi berjalan lama.
Lima warga yang tersesat di hutan tersebut adalah Muhammad Samin (52), Nasri (46), Jejen (52), Suherman (40), dan Suakrdi (40). Mereka berangkat dari desa untuk mencari ikan di sungai-sungai di hutan, tetapi hingga hari yang dijanjikan tidak kembali desa.
Pada hari keempat, salah seorang dari mereka menelepon ke keluarga mengabarkan jika mereka tersesat.
Kepala Desa Berawang Dewal Yusra mengatakan, lima warganya itu berangkat dari desa pada 27 Juli 2021 sore. Mereka pamit kepada keluarga untuk masuk ke hutan mencari ikan. Namun, pada hari keempat, salah seorang dari mereka menelepon ke keluarga mengabarkan jika mereka tersesat.
Salah seorang dari lima warga itu membawa telepon genggam. Namun, karena sinyal di hutan sangat buruk, komunikasi tidak lancar.
Tim pencari dari desa sempat mendatangi lokasi yang dikabarkan itu, tetapi hasilnya nihil. Itulah komunikasi terakhir. Setelah itu, mereka tidak bisa dihubungi lagi karena telepon warga tersebut kehabisan daya.
Yusra mengatakan, warganya yang berprofesi sebagai petani palawija memang kerap mengisi waktu senggang untuk mencari ikan. Yusra bersyukur warganya telah ditemukan.