Puisi-puisi Alexander Robert Nainggolan

Alexander Robert Nainggolan (Alex R. Nainggolan), Staf Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPPMPTSP) Kota Administrasi Jakarta Barat. Menulis cerpen, puisi, esai, dan tinjauan buku.

KOMPAS/CAHYO HERYUNANTO

-

Bandung Malam Hari
bandung malam hari adalah langit yang terbuka
dengan uap embun yang bertahan di dalamnya

lampu yang bersilangan dengan kabut
titik hujan yang jatuh menebar gemetar nokturno

jalanan selalu merayap;
langkah kaki para mojang dan harum kopi di sudut kafe
di sepanjang braga dengan kepulan warna pakaian
di etalase toko

bandung malam hari adalah ciuman yang tak pernah usai
bahkan saat kenangan terus melambai
di seberang jalan saat sepasang kekasih bergandeng tangan
menunggu lampu lalu lintas menjelma jadi warna merah
bertanah di bawah rindang hujan

2022-2023

Buku Puisi

pada sebuah halaman di buku puisi
aku menemukan namamu
berbincang dengan kata-kata
yang sulit ditulis penyair

maka akupun mencari seperti anwar mencari
patirajawane
seperti rimbaud mencari
rimbun kata-kata di lengang kota paris
seperti anna mencari
dalam depresi di lingkar kepalanya

tanpa kawan
tanpa obat
tapi selalu kujumpai namamu
di buku puisi
ketika halaman demi halaman tersibak
seperti ingin menjemput tahun-tahun yang berganti
dalam hari yang tak sempat kuwarnai

2023

Baca juga: Puisi-puisi Handry TM

Fragmen Rindu

1.
jika bertemu, ia tahu ada waktu yang beku
gugur di setiap cakap dan harap
juga segala kecupan yang akan tergenang

2.
mungkin sebuah tempat
adalah jalan yang tertunda
dan hangat tubuh
terlanjur dikayuh

3.
genggaman tangan
pelukan sebentar
tubuh yang gemetar
waktu tak pernah selesai

2023

Baca juga: Puisi-puisi Warih Wisatsana

Di Sore Gerimis
langit seperti magrib yang memadat dalam gelap. kelabu memanjang. cahaya redup, semilir angin. daun-daun yang jatuh terlindas ban mobil. dan langkah kaki orang tergesa membuka pagar rumah.

di bangku kafe, aku menghitung peristiwa. sekelumit riwayat tentangmu. merawat kata-kata yang kehilangan cahaya.

2023

Baca juga: Puisi-puisi Inggit Putria Marga

Kota di Bawah Guyuran Hujan

ia menggeliat, mencatat kota di bawah guyuran hujan. hari menderas dan mengecil bersama dingin. dan tak sempat dihitungnya jumlah payung yang terbuka yang mengilap diterpa lelampuan. kata-kata terseret arus air, memasuki selokan lalu bertemu lumpur dan sampah. tak dituliskannya lagi puisi. ketika hujan terus menerjang namun tak bisa menghapus masalalunya yang hitam.

2023