logo Kompas.id
SastraAkhir Perjumpaan di Bawah...
Iklan

Akhir Perjumpaan di Bawah Rindang Pohon

Kekesalan memantik tidakan tak rasional, Rahman memukuli Rani sampai tangannya berdarah-darah. Selain darah yang menetes pada sobekan luka, matanya pun mulai meneteskan air mata.

Oleh
ARIF BILLAH
· 14 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4BVrW1VLrpsf-J8I5ZfrNDQXFPk=/1024x1448/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F27%2F9020d3f8-4714-42b5-ae6a-0d360e583ad4_jpg.jpg

Berbicara dengan sebuah pohon talok di belakang rumah telah menjadi kebiasaan sehari-hari Bu Sahati. Rahman hampir tak pernah mempermasalahkan kebiasaan ibunya, malahan dia seperti mencoba untuk memaklumkan kebiasaan tersebut walau kadang-kadang terlihat sangat aneh. Kebiasaan Bu Sahati berbicara dengan pohon talok, khusus hanya talok di belakang rumah mereka, dimulai jauh sebelum Rahman orok.

Saking spesialnya pohon talok itu, Bu Sahati sampai memberikan nama kepadanya. Rani, begitulah pohon tersebut dinamai. Pohon yang selalu mendengarkan segala keluh kesah Bu Sahati jika sedang gundah hati atau sekadar mencari pelepasan. Tentunya Rani tak dapat membalas segala ungkapan kata-kata Bu Sahati. Pohon itu hanya dapat diam, bahkan mendengarkan pun sepertinya tidak. Akan terasa seram kalau pohon itu tiba-tiba menjawab perkataan-perkataan Bu Sahati.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000